PART 5 - Sebangku?

19 3 0
                                    


"Eh... eh coba deh lo baca nih novel ceritanya keren banget dahh" Ucap Gita heboh

"Gimana emang ceritanya?" Tanya Tamara

" Ya gitu deh, lo harus baca nanti kalo gue ceritain lo yang ada malah enggak lo baca" ucap Gita

"Ra.. Ra tuh ada kak Reza" Kata Tasya yang melihat Reza lewat didepan kelasnya. Tamara dan teman-temannya itu melihat Reza yang berjalan santai lewat di depan kelasnya.

"Eh.. Ra, Kemaren gue lihat Kak Reza jalan sama cewek" Ucap Amanda

"Yang bener lo kalo ngomong" ucap Tasya tidak yakin

"Gatau sih mngkin gue salah lihat kali ya? Soalnya cowo nya tuh persis banget sama kak Reza" ucap Amanda. Tamara hanya diam, dia masih bingung sendiri dengan perasaannya, dia jatuh cinta dengan kak Reza sudah sangat dalam jadi, sangat sulit untuk melupakan Reza.

Perkataan mereka terputus saat guru mereka datang. Sekarang pelajaran Matematika guru paling killer di sekolahnya dan juga merupakan walikelasnya Tamara.

"Selamat pagi, mari kita lanjutkan materi yang kemarin" sapa bu Lilis. Sambil menuliskan rumu-rumus ke papan tulis.

"Jadi, jika x bertemu y maka akan terbentu-" perkataan bu Lilis terputus saat melihat Kevin dan teman-temannya sedang mengobrol.

"Itu yang di belakang! Kenapa ngomong sendiri! Sini maju" ucap bu Lilis galak.

"Maaf bu, tadi kami itu berdiskusi gimana caranya nemuin jodoh eh maksudnya itu x nya" kata Rivan ngawur.

"Alasan saja kamu dari kemarin ya ibu lihat kalian tuh bicara terus. Yudah biar kalian enggak bicara terus tempat duduk nya saya acak" Kata bu Lilis.

"Yah jangan dong bu" ungkap satu kelas protes.

"Gaada bantahan. Udah Rivan kamu duduk sama Tasya. Gita nanti sama Ilham. Amanda sama Niko. Terus Kevin kamu sama Tamara" ucap bu Lilis tegas.

"Apa bu? Saya duduk sama Kevin? Enggak bu saya enggak mau"Ucap tamara protes

"Ibu tidak menerima bantahan!" Ucap bu Lilis. Tamara pun hanya bisa pasrah.

"Udah gapapa kapan lagi lo bisa duduk bareng sama gue" Tamara pun hanya bisa menggerutu.

Pelajaran matematika pun telah selesai dan berganti dengan pelajaran biologi.

"Anak-anak sekarang bapak mau kalian membuat kelompok 4 orang. Oh gini aja sesuai bangku aja biar gampang. Bangku yang depan nanti pasangannya sama yang belakang ya kan pas 4 orang, jadi nanti tugasnya membuat power point tentang fungi, fdan dikumpulkan di pertemuan selanjutnya. Mengerti"" Ucap pak Hendra guru biologi mereka.

"Iya pak" jawab murid-murid serempak

"Cie sekolompok sama abang Kevin" Ucap kevin menjijikkan sambil menyenggol bahu Tamara. "mungkin kita memang ditakdirkan untuk bersama kali ya? Udah satu bangku terus sekelompok habis ini apa ya?" Ucap kevin lagi menggoda Tamara

"Ih berisik lo! Bacot! Diem aja sono!" Ucap Tamara jengkel

"Heh lu pada jangan pacaran aja, Kita kerja kelompok kapan nih?" Tanya Amanda yang dihadiahi pelototan oleh Tamara.

"Lusa aja gimana?" Ucap Niko

"Boleh tuh. Di rumahnya siapa nih?" Tanya Tamara

"Rumah lo aja gimana Ra?" tanya Amanda

"Yah jangan rumah gue nanti lo diresekin sama abang gue" Ucap Tamara

"Yaudah di rumah gue aja" Ucap Kevin

"Yaudah berarti lusa di rumah Kevin ya" Tanya Amanda

" Iya, nanti lo chat dimana alamat rumah lo"Ucap Tamara

"Iya, sayang" Jawab Kevin kepada Tamara yang membuat Tamara bergedik.

"Ara" Panggil Kevin sambil mencolek –colek tangan Tamara.

"Ha?" Sahut Tamara cuek sambil menggambar tugas yang di suruh gurunya.

"Jangan cuek-cuek mbak, nanti yang naksir pada kabur loh" Ucap Kevin.

"Apaan sih?" tanya Tamara sambil menghentikan kegiatannya.

"Pinjem penghapus dong" Ucap Kevin. Dan yang ditanyai hanya memandang Kevin dengan melongo.

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu, iya gue tau gue ganteng" Ucap Kevin dengan pedenya.

"Enggak... enggak lo manggil gue cuma buat minjem penghapus?" tanya Tamara

"Iya, emang kenapa?" Tanya Kevin

"Sumpah pertanyaan lo gak penting banget. Lo kan bisa tuh ambil sendiri orang penghapusnya ada di depan mata lo" Ucap Tamara kesal.

"Ya kan gak sopan aja gitu" Ucap Kevin yang membuat Tamara melongo lagi.

"Sejak kapan lo jadi tau sopan santun ha? Biasanya lo langsung ngeambil aja tanpa tanya dulu"Ucap Tamara heran .

"Semenjak gue ketemu lo" Ucap Kevin

"Apaan coba" Ucap Tamara. Padahal jantungnya deg deg an entah sejak kapan dia jadi baper kepada Kevin.

"Hahaha.. yaudah pinjem penghapusnya ya" Ucap Kevin

"Hemm" sahut Tamara sambil melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

"Ah... salah"Ucap Tamara sambil menggapai penghapusnya. Tetapi, saat dia menggapai penghapusnya ada tangan juga yang ingin mengambil penghapus itu dan tangan mereka pun besentuhan. Reflek Tamara menoleh kearah Kevin begitu pula dengan Kevin yang reflek menoleh ke arah Tamara. Pandangan mereka pun bertemu.

"Cie barengan jangan-jangan kita jo-"

"mblo" ucapan Kevin terpotong ketika Tamara langsung menyahuti Kevin.

"Lo aja kali yang jomblo gue mah enggak" Ucap Kevin

"Ihh lo nyebelin banget" ucap Tamara.

Ting.. satu pesan masuk ke hpnya Tamara. Dan membuat Tamara tersenyum

From: Kak Reza J

Nanti lo pulang sama siapa?

"Sapa tuh? Pacar lo ya?" tanya Kevin.

"Bukan" ucap Tamara sambil membalas pesan Reza.

"Oh.. itu Reza yang kemaren minjemin baju ke lo kan" Ucap Kevin

"Kepo" ucap Tamara

"Alah gausah malu-malu Reza pacar lo kan?" Tanya Kevin

"Enggak" Ucap Tamara. Kevin pun tidak berbicara lagi.

"Lo pulang bareng siapa?" Tanya Kevin. Saat ini adalah waktunya pulang sekolah.

"Kepo banget" Ucap Tamara

"Ya kali aja lo gak ada yang nyusul terus lo sampai malem disini terus ditemenin para hantu disini hiii hati-hati" Ucap Kevin

"Kalo ngomong yang bener aja, ini udah sore" Ucap Tamara

"Hati-hati dibelakang lo" ucap Kevin menakut-nakuti.

"Ih Ngaco.. Udah minggir gue mau pulang" Ucap Tamara

"hati-hati baby take care!" ucap Kevin menjijikkan. Tamara menoleh ke arah Tasya sebentar dia takut yang di ucapkan kevin tadi di dengar oleh Tasya dan membuat persahabatannya putus, untung saja Tasya memakai headseat jadi, dia tidak mendengar yang tadi diucapkan Kevin.



jangan lupa vote :) 

ATTACHED At The HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang