.05.

19 4 0
                                    

"JANUAAAARR!!!!" teriak Zani dari luar.

Zani pov

'What? Dia mau berhenti sekolah? Ga!! Ga mungkin dia ngambil keputusan secepat itu!! Gue harus nanya kepastiannya, ya!! Tapi dia dimana ya? Ah pasti di tempat favoritnya' gue terus mencari Januar dan akhirnya ketemu. Gue terus berlari untuk menghampirinya.

"JANUAAAARR!!!!" teriak gue dari luar. Januar dan Erick segera menoleh menatap mata gue. Januar menatap gue tajam.

Lisa pov

'Ini anak kenapa chat gue ga dibales' gue terus menerus menelpon Januar tapi hasilnya nihil, ternyata dia ga ngangkat telpon gue.

'Oke jan... sekarang lo menang tapi kemenangan lo ga bakal berlangsung lama' gue berkata dalam hati sambil mengetik pesan tersebut.

Januar pov

Gue segera menatap mata Zani tajam dan meraih tangan Erick.

"Aduh panas banget sekarang!! Anterin gue beli froster yuk,," gue sengaja mengambil alihkan keadaan karena jika tidak maka Zani akan tetap mengejar gue.

Gue segera melangkah melewati Zani, tapi saat gue segera melewatinya Zani secepat kilat Zani menghalangi langkah gue dengan Erick.

"Gue mau minta penjelasan yang sebenarnya jan!!" Zani berkata dengan wajah yang memelas seperti anjing yang tidak pernah diberi makan. Eh?. 

"Diem lo!! Lo makin buat gue pusing tau!!" Gue berkata dan meninggalkannya sendiri.

"Rick gue cabut duluan" gue melambaikan tangan, dan Erick hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya juga.

Sampai di rumah gue segera mencari kakak dan ternyata dia lagi makan.

"Kak gue jadi sekolah di SMA Yahya" ucap gue menundukkan kepala dan segera berbalik meninggalkan kakak gue.

"Akhh--" kakak gue tersedak, mungkin gara - gara mendapat kabar yang mendadak dari gue.

"Lo di kick dari sekolah?" Gue menganggukan kepala. Gue segera masuk ke kamar dan mengecek beberapa notifikasi karena HP gue, ada 13 kali miss call dari Lisa.

Lisa pov

-2 bulan kemudian-

Gue telah diterima oleh salah satu SMA yang cukup terkenal dan favorit di kota gue. SMA Yahya namanya. SMA tersebut adalah SMA yang telah dijanjikan oleh januar agar mereka berdua putus sekolah di SMA yang lama dan masuk di SMA tersebut dan ternyata harapan gue terkabulkan, but Januar masih tetep di SMA yang masih dia masuki. Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah tersebut. Hari ini agenda gue hanya mengurus surat - surat dan kelas yang akan gue masuki.

"Jika ada hal - hal yang belum jelas, silahkan tanyakan ke ketua umum osis" Pak Kepala Sekolah yang bernama Pak Kasep.

"Tapi pak-- saya belum tau siapa ketua osis di sini" Pak Kasep segera tersenyum dan mengajakku ke ruang Osis. Sampai disana gue melihat salah satu cowok paling dabest selama gue hidup. Matanya, senyumnya membuat gue tidak bisa bergerak, kelembutan prilakunya membuat gue makin kaku tidak bisa bergerak.

"Lisa.. Lisa jangan melamun" Pak Kasep menyadarkan lamunan gue, sungguh memalukan.

"Ini Tara ketua osis disini, kamu bisa menanyakan apa saja dan tempat tempat yang ada di sekolah ini, baik saya ke ruangan duluan silahkan Lisa bisa menanyakan apa saja mengenai sekolah ini" ucap Pak Kasep panjang lebar dan segera meninggalkan kami berdua.

Terlihat Tara menatap Lisa dan segera tersenyum dan mengulurkan tangannya

"Tara Alexander Blezenski" nama itu sama seperti wajahnya, tampan, menghangatkan, dan terasa sangat nyaman. Ini baru namanya ketua osis bisa jadi pedoman semua siswa.

"Lisa Albert John" gue membalas uluran tangan Tara dan segera menjabat tangannya sambil tersenyum.

"Untuk besok saya akan memperkenalkan sekolah ini dan memperjelas bagian sekolah ini. Untuk sekarang kamu bisa pulang"

Gue hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Sampai di rumah gue melihat mama sedang menonton tv di ruang tamu.

"Halo ma..." sapa gue dan mama tersenyum memeluk gue.

"Gimana sayang diterima?" Tanya mama. Gue segera mengambil surat keputusan Kepala Sekolah SMA Yahya dan memberikannya ke mama. Mama membaca surat tersebut dan langsung tersenyum.

"Waah" ucap mama sambil mengecup keningku.

"Oke ma... mama baca-baca aja dulu suratnya, aku mau ke kamar" gue segera berjalan dan masuk ke kamar. Gue merebahkan diri sebentar karena dari tadi gue mondar-mandir ga jelas.

'Telpon Januar deh' gue segera mengambil HP dan menghubungi Januar

Tut..tut..

'Halo'

"Halo jan... ini gue Lisa"

'.....'

Tidak ada jawaban dari januar

"Halo jan"

'Eh iya halo'

"Lo kenapa?"

'Lis gue mau ngomongin sesuatu. Temuin gue di cafe sekarang'

"Oke gue otw"

Tut..tut..

Gue segera memakai jaket dan memberitahu mama.

"Ma aku mau nemuin Januar sebentar yaa" mama mengangguk.

"Jangan sampai malem ya nak" gue hanya mengacungkan jempol dan segera mengeluarkan motor. Sampai disana gue melihat Januar sedang melihat HP nya dengan hot green tea di depannya. Gue menghampirinya.

"Hai Jan.." ucap gue seraya duduk di hadapannya.

"Gue mau bilang kalo gue..

Yaz..
Tbc?👉
Btw dabest itu artinya The Best
💛❤

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang