Prolog

58 7 0
                                    

Entah apa yang berhasil membuat ku masih saja mencintai mu dengan sejauh ini tanpa balasan. Padahal sudah secara terang-terangan, kau hanya menganggapku layak nya parasit yang begitu mengganggu dan menjijikan.

Sudah sering kali ku mencoba untuk melupakan perasaan ini dengan berbagai macam cara, namun tetap saja nihil. Bukanya berkurang, malah semakin bertambah rasa sayang ku padamu.

Ku kira, saat terjadi sedikit perubahan atas sikap mu padaku, kau mau merima ku walau hanya sebagai teman. Tapi ternyata dugaan ku salah. Jangan kan sebagai teman, kau bahkan begitu enggan menatap ku walau hanya sesaat.

Tapi saat suatu hal yang tak kuinginkan terjadi tanpa bisa dicegah, pada saat itu juga aku memilih untuk menyerah.

Menyerah untuk memperjuangkan mu lagi.
Menyerah untuk terus mencintai mu lagi.
Menyerah untuk tetap terus bertahan sampai selama ini.

Karena ku sadar, sampai kapan pun kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Walaupun hanya sekadar bersatu dalam sebuah kelompok.

Aku hanya bisa berharap semoga dikelak nanti kau akan ingat, bahwa aku adalah orang yang pernah mencintai mu sampai selama ini.

Bahagialah dengan pilihan mu dan hati mu, dan tolong.. jangan pernah sesali apapun yang pernah terjadi diantara kita selama ini.

Sampai berjumpa lagi dimana saat nya  kita bahagia dengan pilihan yang sudah kita pilih sebelum nya.

Mari nikmati dulu dengan perlahan, bagaimana cara ku untuk mengenang mu.. ku harap kau takan lupa dengan apa yang sudah terjadi diantara kita.

Aku mencintai mu dimasa laluku, tapi tidak dimasa depan ku nanti...

Salam hangat,
Levana Agalia

Lost His StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang