BICARALAH DENGAN LEMBUT, ANAKKU...

879 11 0
                                    

"Kamu dapat saja menusukkan pisau ke seseorang dan menariknya. Tidak peduli seberapa banyak kamu berkata 'maafkan aku', namun bekas luka tusukan tersebut pasti masih membekas di sana."

PAPAREYHANZ.com - Anak Saya yang sulung berusia hampir 15 Tahun, seorang Remaja Putri yang beranjak Dewasa, Ia mudah sekali marah, apapun yang tidak dapat ia lakukan sendiri dan ketika ada kesalahan sedikt saja pasti amarahnya berkobar. Setiap kali ia marah, Dua Orang adiknya dan siapapun yang berada di dekatnya pasti ikut menjadi sasaran kemarahannya.

Minggu sore - ketika hujan mulai turun, kami berkumpul di ruang keluarga. Sambil menikmati secangkir kopi hitam kesukaan Saya plus makanan ringan dan nonton TV, Saya memberikannya sekantong paku dan sebuah palu padanya, Saya mengatakan bahwa setiap kali ia kehilangan kendali dan tidak dapat menahan emosinya, ia harus memghujamkan sebuah paku di pagar luar rumah menggunakan palu ini.

Hari pertama, anak saya menghujamkan 25 buah paku di pagar itu. Setelah beberapa minggu, ketika ia belajar untuk mengontrol amarahnya, jumlah paku yang dipalu pun semakin sedikit. Ia sadar bahwa ternyata lebih mudah untuk menahan amarahnya daripada harus menghujamkan paku-paku itu ke pagar.

Akhirnya tiba saat anak Saya bisa menahan emosinya dan tidak lagi marah-marah seperti hari-hari sebelumnya, Ia sudah dapat menahan amarahnya dan menceritakan itu pada Saya.

Lalu Saya menyarankannya untuk mencabut

paku tersebut satu per satu setiap hari setiap kali ia dapat menahan amarahnya.

Hari demi hari berlalu dan anak Saya akhirnya dapat mengatakan pada Saya bahwa paku-paku tersebut sudah berhasil ia cabut semuanya.

Saya menuntun Anak Saya dan membawanya ke pagar. Lalu Saya berbisik dengan lembut:
"Kamu sudah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah bekas lubang- lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah seperti semula lagi. Saat kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, itu akan meninggalkan sebuah LUKA seperti lubang ini. Kamu dapat saja menusukkan pisau ke seseorang dan menariknya. Tidak peduli seberapa banyak kamu berkata 'maafkan aku' , namun bekas luka tusukan tersebut pasti masih membekas di sana. Kata-kata yang menyakitkan sama buruknya dengan menyakiti seseorang secara Fisik."

KUMPULAN ARTIKEL MOTIVASI DAN INSPIRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang