#09

716 14 5
                                    

Setelah Gita mendengar apa yang diutarakan oleh Rizky tadi, membuat hati Gita perlahan-lahan rapuh.

Tok tok tok... ka Gitaaaa teriak Chika dari luar kamar.

Apaansih nih Chika ganggu aja. Batin Gita

"Apaan sih Chik ada apa?" Tanya Gita dengan malas ia membuka pintu kamar.

"Ka sini deh tau ga ka Nadine itu beauty blogger yang aku suka tonton" ucap Chika sambil nyelonong ke kamar kakanya itu.

"Masa iya?" Tanya penasaran Gita.

"Iya sini deh tuh cantik kan aku suka tontonin tutorial nya gitu" ucap Chika sembari menunjukan ke layar laptopnya.

"Eh iyaya cantik" jawab Gita.

"Em aku kamar dulu ah mau tidur " ucap Chika sembari membawa laptopnya.

"Dih kamu kesini cuma gitu aja dih dasar" cela Gita pada adiknya. Yang tidak didengar oleh sang adik.

------------------------------------------------------

"Bun, yah aku pergi ya aku telat nih" teriak Gita yang terburu-terburu turun dari tangga.

"Git sarapan dulu dong, minimal minum susunya"ucap Bunda.

"Iya nih anak ayah buru-buru banget" tambah ayah.

"Engga yah ini aja udah cukup ko " jawab Gita sambil menunjukan satu buah roti.

Bunda yang dari tadi diam ternyata sedang menyiapkan sarapan untuk putri sulungnya itu.

"Yaudah nih Bunda bekelin ini aja buat kamu jangan lupa kamu makan ya." Ucap Bunda

"Eum iyao Bun" ucap Gita sambil melahap rotinya.

"Tiati" ucap semua yang ada dimeja makan.

Gita hanya melambaikan tangannya tanda Gita mengiyakan perkataan Bundanya.

Akhirnya sampai juga dikampus Gita celingukan mencari Rizky dan ya hasilnya nihil tulang hidung Nadine pun tidak terlihat olehnya. Gita berfikir untuk mampir kekantin untuk sarapan yang dibekali oleh Bundanya.

Dert..dertt..

Dering ponsel Gita tak lama berdering setelah ia menduduki kursi kantin.

"Ya hallo Dim kenapa?" Tanya Gita pada Dimas disebrang sana.

"................"

"Loh bukannya jam 10an ya,ko dadakan bangetsih" gerutu Gita.

"................"

"Yaudah gue kesitu"

Gita berjalan meninggalkan meja yang ia duduki tadi dan..........ya tanpa Gita sadari bekalnya tertinggal di meja kantin.

Taklama Gita pergi meninggalkan meja kantin tersebut datang Kunto dengan wajah santainya ya....Kunto adalah lelaki yang menyukai Gita saking ia sukanya ia mengikuti Gita kemana pun Gita pergi tapi tak pernah direspon oleh Gita.

Kunto melewati meja yang tadi Gita duduki seketika ia berhenti dan melihat ada sekotak tempat makan yang tertinggal dan ia pun menghampirinya.

"Wah punya siapa nih" ucap Kunto yang sembari memegang tempat kotak makan tersebut.

Dengan celingukan berharap tidak ada siapa-siapa dan berharap juga kotak makan ini tidak ada yang memilikinya dengan sigap Kunto pun melahap isi makanan di kotak tersebut.

"Gue makan ajalah rejeki anak soleh emang kaga kemana"ucap Kunto sambil cekikikan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dimas tak perlu lama untuk menunggu beberapa menit kemudian Gita pun datang menghampiri Dimas.

"Ohiya gimana Dim udah ada kabar dari yang mau beli lukisan gue?"tanya Gita pada Dimas.

"Tadi dia nelfon katanya minggu ini bakal kabarin secepatnya" jawab Dimas pada Gita dan ia hanya mengangguk kecil.

Sedari tadi mereka mengobrol Dimas mengamati wajah Gita begitu pucat sepertinya ada yang tidak beres pada Gita.

"Git,are you okay?" Tanya Dimas.

"Hemm ya gue gapapa Dim"ucap Gita.

"Kayanya lo belum sarapan deh nih gue bawa roti lo makan ya sebelum ada kelas" ucap Dimas sembari menyodorkan sebuah roti coklat kepada Gita.

Gita pun belum tersadar bahwa bekalnya tertinggal dimeja kantin tadi dan tak perlu menunggu lama Gita langsung menerima roti tersebut.

"Makasi ya Dim" ucap Gita dan memberi senyuman pada Dimas.

"Yaudah gue kelas duluan ya" ucap Dimas pada Gita.

Gita hanya membalasnya dengan senyum Gita terus memperhatikan punggung Dimas yang lama kelamaan menghilang.

"Andai Rizky kaya gini sama gue" batin Gita.

Gita pun taklama langsung memasuki kelas menyusul Dimas dan duduk memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan mata kuliah.

Gita mulai merasakan lapar diperutnya dan ingat bahwa ditasnya ada roti pemberian Dimas tadi tak perlu berpikir panjang Gita mengambil roti tersebut.

Setelah membukanya Gita mencoba melahap potongan roti tersebut tapi.......

"GITA!" Teriak dosen yang mengetahui Gita sedang makan pada jam mata kuliah.

Gita tersontak kaget.

"KAMU TAU KAN BAHWA DI JAM MATA KULIAH SAYA TIDAK BOLEH ADA YANG MAKAN!" Sentak dosen pada Gita.

Semua mata tertuju pada Gita termasuk Dimas.

"I-iya pak maaf" ucap Gita dengan ketakutan.

"Sini kamu,coba jelaskan apa yang tadi saya jelaskan" pinta dosen pada Gita.

Gita pun keluar dari tempat duduknya dan menghampiri dosen tersebut,tapi saat Gita akan melangkah Gita merasakan kepalanya pusing keleyengan.

"Aduh" ucap Gita dengan lirih sembari memegang kepalanya.

Dan

Brukkkk

Gita jatuh pingsan dan semua orang menghampirinya mencoba membantunya termasuk Dimas yang saat ini tengah mencoba untuk menbangunkan Gita.















Tbc

Hua maaf banget ya baru update lagi karna kemarin2 sibuk UN jadi gasempet buat ngepublish ini cerita.

Gimana?lanjut?

jangan lupa Vote&komen yakkk.
Luv.

Cinta Dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang