PROLOG

46 5 0
                                    

Jam masuk sekolah kurang 10 menit lagi. Dan Tamara masih berada dirumahnya, dia sedang menunggu kakaknya yang tak kunjung keluar kamar.

"Kak.. Buruan elah udah jam berapa ini"

"Astaga iya bentar, nih kunci mobil dimana juga" panik Dirga sambil mondar-mandir

"Udah aku ambil, ayo cepet kak!!" sahut Tamara sambil berlari ke mobil

"Anjir kenapa lo gak bilang" umpat Dirga sambil berjalan menuju mobilnya

Dirga dan Tamara pun segera berangkat ke sekolah mereka. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah berminggu-minggu libur dan hari ini juga hari pertamanya Tamara kelas 11.

Sesampainya mereka ke sekolah, mereka pun segera bergegas ke mading sekolahnya.

"Duh kan kak.. Madingnya rame nih, kakak sih bangunnya telat" kata Tamara lesu

"Idih kok jadi kakak lo kali, lo kan yang ngajak gue kemaren malem nonton" balas Dirga tidak terima

"Ah.. Tau deh, jadi gimana nih kak"

"Masa bodo mending gue ke kantin, dadah selamat mengantri adek ku" sahut Dirga sambil mengacak rambut Tamara dan berjalan menjauh dari anak-anak yang mengerumuni mading.

Tamara pun hanya bisa menggerutu dalam hati. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya Tamara pun menleh dan seketika itu juga jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

"Eh.. Ra lo tau gak kakak lo dimana?" tanya Reza sahabat Dirga dan juga gebetan Tamara

"Eh.. Um oh iya tadi ka kakak ke kantin" jawab Tamara gugup

"Oh ke kantin ya, yaudah ya makasih gue ke kantin dulu" pamin Reza sambil menepuk bahu Tamara dua kali lalu berjalan menjauh. Setelah kepergian Reza Tamara ingin sekali berteriak tapi dia tau dia masih di tempat banyak orang dia tidak mau mempermaluhi dirinya sendiri.

"TAMARA!!"

Tak lama setelah kepergian Reza, Amanda sahabat Tamara datang dan langsung memeluk Tamara.

"Aduh.. Duh lepasin gue!. Anjir gue gak bisa nafas" Amanda hanya bisa cengengesan melihat temannya kehabisan nafas.

"Duh man ini tuh masih pagi gak usah teriak gue juga udah denger pake acara peluk gue segala kue kan malu" kata Tamara

"Ah lo mah gitu sama gue, gue kan kangen"sahut Amanda

"Haha iya iya gue juga kangen sama lo, ngomong-ngomong lo udah tau lo masuk kelas mana? Masa iya dari tadi gue berdiri disini nunggu tuh mding sepi tapi kagak sepi-sepi sampek akhirnya lo dateng" curhat Tamara

"Lo sih enggak tanya ge dulu kuta satu kelas lagi nih sama Tasya sama Gita juga" jawab Amanda

"Wahh sekelas lagi gak nyangka gue" sahut Tamara senang

"Iya gue juga enggak nyangka, tapi yang paling gue beneran enggak nyangka kita sekelas sama gengnya Kevin, akhirnya para cogan bisa sekelas sama gue"

"Hah.. Kevin? Sapa tuh?" tanya Tamara polos

"Aduh lo masa gak tau Kevin Rizaky Wicaksono dia tuh ketua futsal tahun ini temennya Rivandi Rizky Ananta yang ketua tim basket itu" jawab Amanda

Tamara hanya bisa geleng-geleng polos dia benar-benar tidak tau siapa itu.

"Ah.. Tau deh nanti aja di kelas gue kasih tau siapa anaknya, emang sih anaknya jarang keluar kelas" kata Amanda frustasi

"Yaudah deh, ayo ke kelas mungkin Gita sama Tasya udah dateng" ajak Tamara

Mereka pun berjalan ke kelas, sesampainya di kelas dia disambut oleh Gita dan Tasya mereka pun berbincang- bincang tentang liburannya. Hari ini mereka tidak ada pelajaran karena masih hari pertama masuk jadi mereka bebas. Tiba-tiba perbincangan mereka berhenti karena sekumpulan anak laki-laki yang tiba-tiba masuk dan langsung meramaikan kelas.

"Eh Tam itu tuh yang namanya Kevin yang bajunya dikeluarin sama bawa minuman itu" bisik Amanda ke Tamara

"Oh yang itu ya gue pernah lihat sih tapi sekilas doang" kata Tamara

Tamara pun masih melihat ke arah Kevin sampai akhirnya yang dilihat pun ikut menoleh, dan tatapan mereka jadi bertemu selama beberapa detik yang akhirnya terputus karena panggilan dari Tasya.

"Tamara" panggil Tasya

"Iya, kenapa?" sahut Tamara

"Lo ikut gak nanti pulang sekolah kita mau nongkrong di cafe deket sekolah" ajak Gita

"Iya gue ikut" jawab Tamara

Mereka pun melanjutkan pembicaraaan mereka tadi. Yang sempat tertunda karena kedatangan para cowok tadi. Tetapi Tamara tidak pikirannya masih melayang memikirkan tatapan Kevin yang aneh kepadanya.

ATTACHED At The HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang