RUMAH TUA

4 0 0
                                    

Setelah beberapa hari tidak ada kabar dari david, dan gue juga tidak membuka komunikasi dengan dia, gue baru merasakan ada yang hilang dari hari hari gue. Waktu yang gue jalanin kembali sepi, tidak ada semangat. Hari ini tanggal merah, gue duduk di teras belakang rumah gue, melihat pohon pohon yang tenang. Hari ini papa dan mama gue pergi ke bandung, ada acara nikahan gitu. Dan karna rasanya gue malas sekali, gue memilih untuk gak ikut dengan alasan mau istirahat. Hari masih pagi, gue menyuruput kopi hangat yang gue bikin sambil menikmati kesunyian. Rumah gue terletak di dalam sebuah perumahan yang sepi sekali, dan di tambah gue juga sendirian. Pohon pohon besar nan rimbun juga menambah kesan tenang dan mistis dari rumah yang bergaya kuno ini. Maklum rumah warisan dari bapaknya papa dan sudah ditempati dari jaman papa kecil dulu. “ting!! ting!! ting!!” tiba tiba saja suara bel rumah gue berbunyi memecah keheningan. Gue langsung beranjak dari soffa, berjalan keluar meninggalkan majalah dan cangkir kopi gue di atas meja. Gue liat sesosok laki laki bercelana jeans dan berjaket abu abu dan menggunakan topi baseball biru dongker berdiri membelakangi pagar rumah gue. Gue berjalan menghampiri dia, dan begitu gue membuka pagar dan dia membalikan badan, ternyata itu david. Jelas gue kaget dan terdiam melihat sosok david di depan rumah gue, dia kan gak pernah tau soal rumah orang tua gue ini sebelumnya. ‘david? Ngapain kamu disini? Tau rumah aku dari mana?’ tanya gue bingung. ‘aku tau dari temen kamu, cam. Dia ngasih alamat orang tua kamu ini. Abis aku cari kamu ke kos kosan kamu gak ada, terus kata yang jaga kamu pulang ke sini. Jadi aku samperin kamu kesini.’ Jelas david dengan tenangnya. ‘oh seperti itu, okeh’ jawab gue dengan nada bingung dan ragu sambil memalingkan wajah gue karha gue gak bisa liat mata dia, gue takut.  ‘aku kangen kamu talu’ seru david dengan terus menatap ke arah gue. Mendengar perkataannya gue langsung tersentak dan menengok ke arah dia. ‘eh, masuk yuk. Gak enak depan pintu masa kan hehe’ cakap gue mengalihkan suasana canggung antara kami.

Gue membukakan pintu dan mengajak david masuk ke dalam rumah. ‘nyokap bokap lagi pergi, ada acara di bandung. Mau minum apa?’ seru gue berusaha untuk tetap santai dan wajar, walau sebenernya ada rasa takut dan canggung di hati gue. David terlihat mengitari ruang tamu sambil menatapi foto foto yang terpajang di rak dan tembok. David berhenti di depan foto keluarga gue yang di pajang di sisi tembok dekat jendela. Didalam gambar itu terlihat gue, bokap, dan nyokap sedang gembira di pinggir pantai tegal wangi di bali. David terdiam memandangi foto indah itu. ‘itu foto waktu gue SMP, lagi liburan di bali’ cakap gue mencairkan suasana sambil membawa segelas kopi dan menyodorkan ke arah david ‘ini kopi nya’ senyum gue sambil menatap wajahnya. Masih sama seperti dulu, perasaan ini, perasaan yang sesungguhnya terlarang. ‘eh iya, terimakasih.’ Cakap david sambil mengambil kopi nya dari tangan gue. ‘seneng ya punya keluarga yang lengkap. Enak juga jadi anak sendiri, selalu di sayang hehehe’ tukas david sambil kemudia menyeruput kopinya. ‘kita ngobrolnya di teras belakang aja yuk.’ Ajak gue sambil berjalan ke arah belakang rumah.

‘ayah ku pergi ninggalin ibu waktu aku kelas 3 sd. Waktu itu abang ku sudah lulus sd dan mau lanjut SMP. Semenjak ayah pergi, ibu kerja keras, banting tulang buat biaya aku dan abang. Pergi pagi pulang malam. Aku inget banget, Dulu waktu awal awal setelah ayah menghilang entah kemana, hampir setiap hari ibu pulang lewat tengah malam. Terkadang aku liat ibu pulang dalam keadaan mabuk, atau bahkan pulang sama laki laki yang gak aku kenal. Kalau ibu liat aku ngintip ni dari balik kamar, selalu ibu marah. Dia bilang “eh anak kecil sudah malam masih melek aja. Tidur!” gitu.’ Cakap david menceritakan tentang keadaan keluarga nya kepada gue. Cerita nya sempat terhenti saat kami hendak duduk di soffa belakang rumah. ‘okeh lanjut, iya jadi gitu. Keadaan kaya gitu berlangsung di sekitar 3 sampai 4 tahun awal. Setiap malam yang aku denger kalau bukan suara berisik lelaki dari kamar ibu, ya suara berantam ibu sama abang yang berusaha mengingatkan ibu. Waktu itu aku belum ngerti apa apa, aku cuma bisa diam di kamar, mendengarkan dan terus mendengarkan, termasuk yang suara berisik dari kamar ibu itu, dulu aku gak paham hehehe’ ujarnya bercanda ‘terus sekarang udah paham kan?’ tanya gue membalas candaan nya. ‘ya belum sih hahaha’ seru david tertawa ‘masa iya udah segede ini gak paham hehe’ ujar gue. ‘iya, terus kaya gitu setiap malam. Sampai akhirnya aku liat ada yang berubah dari keluarga kami. Ibu sudah jarang menemani aku tidur kalau malam, abang juga sudah tidak perna lagi bermain sama aku. Yang aku lakukan ya pergi sekolah pagi, pulang siang, makan, belajar, tidur. Waktu abang ku SMA dia makin tidak terkendali. Sering kali membantah ibu, sering kali membolos sekolah, sampai sampai dia hampir di keluarkan dari sekolahnya karna ketahuan sedang minum minum dan merokok di belakang sekolahnya. Sampai di tahun akhir SMA, abang di temukan overdosis sabu di toilet sekolah, waktu sampai di rumah sakit ternyata udah gak ketolong. Aku inget banget gimana histeris nya ibu ngeliat abang begitu. Walaupun aku sangat tidak menyukai abang aku, karna dia kasar dan keras, tapi aku merasa ada sakit di dalam dada aku kehilangan seorang yang selalu berusaha menjaga aku. Sakit yang sampai sekarang masih aku rasain, ibu rasain. Dua laki laki di dalam keluarga ku sudah tidak ada, dan sekarang tinggal aku, tugas ku menjaga dan membahagiakan ibu. Karna aku tau cuma dia yang aku punya. Setelah abang meninggal, ibu berubah menjadi lebih baik, tidak lagi pulang malam, tidak lagi bergonta ganti laki laki, mulai rajin shalat, mulai kembali sering menemani aku tidur, dia berubah menjadi ibu yang selayaknya. Sekarang tinggal me, and mommy, versus the world hehe. Setelah itu ibu bekerja menjadi buruh pabrik teh dan pabrik batik sekaligus. Upahnya tidak seberapa, tapi ya mampu mencukupi kebutuhan kami berudua. Selesai SMP aku dapat beasiswa masuk ke SMK unggulan di semarang. Disana aku belajar soal IT. Terus aku dapet lagi beasiswa kuliah di UI kan, aku ngekost di Depok main banyak di Jakarta dan inilah aku sekarang. Memang belum mampu membalas segala yang ibu beri, tapi saya berusaha lah’ cerita david panjang lebar tentang kehidupan nya sebelum menjadi yang seperti ini. Kami mengobrol membagi kisah kami satu sama lain. Kami saling terbuka tentang banyak hal. Dan kami berusaha untuk tetap saling mendengarkan.

‘Penilaian aku ke kamu itu ya vid, kamu itu anak yang polos, baik, sopan, ramah, alim, taat beribada, pokoknya ya sebelas duabelas sama santri santri itu. Bedanya kamu gak pake baju koko, sarung, dan peci kaya mereka hehehe’ seru gue berusaha membuka penilaian terhadap diri kami masing masing. ‘haha gue gak sepolos itu taluna. Haha’ cakap nya sambil tertawa. ‘iya makanya, gue baru sadar kalau anda tidak sepolos itu ya pas kemaren hehe’ ujar gue membalas sanggahan nya. ‘kemarin yang mana ya?’ tanya david, raut mukanya langsung berubah bingung, dan nada suaranya langsung serius. ‘yang kemarin di rooftop restoran itu. Masa lupa sih?’ jawab gue tegas. ‘oh itu, nah iya, itulah diriku yang kedua nya. hehehe. Anggap saja aku punya 2 sisi macam uang logam. Sisi liar ku ya yang kemarin kamu liat. Sisi kalem ku ya yang tadi kamu bilang. Begitu taluna’ cakap david menjelaskan. ‘kalau soal yang “Cuma temen tidur doang” itu gimana? Sisi lain juga?’ tanya gue dengan wajah penasaran. ‘tardulu, maksudnya gimana ni?’ jawab david kebingungan. ‘iya kan temen kamu gak mungkin bilang gitu tanpa alasan hehe’ jawab gue lagi dengan nada meledek. ‘oh.... eh jangan dipikir serius atuh. Gini gini masih perjaka tulen. Jangankan nidurin cewe, ngeliat cewe kebuka dikit auratnya aku udah istigfar hahaha’ ujar david dengan tawa yang menggelegar. Ternyata, masih tetap mempertahankan sisi agamais nya ya anak ini. Hari mulai sore dan tidak terasa sudah lama sekali kami berbincang bincang. Cukup seru juga kaya gini. Semoga aku sama david bisa terus sering seringan begini ya. Hihihi.

Love.Damn.Realationshit (LDR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang