"Kita akan pindah ke Montreal minggu depan." kata ayah dengan serius.
Aku, Sky, dan ibu terkejut mendengar perkataan ayah.
"Apa?, minggu depan kita akan pindah ke Montreal?, memangnya kenapa?, apa yang terjadi?," tanya ibu dengan sangat penasaran.
"Aku ingin membuat bisnis baru bersama teman lamaku yang tinggal di Montreal." ucap ayah.
"Siapa dia?," tanya ibu.
"Alston Devian Carrion. Alston adalah temanku semasa kuliah. Saat aku ke Montreal, aku tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah restoran.".
"Lalu?," tanya ibu.
"Lalu, kamipun berbincang-bincang sampai bercerita tentang bisnis. Ternyata dia juga sama sepertiku. Dia juga ingin membuat bisnis baru yang sama sepertiku." ucap ayah sambil menyantap pizza-nya
Aku masih mempunyai waktu 2 hari lagi untuk menghabiskan waktu disini. Jarak dari Toronto ke Montreal memang tidak terlalu jauh. Karena Toronto dan Montreal berada dalam satu negara, yaitu Kanada. Tapi, aku pasti akan sangat merindukan Toronto. Aku pasti akan sangat rindu dengan suasana disini, aromanya, bangunannya, dan segala hal yang berhubungan dengan kota ini.
"Sky... aku ingin mengembalikan buku ke perpustakaan hari ini, apakah kau mau ikut?," tanyaku kepada skylie.
"Tentu saja, aku juga ingin menghirup udara segar hari ini. Oh, iya, setelah mengembalikan buku di perpustakaan, apakah kau juga mau menemaniku ke cafe?," ujar sky.
"Baiklah, aku juga sudah lama tidak pergi ke cafe," ucapku.
"Kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang!" ajak sky dengan semangat.
"Maretha, aku ingin mengembalikan buku ini." ujarku kepada penjaga perpustakaan yang ku kenal itu.
"Cepat sekali, kau baru meminjam buku ini selama 3 hari. Apakah kau menyukainya?" tanya Maretha.
"Ya, aku sangat menyukainya. Aku bahkan tidak bosan membaca buku itu seharian. Oleh karena itu, aku hanya menyelesaikannya dalam 3 hari." jawabku.
"Baiklah. Apakah kau ingin meminjam buku lagi?, di rak sebelah kiri itu banyak sekali buku yang baru." ujar Maretha.
"Aku tidak akan meninjam buku lagi." ucapku.
Maretha langsung kaget lalu bertanya kepadaku "Apa?, mengapa?. Tidak biasanya. Kau sudah bosan membaca ya?."
Aku menghela napas "Pufffhh... Aku dan keluargaku akan pindah ke Montreal." ucapku.
"Kalian akan pindah ke Montreal? Memangnya ada apa?." tanya Maretha dengan serius.
"Ayahku akan membuat bisnis baru disana." jawabku.
"Ya tuhan...., aku pasti akan sangat merindukanmu Crown." ucap Maretha.
"Aku juga, jangan langsung bersedih. Aku akan berlama-lama disini." ucapku.
"Yaaa..., baiklah, kau bisa membaca buku-buku yang baru." ucap Maretha dengan semangat.
1 jam telah berlalu, tetapi buku yang kubaca ini masih saja membosankan. Lalu, kuputuskan untuk mencari buku lain. Mungkin saja ada buku bagus yang terselip di salah satu rak buku di perpustakaan ini.
Tetapi, hey... Siapa itu?, aku bisa melihat lelaki itu melalui celah rak buku yang berada didepanku ini. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Dia mengenakan hoodie berwarna abu-abu dan juga mengenakan kacamata. Dia terlihat seperti kutu buku dan jika hal itu memang benar, maka dia-lah kutu buku paling tampan yang pernah kutemui.
Dia menatapku balik dengan matanya yang berwarna hijau tajam. Lalu dia tersenyum. Tapi, aku hanya bisa menatapnya datar seolah-olah tatapan dan senyuman itu tidak membuatku terpesona sama sekali.
Lalu dia kembali membaca bukunya.Sesekali, muncul di benakku untuk menyapanya, tetapi aku masih ragu. Dan sekarang laki-laki itu pergi tidak tau kemana. Apakah dia mencari buku di rak lain?, ataukah dia pergi meninggalkan perpustakaan ini?. Aku harus segera mencarinya.
Dan tiba-tiba... "Crown...!!!" Skylie muncul tepat di hadapanku.
"Sky, kau menghalangi jalanku!" kataku dengan sedikit kesal.
"Hey, kau sudah berjanji kepadaku bahwa kau akan menemaniku ke cafe setelah mengembalikan buku disini." Sky memperingatiku.
"Ya Tuhan, maafkan aku Sky, aku tidak sengaja melupakan hal itu. Baiklah, ayo kita ke cafe." ucapku dengan agak menyesal.
"Aku memaafkanmu. Ya sudah, ayo... jangan buang-buang waktu." ujar Sky dengan semangat.
Aku meninggalkan perpustakaan ini tanpa mengetahui identitas laki-laki itu. Sebenarnya aku bisa saja menanyakan kepada Maretha tentang laki-laki itu. Siapa tahu Maretha mengenalnya. Tetapi, karena saudariku tersayang ini ingin sekali ke cafe dan aku juga sudah berjanji, apa boleh buat?. Belum pernah aku bertemu kutu buku setampan itu. Ya Tuhan... aku berharap aku bisa bertemu dengan laki-laki itu lagi.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us
Novela JuvenilHey kau...! Apakah kau sedang membaca tulisanku?. Aku harap kau sedang membacanya. Karena aku akan menceritakan cerita tentang kita disini. Cerita tentang kau dan aku. Cerita yang mungkin kau dan aku tidak akan pernah menduganya. Aku juga tidak meny...