"ingat. sebelum kalian mengali angka-angka ini, kalian harus mencari hasil pangkatnya terlebih dahulu. apa kalian sudah paham?" kami semua mengangguk.
"tsam, maju kedepan." jantungku berdetak kencang setiap kali ia menyebut namaku. aku menarik napas dalam sebelum bangkit dari tempatku dan menuju ke arahnya.
ia tersenyum manis dan menjulurkan spidolnya. aku sedikit grogi sehingga spidolnya terlepas dari genggamanku.
"santai saja." bisiknya pelan sambil terkekeh. aku hanya mengangguk canggung dan membiarkannya yang mengambil spidol. kali ini aku benar-benar memegang spidol itu dengan erat.
"ingat, kau harus mencari pangkatnya terlebih dahulu." ujarnya pelan. aku hanya tersenyum tipis ke arahnya.
aku menyukai guru matematikaku.