'Lisa..' lirihnya.
-0o0-
Lisa pov
Hujan tetes demi tetes mulai membasahi permukaan bumi. Seiring berhembusnya angin yang menyayat hati.
'Andai.. lo disini..' gue berkata dalam hati sambil menatap foto mereka berdua yang waktu itu di cafe. But it is had be gone semua udah terlambat, Januar udah pergi dari hidup gue. Dia udah bahagia dengan orang lain.
"LISAA!!" Teriak mama dari luar kamar. Gue segera mendongak dan menyembunyikan foto tersebut ke kolong meja.
"Iyaaa??!!" Teriak gue dan segera keluar dari kamar terlihat kedua orangtuaku sedang berperang.
Gue menganga dan membekap mulut. Tidak terasa air mata gue ini keluar secara tiba - tiba. Gue udah ga tahan ngeliat orang tua gue kayak gini.
"Ma-ma pa-pa" gue terus menerus menangis sejadi - jadinya. Mengeluarkan seluruh luka yang sudah lama ku pendam. Sungguh menyakitkan. Tapi ini takdir. Harus bagaimana lagi. Mama dan papa segera membulatkan matanya karna dilihatnya gue berdiri melerai kedua orang yang dulunya saling mencintai namun berujung tragis.
"Kamu penyebabnyaa!!"
Plak..
Papa segera mengambil koper dan tas - tasnya.
"Lisa akan ikut dengan saya" teriak papa lantas menarik tanganku.
Author pov
Lisa segera menarik kembali tangannya dan melepas genggaman ayahnya. Lisa sebenarnya tidak ingin membuat keluarga kecilnya rusak. Apalagi gara - gara dia. Lisa merasa sangat bersalah. Rasa sakit yang telah lama dipendamnya kini menambah sakit lagi. Entah kenapa Lisa di takdirkan seperti ini. Dia tidak bermaksud untuk menyakiti kedua orang tua yang sangat ia sayangi.
"Lisa akan bersama saya" mama maju menggenggam tanga Lisa erat. Papa tanpa basa basi lagi langsung menarik kopernya.
"Stopppppp!!!" Lisa menghalangi jalan ayahnya.
"Minggir" ucap papa tanpa melihat Lisa.
"Lisa gamau kayak gini. Lisa masih butuh kasih sayang mama papa. Tanpa kasih sayang dari kalian, Lisa ga bakal bisa hidup tenang. Ga ada yang jadi senderan saat Lisa menangis. Tidak ada lagi nasehat yang kalian kasi ke Lisa. Ga ada lagi yang peduliin Lisa. Lisa masih butuh kalian. Lisa gamau kalian pisah. Lisa masih sayang sama mama papa" ucap Lisa panjang lebar dan tanpa terasa air mata sudah jatuh dari pelupuk mata.
Mama dan papa menatap Lisa dengan berkaca - kaca, namun papa tetap bersikeras untuk pergi dari rumah. Mama segera meneteskan air mata.
Januar pov
"Lisa keluar?" Ucap gue sambil sedikit terisak.
Di kertas yang disodorkan oleh Erick tertera nama Lisa 'Lisa Albert John'. Di tulisan tersebut terlihat goresan garis lurus yang tipis menyoret nama Lisa dan disampingnya tertulis 1 kata yaitu berhenti.
Lisa adalah sahabat pertama gue. Lisa setia banget sama gue. Hidup gue terasa hampa tanpa dia. Walaupun Lisa orangnya sedikit bad tapi hatinya ga bad. Dia selalu ada buat gue.
"Lo lo lo cowok kok nangis" ucap Erick sambil memukul bokong gue.
"Kagak... gue cuma kaget aja" ucap gue berbohong dan langsung meninggalkan ruang BK.
Pelajaran di kelas sudah mulai. Pelajaran pertama gue di kelas untungnya BK. Jadi gue bisa nanya gimana maksud si Lisa keluar dari sekolah itu.
"Selamat pagi.." ucap guru BK gue yang bernama Bu Cika. Entah kenapa guru BK ini disebut Bu Cika, padahal nama aslinya 'Jenia Saraswati' tapi temen - temen gue nyebutnya Bu Cika, karena Bu Cika ucul, kecil, dan imut.
"Buu.." gue mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan. Erick mengijap - ngijapkan matanya tanda agar gue tidak memberi tahu yang sebenarnya. Namun gue tetap tak menghiraukannya.
"Tadi pagi saya sempet ke ruang BK, terus saya ga sengaja buka - buka daftar nama kelas ini. Setelah saya cari - cari saya lihat di sana nama Lisa dicoret terus disampingnya saya liat kayak dikasi tulisan 'berhenti' gitu itu kenapa ya bu?" Tanya gue panjang lebar, dan seluruh mata siswa memandang gue untuk bertanya - tanya. Bu Cika segera membulatkan matanya. Sebuah peraturan telah di tetapkan di sekolah gue yaitu 'dilarang memasuki ruang BK'. Apalagi kalo sampai ketahuan Bu Cika, wah ga segan - segan tuh guru buat mengembalikan muridnya ke orang tua.
'Saya harap ibu jujur... tolong' batin gue berteriak - teriak agar bisa mendapatkan penjelasan kejadian yang sebenarnya.
"Oh... ternyata kamu yang tadi masuk ruang BK!!" tiba - tiba Bu Cika membentak gue secara tiba - tiba.
Semua hening, tidak ada yang bisa menjawab hasil skakmat dari Bu Cika.
"Kamu ikut saya!!" Bu Cika segera datang ke bangku gue dan menarik tangan gue secara paksa.
Lisa pov
Tangis ini mengapa tidak bisa berhenti. Sakit hati yang terlalu mendalam kadang penyebabnya.
"Januar lo dimana? hiks.. hiks.. hiks.."
Gue langsung lari ke kamar, dan mengambil HP. Dan mencari kontak Januar
14.57
Me : Jan!!
Woi kolot
Anjir nih anak15.34
Me : Januarr!!!
Jan mentang" udah punya pacar
ga bisa jawab chat gwJanuar pov
"Gue ga terima ini!! Gue.." gue memberhentikan kalimat gue dan tiba - tiba teringat sesuatu.
Flashback on
Di ruang Kepala Sekolah
"Ibu akan menceritakan semua kejadian kemarin tepatnya masalah tentang Lisa"
Januar segera membenarkan duduknya dan menyimak kata - kata Bu Cika dengan benar.
"Jadi kemarin Lisa itu lagi dapet pelajaran Bahasa Indone-" kata kata Bu Cika terpotong, dan Januar langsung menyela.
"Penyebabnya gara - gara dia membantah suruhan Bu Dara? Guru Bahasa Indonesia?"
Bu Cika mengangguk - anggukan kepalanya.
Flashback off
"Gue" gue segera melanjutkan kata - kata dengan nada terbata - bata, seraya menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Gue terima deh keputusan dari Bu Kepala Sekolah" ucap gue dan melihat wajah Erick yang menganga. Gue udah curhat sama Erick tentang masalah gue. Saking seringnya gue masuk BK semakin sering juga gue dapet hukuman.
"Lo ga salah ngambil keputusan?" Tanya Erick dan mereka berdua merasakan kedatangan seseorang.
"JANUAAAARR!!!!!" teriak...
Mau dilanjutin gak?
Vote dulu💕💕
Aku usaha biar wattpad ini cepet update jadi mohon bantuannya💛See you on the next part💈

KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Queen
Genç Kurgu[ON GOING] Cinta tidak akan pernah pupus dari kehidupan. Berawal dari Lisa si tukang pembuat onar & pencari masalah tapi dia punya sifat yang tersembunyi di dalamnya dan ia bertemu seseorang yang bisa merubahnya secara drastis. " Siapa sih lo mentan...