Chapter 5 - Hope

3.6K 356 19
                                    

Yoon Gi selalu mempunyai harapan di musim semi. Di tahun ini, anak sulung yang sekarang jadi tulang punggung untuk dua adiknya itu mempunyai harapan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Musim semi tahun ini, ia bersyukur. Sangat bersyukur. Karena Tuhan akhirnya mempertemukan ia dan Jimin dengan adik bungsunya, Taehyung. Walaupun keadaan Taehyung tidak seperti yang diharapkannya.

Adiknya itu lumpuh karena kecelakaan yang dialaminya tiga tahun lalu saat musim semi. Yang menurut cerita Yumi, kecelakan itu terjadi saat taksi yang hendak membawa Taehyung ke bandara mengalami pecah ban, taksi tersebut oleng, menabrak pembatas jalan dan terbalik. Membuat adiknya itu menderita kelumpuhan dan juga hilang ingatan.

Yoon Gi baru menyadarinya. Tiga tahun lalu, itu berarti saat di mana Taehyung hendak menepati janjinya untuk menemuinya dan Jimin. Jika saja saat itu ia tahu, ia pasti akan bertolak langsung pergi ke Jepang. Sayangnya, Taehyung kehilangan ingatannya. Ditambah lagi ponsel Taehyung yang hilang entah ke mana. Membuat Yumi yang sebenarnya bisa saja memberi kabar pada Yoon Gi atau Jimin, menjadi tidak bisa berbuat apapun.

Yumi hanya bisa menceritakan yang ia ketahui tentang Yoon Gi dan Jimin pada Taehyung yang tak mengingat apapun. Itupun ia menceritakan kembali apa yang pernah Taehyung ceritakan tentang kakak-kakaknya itu kepadanya. Ya, Taehyung menjadikan wanita berpipi chubby itu tempat curhatnya. Yang juga sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

Tentu saja campur aduk perasaan hati si sulung. Bahagia, sedih, terharu.

Bahagia, akhirnya ia bisa bertemu dengan Taehyung. Hingga ia bisa berkumpul lagi dengan dua adik kesayangannya, meskipun mereka harus hidup tanpa orang tua.

Sedih, karena ia harus melihat adiknya tidak bisa berbuat apapun karena lumpuh yang dideritanya. Andai saja bisa bertukar tempat, ia ingin semua yang diderita Taehyung beralih padanya. Sungguh. Ia tak tega.

Juga terharu. Karena meskipun Taehyung tak bisa mengingat penuh kenangan mereka saat kecil ataupun saat Taehyung sudah berada di Jepang, tapi Taehyung setidaknya tahu siapa Yoon Gi dan Jimin walau masih dalam ingatan yang mengambang.

"Kenapa kau tidak mencariku dan Jimin?"

Mereka–Yoon Gi dan Yumi–sedang duduk menghadap danau. Di belakang rumah Yumi ada sebuah danau kecil dengan beberapa pohon cherry blossoms yang mengelilinginya. Bunga-bunganya bermekaran membuat makin sedap dipandang mata.

Yoon Gi bersila sambil tangannya memainkan rerumputan yang ada di depannya. Sementara gadis itu duduk menekuk lutut bersandar pohon. Keduanya sama-sama menatap ke depan. Menikmati keindahan musim semi yang sangat sayang untuk dilewatkan.

"Harus dengan apa aku mencari kalian? Taehyung tak bisa mengingat di mana tempat tinggal kalian dulu. Aku juga berpikir, mungkin saja kalian sudah pindah."

Yoon Gi menatap Yumi, "lalu, apa tidak ada cara agar Taehyung bisa berjalan lagi?"

"Dokter menyarankan Taeyung untuk ikut terapi, tapi karena kami tak punya cukup uang saat itu, Taehyung hanya melakukan terapi enam bulan saja," jelas Yumi.

"Apa maksudmu? Lalu ibuku? Kau bilang dia mewarisi harta suaminya yang meninggal?"

Yumi berbalik menatap Yoon Gi. Yoon Gi menatapnya dengan sorot mata serius. Mata itu sangat tajam. Membuat Yumi sedikit takut untuk menatap lama mata pemuda itu.

"Haruskah kuceritakan juga?"

"Tentu saja. Kau harus menceritakan dari awal sampai akhir! Semuanya."

Yumi menghela napas. Menutup matanya sejenak. Jujur, ia merasakan sakit juga saat harus kembali mengingat perjuangan Taehyung si anak polos itu.

"Dua bulan setelah kecelakaan itu, ibumu berkata pada ibuku untuk membawa Taehyung pergi dari sana. Beliau menikah lagi. Dengan seorang pengusaha yang perusahaannya jauh lebih besar dari suaminya yang meninggal."

"Kenapa? Kenapa Taehyung harus pergi? Kenapa ibuku mengusir Taehyung?"

"Karena Taehyung lumpuh. Mereka takut jika keluarga besar akan tercemar jelek karena memiliki anggota keluarga yang lumpuh. Jujur saja, ibumu memang tidak pernah memperkenalkan Taehyung secara resmi pada rekan bisnisnya. Saat menikah dengan suaminya yang meninggal itu juga."

Yoon Gi terdiam. Ia terkejut. Ia tak menyangka ibunya tega melakukan itu kepada anaknya sendiri. Ia lebih memihak harta daripada Taehyung.

"Sebenarnya aku tak ingin lagi membahas masalah ini, Yoon Gi-ssi. Rasanya sangat sakit melihat Taehyung diperlakukan seperti anak tiri oleh ibu kandungnya sendiri. Sebaliknya, ibu kandung memperlakukan anak-anak tirinya seperti anak kandung. Miris. Aku tak tega melihat Taehyung menderita. Bahkan saat pertama kali aku bertemu dengannya. Ia terlihat sangat tersiksa. Hatinya. Ia tak terluka fisik. Tapi hatinya, Yoon Gi-ssi."

Yoon Gi menunduk. Ia tidak bisa menatap Yumi dengan matanya yang sudah tergenang dengan air mata. Ia malu. Bukan karena ia laki-laki dan menangis, tapi ia malu karena di saat Taehyung menderita, bukan ia yang ada di sampingnya tapi orang lain. Ia merasa gagal menjadi kakak yang baik seperti apa permintaan terakhir ayahnya.

"Dan saat ibumu meminta ibuku untuk membawa Taehyung pergi sana, aku merasa senang. Karena apa? Karena tentu saja dengan itu, aku dan ibuku bisa memberikan kebebasan pada Taehyung. Walaupun itu sudah sangat terlambat."

"Aku tak menyangka Taehyung akan hidup menderita bersama ibu. Aku pikir Taehyung hidup bahagia, meskipun ia punya ayah dan saudara tiri. Ia selalu menceritakan kebahagiannya bersama keluarga itu. Membuatku yang mendengarnya sedikit lega karena ia baik-baik saja. Tapi kenyataannya."

"Ya, seperti kenyataannya. Ia berbohong."

Yoon Gi makin menunduk. Tubuhnya bergetar. Air matanya tak lagi bisa dibendung. Ia menangis terisak. Yumi menatap Yoon Gi sendu. Ia tahu bagaimana perasaan Yoon Gi saat ini. Yumi mendekat, menepuk-nepuk punggung Yoon Gi. Mencoba menenangkan pria sipit itu.

"Semuanya baik-baik saja sekarang, Yoon Gi-ssi. Gwaenchana."

Yumi memberanikan diri makin mendekat. Menarik Yoon Gi dalam pelukannya. Dan saat itu pula tangis Yoon Gi makin pecah. Menangis sejadi-jadinya. Yumi tidak mengatakan apapun. Ia terus menepuk-nepuk pelan punggung Yoon Gi. Dan juga, Yumi tak bisa untuk tidak menangis. Walau tanpa isakan, air mata itu nyatanya tetap mengalir di pipi mulus Yumi.

"Aku hanya ingin Taehyung bisa seperti dulu lagi," lirih Yoon Gi.

"Ya, aku juga mempunyai harapan seperti, Yoon Gi-ssi. Bahkan sejak dulu."




























-To Be Continued-






Cast:

• Min Yoon Gi as Min Yoon Gi

• Minah Girls Day as Lee Yumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• Minah Girls Day as Lee Yumi

• Minah Girls Day as Lee Yumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Spring Day (Waiting) || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang