4

0 0 0
                                    

*_🍁 November 🍁_*

Bab 4

" Auchh ! " Wafia terjerit kecil apabila dilanggar seseorang . Dia menunduk memandang kakinya . Nasib baik tidak luka . Seketika kemudian , dia mendongak ke atas .

" Maaf .. Saya tak sengaja " Farhan cuba membantu Wafia bangun . Namun terus ditepis oleh Wafia . Dia takut dan trauma dengan kejadian yg lepas .

" Tak apa . Lain kali , hati- hati . Bye " Wafia berjalan menuju ke arah keretanya . Dia segera pulang ke ruma memandangkan senja semakin melabuhkan tirai .

Farhan menunduk memandang tar . Tag nama . Dia mencapai tag nama itu . Dia tersenyum kecil .

" Doktor Wafia Zahra "

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

" Argh ! Wafiaa " Fariz tersedar dari tidurnya . Dia menggosok mata . Dadanya berdetak laju . Teringat akan bekas kekasihnya .

" Wafia .. Saya rindu awak " Fariz ke bilik air . Lalu mencuci muka . Dia merenung mukanya . Rasa bersalah terhadap Wafia semakin tebal .

" No ! Aku kna mintak maaf dengan dia . Aku kna cari dia " ujar Fariz mengetap bibir . Dia mengambil handphone yang berada di atas meja .

" Hello ? Aku nak jumpa kau esok . Street Cafe pukul 9 " Fariz memutuskan panggilan lalu meletakkan kembali handphonenya ditempat asal .

" Saya akan hadir dalam hidup awak kembali . Saya harap awak terima saya . Kita akan bertemu . "

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

" Abang .. " panggil Tengku Maria memanggil suaminya , Tengku Khalid .

" Apa dia ? " mata Tengku Khalid tidak lekang dari memandang surat khabar . Dia menunggu bicara selanjutnya dari mulut isterinya .

" Saya dah upah spy utk siasat doktor yang check up saya hari tu . " kata Tengku  Maria .

" Awak ni kan .. Kenapa lah degil sangat ? Kan , arwah kak long kata dia berpindah ke luar negara . Dan takkan balik ke Malaysia lagi " tegas Tengku Khalid. 

" Manalah tahu , diorang balik lepas kak long meninggal . "

" Malas saya nak bertekak dengan awak . Suka hati awaklah . Itu hak awak kan ? "

" Ya ! Saya akan cari diorang . Pewaris keluarga kita . " ujar Tengku Maria bersemangat . Bunyi deringan telefon rumah mengganggu lamunan Tengku Maria .

" Ye , waalaikumusalam . Kamu dah dapat maklumat tu ? Haa , datang rumah saya . Yayaa , sekarang . " Tengku Maria menamatkan panggilan dengan wajah ceria .

" Hurmmm .. Sapa call tu ? " soal Tengku Khalid menyisip kopi panas yang dituang oleh isterinya sebentar tadi . Tengku Maria menghampiri suaminya .

" Spy saya dah dapat maklumat . Erghh , tak sabar saya . Harap-harap betulah dia tu Ara "

Setelah sekian lama  menunggu , akhirnya Danish tiba bersama satu fail . Dia masuk ke dalam villa itu .

" Haaa , mana maklumatnya Danish ? Saya nak tengok " kata Tengku Maria . Danish segera menghulurkan fail berwarna coklat itu .

" Tak sempat menyempat awak ni " Tengku Khalid menjeling ke arah isterinya . Tengku Maria tidak mempedulikannya .

" Jemputlah minum dahulu Danish " kata Tengku Khalid .

" Abang ! Betul tekaan saya ! Dia orang yang cari ! Ya Allah , anak saudara kita . Alhamdulilah . Zaf .. Abang .. " kata Tengku Maria teruja .

" Terima kasih Danish " kata Tengku Maria . Tengku Khalid meneliti maklumat itu .

" Haah lah .. Wafia Zahra dan Wafy Zafran " Tengku Khalid tersenyum gembira . Sungguh dia teruja kerana bakala bertemu anak saudaranya . Bakal mewaris harta dari keturunan mereka .

" Makngah akan bawak kamu balik ke sini . Ara .. Zaf "

🍁 Bersambung 🍁

November Where stories live. Discover now