I

62 10 3
                                    

"Crown!!!" teriak saudari ku yang bernama Skylie.

       Namaku sebenarnya Crowin, kepanjangannya Crowin Gyuzella Kamber atau Crowin G. Kamber. Orang dirumah memang biasa memanggilku dengan sebutan "Crown".

"Apa?. Mengapa kau memanggilku?. Sepertinya kau terlihat sangat gembira. Memangnya apa yang terjadi Sky?." ujarku kepada saudari ku.

"Ayah sudah kembali dari Montreal. Ayo kita tunggu dia di lantai bawah. Aku sangat merindukannya. Bukankah kau juga sangat merindukan ayah?. Ayo, jangan membuang-buang waktu. Cepat kita temui dia!." teriak Sky yang terlihat sangat gembira.

"Tunggu dulu Sky!. Kau melupakan piala lomba memanah mu yang ingin kau tunjukkan kepada ayah. Jadi, bersabarlah sedikit." ucapku dengan pelan.

"Tidak bisa. Aku sudah menunggu berbulan-bulan. Dan kau juga. Jadi, kemarilah!" ujarnya sambil menarik pialanya dari meja belajar.

"Baiklah." ucapku sambil tersenyum kepadanya.

"Ayah!!!" sapa ku dan Sky dengan girang.

"Hallo putri-putri ku yang cantik. Bagaimana kabar kalian?. Apakah kalian baik - baik saja?." tanya ayah kepada kami berdua.

"Kami baik - baik saja ayah."  jawabku dengan riang.

"Syukurlah. Dimana ibu?. Apa ibu juga baik - baik saja?." tanya ayah.

"Ibu baik - baik saja ayah. Ibu sedang berkunjung ke rumah bibi Frozee. Apakah ayah memberitahu ibu bahwa ayah kembali ke Toronto hari ini?." tanya Sky dengan raut wajah penasaran.

"Ayah belum memberitahu ibu. Ayah memang sengaja ingin memberi kalian kejutan." jawab ayah dengan tersenyum.

"Ayah...! aku mendapatkan juara 1 dalam lomba memanah kemarin. Lihatlah ayah!." kata Sky seraya menunjukkan pialanya .

"Selamat Sky!. Ayah sangat bangga kepadamu." ucap ayah dengan senang.

Skylie memang hebat dalam memanah. Aku pernah diajak ayahku untuk belajar memanah. Tetapi aku lebih suka bermain gitar daripada memanah.

       Tok tok tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Tok tok tok... Seperti ada orang yang sedang mengetuk pintu. Aku rasa itu ibu. Karena aku sedang bersama Skylie di lantai atas, jadi, aku langsung berlari dan turun kebawah untuk membukakan pintu.

"Ibu...!. Apakah ibu tahu?. Ayah sudah kembali dari Montreal!." ucap ku dengan semangat.

"Benarkah Crown?. Ibu tidak menyangka ayah akan kembali hari ini. Dia tidak memberi tahu ibu sebelumnya." ungkap  ibu dengan wajah yang gembira dan sedikit terkejut.

"Ayah berkata bahwa dia memang sengaja memberi kejutan kepada kita." jawab ku dengan senang.

"Baiklah. Ayahmu memang suka seperti itu. Tapi ibu sangat senang karena dia berada di sini." kata ibu dengan penuh semangat.

"Rustley...!" panggil ibu kepada ayah yang sedang membuka kopernya.

"Tyana...!. Aku sangat merindukanmu istriku." ujar ayah dengan girang.

"Aku juga sangat merindukanmu suamiku. Bagaimana kabarmu?. Apa saja yang kau lakukan disana?. Apakah kau baik - baik saja?" tanya ibu kepada ayah.

"Aku baik - baik  saja. Tapi lebih baik lagi jika kau ada disisiku." rayu ayah kepada ibu.

"Kau bisa saja." jawab ibu dengan pipi yang mulai memerah.

       Kami sedang berkumpul di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Kami sedang berkumpul di meja makan. Ayah berada di tengah berhadapan dengan ibu. Dan aku berhadapan dengan Sky. Kami sedang menunggu hidangan lezat yang dibuat oleh ibu. Yaitu pizza . Aku sangat suka pizza. Apalagi pizza yang diberi daging, keju, jamur, dan paprika. Tetapi berhubung pizza yang sedang dibuat ibu hanya diberi topping daging dan paprika, aku hanya bisa menghela nafas.

"Ibu, mengapa pizza ini tidak diberi keju dan jamur?." tanyaku dengan penasaran.

Ibu hanya tersenyum "Maaf Crown, ibu lupa membeli keju dan jamur tadi pagi. Memangnya kenapa?. Kau tidak suka ya?. Kalau kau tidak suka, tidak apa. Kau tidak perlu memakannya.".

"Aku menyukainya ibu. Hanya saja aku tidak terbiasa menyantap hidangan ini jika tidak ada keju dan jamur." ucapku.

Lagi-lagi ibu tersenyum seraya berkata "Baiklah.".

       Aku memperhatikan ayah dari tadi karena seperti ada yang aneh. Seperti ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh ayah.

"Sebenarnya ada yang ingin kukatakan." ungkap ayah dengan sangat serius. Ternyata dugaanku benar. Ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh ayah.

To be continued...

Note : Hello everyone...!!! Ini cerita pertama yang aku buat di wattpad. Makasih banget ya buat yang mau baca walaupun baru 2 part dan kalimatnya  belum tersusun sempurna. By the way, tunggu aja part selanjutnya, okay!!!. Kasih kritik dan saran yaaa... Thanks before 🙏🏻.

The Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang