Senyum

6 1 0
                                    

Senyum di wajah May tidak pernah hilang, sejak tadi pagi. Bagaimana bisa hilang? Hari yang dikira May adalah Hari sial kini menjadi hari paling beruntung.

Begitu juga denga Levie, dia terlihat lebih tampan karna senyum di bibir tipisnya itu. Rasanya seperti menghilangkan beban sebagai ketos.

Saat May memasuki kelas, May di sambut dengan Nanda yang lebih dahulu ada di kelas "lo terlambat 7 menit dari biasanya, dan biasanya lagi nih ya lo cemas kalo terlambat 1 manit doang! Sekarang kenapa lo senyum senyum hah?" Dengan nada mendesak Nanda berbicara.

"Ya elah nan, lagian kan kelas baru di mulai 10 menit lagi haha" sambil terlihat cengengesan May berbicara.

"Lo tu ya, hari ini kenapa si? Heran gua! Ada sesuatu ya? Pas gua ga masuk?"

''Ya ada dong! Nanti gua jelasin deh pas istirahat! Sekarang gua mau nyontek PR Fisika lo dong!"

Dengan muka menyerah untuk mengintrogasi May, Nanda berbicara "Nih, serah lo deh"
                         
                           ♡♡♡

Tet...tet...tet...
Bel dibunyukan sebanyak 3 kali, dan saat yang di tunggu tunggu adalah istirahat. Nanda memasuka buku pelajaran yang tadi di pelajari. Saat memasukan buku, Nanda sedikit menoleh ke arah teman sebangkunya itu. Terlihat senyum May yang tidak kunjung pudar. "Heh lo kesambet setan apaan? Senyum senyum sendiri''

Masih sama, senyum nya tidak pudar dari mukanya yang manis itu " lo ga seneng temen lo senyum gini? Dari pada gua nangis nangis kan? Mending gua senyum senyum hahaha" ujarnya cengengesan.

"Iya deh iya, sahabat gua emang cantik kalo lagi senyum. Dan sekarang lo cerita kenapa lo senyum senyum gini! Cepet ah!"ujar Nanda dengan nada sedikit kesal

"Iya iya sabar deh" walaupun sedikit jengkel tapi tatap saja, senyumnya tidak pudar. "Kemarin tu ada 2 kejadian nan! Yang pertama gua ditabrak sama si Daniel sialan itu tuh! Dan lebih kampretnya lagi dia malah ga minta maaf! Polos aja dia jalan kaya yang ga punya salah gitu loh.. nyebelin banget kan? Dan akhirnya gua bangun dengan bokong gua yang kesakitan. Ga lama setelah itu, gua di tabrak lagi sama ketos ganteng kita semua. Yaitu Levie. Gua kira kemarin bakal jadi hari sial gua, eh ternyata engga! Kemarin gua dia gendong terus di anterin ke UKS sama Levie terus dia buru buru jadi minta id LINE gua dan tadi malem kita chats-an gitu. Sebagai permintaan maaf jadi dia nganterin gua ke sekolah gitu deh!" Dengan mulut tidak berhenti mengoceh May menceritakan semuanya.

Tangan kanan yang memangku dagu Nanda, mulut yang sedikit serbuka karna kaget, mata yang melongo dan sangat jelas ia terlihat heran "lo serius? Seberuntung itu kah lo May?"

"Ya bener lah! Makanya gua seneng banget nih!" Ujar May meyakinkan.

"Ok ok! Ini haris di rayain! Lo harus traktir gua sekarang juga!" Kata Nanda, sebenarnya si May tahu itu taktik Nanda supaya di traktir.

"Gua kan ga pacaran sama Levie. Ya cuma di anterin aja, kenapa harus di rayain segala si? Lagian gua tau itu mah taktik lo aja! Bilang aja laper ga punya duit! Udah gua  mah peka orangnya hahaha'' ujar May sambil menertawakan temannya itu.

Sekarang mereka berdua berjalan berdampingan dengan senyum May yang tidak kunjung hilang.

Senyum itu seharusnya ibarat pohon kecil. Yang seharusnya tumbuh menjadi lebih besar saat sudah besar, bisa juga hilang jikalau pohonnya di tebang




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cold is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang