Hmm... kalian pasti pernahkan cinta pada seseorang? Apakah kalian berani untuk menyatakannya? Apakah kalian akan mengungkapkannya? Apakah kalian akan yakin kalau dia juga mencintai kalian? Mungkin dia cinta yang lain bukan kita. Dan jika fakta itu terdengar di telinga kalian, gimana perasaan kalian. Sakit? Ya banget. Itu yang kurasakan! Dia mencintai orang lain, dia gatau aku disini mencintainya, menantinya, menyayanginya. Tulusss. Tapi dia malah mengharap kepada seorang lain. Betapa beruntungnya diaa yang kau cintai..
***********
Kenalin namaku Olivia Eka Angeline Shympler , gaya banget kan nama ku ada bule bulenya. Wajar papaku dari turunan Jerman,wkwk. Oyahh papaku bernama Randy Shympler, papa turunan Jerman sama Malang. Nenekku orang malang, kakekku orang Jerman. Gila ketemu dimana ya dia! Eitsss lupakan! Mamaku namanya Marissa Angeline, jadi namaku itu perpaduan dari nama mama sama papa. Aku juga punya kakak lohh, kakakku perempuan juga sama kayak aku, Namanya Jessica TuAngeline Shympler, nama kakakku jelek banget yah,wkwk susah banget pakek tutu gitu.haha sorry kak.
Keluarga kita terkenal sangat harmonis, suka travelling, dan tegas. Yaaa papa memang sangat memanjakan aku sama kaka ssica tapi satu papa sangat tegas kalok masalah laki-laki dan sekolah! Tau dah kakakku uda berumur 18thn aja masih dilarang pacaran, apalagi aku yang masih berumur 15thn! Ahhh pasti ga bolehlah. Tapi sekarang, entah kenapa aku ga lagi pengen deket dengan siapa-siapa. Di kehidupanku ga pernah ada laki-laki. Karena cuma Papa yang setia. Semua laki-laki sama aja suka nyakitin. Iyakann? Ah lupakan!
"Paaa? Kita jadi pindah rumah?" Mama memulai pembicaraan dimeja makan. Sedangkan aku sama kak ssica? Ya masih molorrr,wkwk. "Udah panggil anak-anak aja dulu, kita perlu ngomong" ucap papa pada mama "iya pa" mama mulai melangkahkan kaki untuk menuju lantai dua. Kamarku dan kamar kak ssica.
"Oliiivvv? Bangun sayang" mama ngetuk kamar. Haaa oliv dibangunin pakek ketukan saja ya ga bangun lah ma "oyah begok! Oliv kan kebo banget ya ga bangun kalo cara banguninnya gini" ucap mama pada dirinya sendiri . Ckleekkk terdengar pintu terbuka sedangkan aku masih tertutup selimut dari tadi pas selesai sholat shubuh, karena kebiasaan kalok aku habis sholat langsung tidur,hehe ngantukk gengzz. "OLIIIVVVVVVVV, bangunnn nakk" teriak mama sambil menggoyang goyangkan badanku, aku hanya bergerak sedikit tapi tak mau bangun, kan ini juga hari libur. Masak bangun masih pagi aja, yacapek kali maa:'(. "Olivv. Mama siram ya" eitsss ini dah aku paling takuddd. Yadeh bangun aja daripada disiram basah aku. "Iya ma bangun" aku beranjak dari tempat tidur "yaudah ndang mandi, nanti mama sama papa nunggu di meja makan, sekarang mama mau bangunin kak ica dulu" yadeh nurut mama ajahh.
Mama bangunin kak ica ya gampang dia dipanggil aja pasti udah bangun, hebatkan gengz?wkwk.-------------
Di meja makan, semua pada fokus makan ga ada yang bicara sama sekali. Karena ini ketegasan papa kalok makan ga boleh ngomong!! Omongan papa ga ada yang boleh bantah pokoknya!! Pernah dulu aku bantah omongan papa langsung aku dikurung di kamar seminggu. Bayangin!! Seminggu ga sekolah. Wkwk ketjdamm papa.
"Pa? Ini udah ada anak-anak papa ngomong deh sama mereka sendiri" kata mama memulai pembicaraan karena mama dan papa sudah menyelesaikan sarapan. "Iya. Oiyahhh Ica, Oliv, Papa mau ngomong. Tapi kalian jangan jawab dulu kalo kalian masih belum menyelesaikan makan!! Papa ada kerjaan di daerah Jakarta, jadi kita harus pindah dari sini. Kalian mau ga mau harus ikut yaah!" Tegas papa, aku kaget dan langsung tersendak makanan. "Kenapa liv? Ndang minum" kata mama. Aku langsung minum air putih yang telah disediakan mama. "Bagaimana dengan kuliah ica pa? Ica udah nyampek di semester 4 masak harus mulai lagi?" Tolak kak ica karena dia sudah menyelesaikan makan dia mulai berbicara. "Icaa? Kamu kan pinter. Ya gampang aja mesti pindah!! Gausah pakek alasan apaapa deh papa ga mau ndengerin alasan. Oliv juga. Besok kamu udah ke sekolah baru, karena kita pindahnya nanti sore, mungkin sampai di Jakarta malem. Papa juga udah nemuin sekolah yang baik untuk kamu disana" tegas papa lagi. Dan lagi lagi aku ga bisa menolak. "Gimana kalian setuju?" Papa mengulang omongannya. "Iyaa pa" ucap aku sama kak Ica bebarengan karena kalo kita bilang tidak pasti papa marah.--
Kini aku sama keluargaku mulai berbenah untuk pindah sore nanti. Ga ikhlas sih buat pindah rumah, auaahh sedih gw:'((( kenapa harus pindah sudah nyaman dirumah ini paaa:'((.*****************
"Maaf gajee! Ini baru awal. Kumohon kalian mengerti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen Fictioncerita kedua karena cerita pertama terhapus. maafkan