Pain

6.1K 403 38
                                    

"Luka yg kau buat itu keterlaluan tae"

"Aku tidak melukai dia"

"Hey kau menghancurkan semua mimpi dia"

Jungkook seorang namja manis yang menjadi buah perbincangan antara Taehyung dan teman-temannya kini sedang berada di taman kota.

Ini sudah malam tapi Jungkook tidak peduli toh dia mau pulang kemana? Semua miliknya sudah dirampas oleh seseorang.

"Haaahh apa aku akan mulai jadi gelandangan?" Gumamnya sembari mendongakkan kepalanya menatap bintang-bintang yang menghiasi langit malam ini.

"Eomma... appa... hyung... apa kalian baik-baik saja disana? Apa kalian merindukkanku? Bolehkah aku pergi menyusul kalian disana?" Lirihnya tidak sadar air mata sudah menganak sungai di kedua belah pipinya.

"Aku sudah tidak punya alasan untuk hidup lagi appa... aku merindukkan pelukan eomma.... aku sudah tidak kuat lagi hyung hiks" Jungkook terisak kala mengenang kedua orangtuanya dan hyungnya yang meninggal 5 tahun lalu saat kecelakaan pesawat ketika mengantar hyungnya ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya.

"Aku merindukan kalian hiks aku ingin bersama kalian lagi hiks" Jungkook pun tidak bisa menahan tangisannya dan dia pun menangis sejadi-jadinya.

"Tae itu kan..."

"....." Taehyung hanya diam dan melihat kearah Jungkook yang sedang menangis pilu tidak jauh dari tempat mereka berdiri

"Tae kau mau kemana?" Tanya namja yg diketahui bernama Jimin, namun Taehyung tidak menjawab melainkan melanjutkan langkahnya yang semakin menjauh dari tempatnya tadi.

"Aish kau ini Tae menyebalkan"

"Berisik"

Malam itu pun dilewati Jungkook yang hanya tidur di halte bis karena tidak ada lagi tempat untuknya pulang.

-----------------------------------------------------------
"Apa?! Tidak Jeon Jungkook katakan kenapa kau akan berhenti sekolah? Kau adalah harapan sekolah ini katakan ada masalah apa hingga kau memilih keputusan itu?" Tanya kepala sekolah yang kini sedang ada diruangannya bersama Jungkook

"Maaf tapi saya tidak bisa melanjutkannya lagi saya harus bekerja sekarang tidak ada waktu untuk sekolah"

"Bekerja? Kau tidak akan pindah ke sekolah lain melainkan bekerja? Ada apa  sebenarnya Jungkook? Katakanlah padaku"

"Saya tidak bisa menceritakannya" mata Jungkook sudah berkaca-kaca menandakan dia ingin segera menangis

"Jungkook kalau kau ada masalah ceritakanlah" bujuk sang guru BK yang memang ada juga disana. Jungkook hanya menggelengkan kepalanya.

"Begini saja kau tenangkan diri dulu saja dulu dirumah saat kau sudah membaik kembalilah sekolah seperti sebelumnya"

"Ssaem aku tidak akan punya kesempatan sekolah lagi aku akab tetap berhenti sekolah, hari ini adalag hari terakhir aku ada disini"

"Jungkook-"

"Aku mohon izin pamit kepada teman-temanku ssaem" sang kepala sekolah dan guru BK pun menyerah dan menemani Jungkook ke kelasnya setelah Jungkook pamit pada para guru yg ada di ruang guru.

"Anak-anak mohon tenang ada yang ingin Jungkook katakan pada kalian" seru sang guru BK ketika memasuki kelas Jungkook. Semua murid menatap Jungkook yang menunduk sedari tadi

"Ada apa? Bahkan Jungkook tidak memakai seragam dia tidak masuk hari ini" bisik-bisik para siswa pun terdengar samar namun masih bisa didengar

"Silahkan Jungkook" Jungkook mengangguk.

Vkook One Shoot Part IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang