6

12K 1.2K 28
                                    

   Udara hari minggu memang berbeda, lebih terasa membawa kesejukan. Hari yang menjadi satu-satunya sandaran pelepas kepenatan. Dimana terdapat dua pilihan, memejamkan mata sepanjang hari atau memilih menyegarkan otak diluar rumah. Dan Baekhyun memilih pilihan kedua, rasanya sudah lama sekali ia tidak menyegarkan otaknya.

Kesibukan sebelum pernikah sampai urusan pekerjaan benar-benar menyita waktunya. Ia sudah terjaga pagi-pagi buta, kemudian seperti rutinitasnya, membuat sarapan untuk keluarga. Ah… ralat, untuk dirinya dan Chanyeol saja, bukankah minimal keluarga harus terdiri dari suami, istri dan anak. Baekhyun memang telah berencana untuk mengajak Chanyeol jalan-jalan hari ini.

Sarapan sudah siap, dan Baekhyun pun bergegas mandi. Setelah mandi ia masih belum mendapati Chanyeol keluar dari kamarnya. Baekhyun memutuskan untuk memanggil Chanyeol saja, mungkin Chanyeol memang masih malas keluar kamar.

   "Chanyeol, sarapan sudah siap, keluarlah sekarang" kata Baekhyun sembari mengetuk pintu kamar Chanyeol.

Karena tidak ada jawaban. Baekhyun memutuskan untuk langsung masuk saja kedalam kamar Chanyeol.

Ranjang Chanyeol sudah kosong, hanya ada selimut yang berantakan. Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi, bisa dipastikan kalau Chanyeol memang sedang mandi. Baekhyun memilih merapikan tempat tidur Chanyeol, sambil menunggu Chanyeol selesai mandi dan mengajaknya untuk sarapan.

Tidak berapa lama, suara pintu kamar mandi terbuka, dan reflek Baekhyun menolehkan kepalanya. Terlihatlah seorang namja yang keluar dari kamar mandi, dengan handuk putih yang melilit pada pinggangnya, yang menutupi tubuh bagian bawahnya sampi dengan lutut. Sedang kan pada tubuh bagian atas, ia tidak memakai apapun. Sehingga menampakan dada bidang dan perut kotak-kotak yang masih terlihat basah oleh beberapa titik-titik air.

Chanyeol belum menyadari kehadiran Baekhyun, ia masih sibuk mengusak rambut hitamnya yang basah dengan handuk kecil ditangannya. Baekhyun tercengang melihat pemandangan vulgar Chanyeol, ia hanya bisa terpaku. Entah apa yang difikirkan Baekhyun. Chanyeol akhirnya menyadari kehadiran Baekhyun, dan Chanyeol tentu juga terkejut. Ia memandang Baekhyun dengan tajam, tatapan khas seorang Park Chanyeol yang sebenarnya.

   "Sedang apa kau disini?" kata Chanyeol reflek tanpa mengubah nada suaranya seperti idiot.

    "A-aku? Aku itu, hanya mengajakmu sarapan" Baekhyun pun tidak sadar jika nada suaranya menjadi gugup

Baekhyun kemudian langsung keluar dari kamar Chanyeol dan segera menuju dapur.

Ia duduk pada kursi meja makan dan terdiam, memikirkan yang baru saja terjadi. Pertama kalinya Baekhyun melihat penampilan Chanyeol seperti layaknya pria dewasa yang normal. Dan nada bicaranya? Apakah Baekhyun tidak salah dengar. Namja tadi tidak terlihat seperti Chanyeol biasanya, atau Baekhyun tadi memang salah lihat? Tatapannya, caranya berjalan dan nada bicaranya. Bisa dipastikan itu bukan Chanyeol, tapi Baekhyun terlalu ragu untuk kembali memastikan ke kamar, apakah itu memang Chanyeol atau bukan.

Baekhyun masih bergelut dengan fikirannya, sampai-sampai ia tidak menyadari kehadiran Chanyeol yang sudah duduk pada kursi di depannya.

Chanyeol melambaikan tangannya didepan wajah Baekhyun, namun Baekhyun masih tetap dalam mode melamunnya. Lalu Chanyeol mencoba memegang lengan Baekhyun, dan berhasil membawa Baekhyun ke alam sadarnya.

   "Astaga Chanyeol, kau mengagetkanku"

   "Apa kau marah padaku, kau langsung keluar begitu saja tadi dari kamarku" Kata Chanyeol takut-takut yang sudah kembali seperti anak kecil.

Baekhyun jadi yakin, bahwa ia tadi memang hanya berhalusinasi.

   "T… tidak aku tadi hanya sudah lapar sekali" Baekhyun berbohong

   "Cepat makan, setelah ini kita jalan-jalan" lanjutnya

   "Jalan-Jalan? Benarkah?" tanya Chanyeol dengan mata berbinar

*Jalan-jalan? Benarkah kau mau mengajak seorang idiot jalan bersama denganmu? Kau tidak malu?*

   "Iya, apa kau senang?" Baekhyun juga berbinar

   "Tentu saja, Yey" seru Chanyeol dengan girang.

*Apa yang sebenarnya kau rencanakan Baek? Kita lihat saja, apa kau memang sebaik itu?*

Tanpa sepengetahuan Baekhyun, Chanyeol menarik sudut bibirnya, smirk khas seorang Park Chanyeol.
.
.
.

Baekhyun tidak memilih tempat yang jauh, juga tidak kewahana permainan seperti lotte world. Ia hanya memilih jalan-jalan ketaman sekitar sungai Han, yang penting otaknya bisa sedikit lebih segar.

Baekhyun berjalan bersama Chanyeol, dimana Chanyeol menggandeng tangan Baekhyun dengan erat. Seperti seorang anak dengan ibunya. Chanyeol bergelayut manja dilengan Baekhyun sambil sesekali menunjuk sesuatu yang membuatnya tertarik. Persis seperti seorang anak kecil, dan itu sudah direncanakan.

Meski begitu, lagi-lagi semua tidak seperti ekspektasi Chanyeol, Baekhyun sama sekali tidak malu berjalan bersamanya, ia malah menanggapi Chanyeol dengan riang. Baekhyun juga mengacuhkan beberapa tatapan mata yang mencemooh.

Mereka berjalan mengelilingi taman, dan beberapa kali mengambil foto. Chanyeol baru menyadari, bahwa Baekhyun terlihat begitu cantik. Rambut coklatnya beberapa kali berkibar diterpa angin, dan wajahnya terlihat berseri bersama sinar matahari. Senyumnya mengembang, dan sesekali tertawa. Senyum itu terlihat tulus, seperti tanpa ada kepalsuan, dan senyum itu membawa kedamaian dihati Chanyeol. Entahlah, Chanyeol sendiri tidak tau mengapa ia merasa begitu.

Setelah merasa lelah berjalan-jalan, mereka memutuskan untuk duduk pada bangku panjang yang ada ditaman.

   "Apa kau lelah Chanyeol?" tanya Baekhyun

Chanyeol tidak menjawab, ia masih sibuk melihat suasana sekitar. Jujur ini pertama kalinya ia berjalan-jalan ditaman saat siang hari. Dulu, mana dia ada waktu, kesibukan kantor lebih utama baginya dannn ia fikir, club lebih menyenangkan daripada taman. Namun, entah mengapa hari ini berbeda, ia merasa bahagia. Apa karena ada Baekhyun disisinya atau memang ini pertama kali ia ketaman, Chanyeol sendiri tak mengerti.

   "Chanyeol kau dengar aku?" Baekhyun merasa diabaikan

   "Ya" jawab Chanyeol singkat, dan matanya masih memandang kedepan.

Baekhyun tersenyum melihat Chanyeol seperti itu, ia pun mengikuti Chanyeol untuk memandang sekitar.

Disana, tidak jauh dari mereka, mata Baekhyun melihat seseorang, seseorang yang sangat dirindukannya. Kris, ia ada disana. Mengapa ia harus bertemu Kris lagi, dan mengapa harus saat ia bersama Chanyeol. Baekhyun harus menghindari Kris, ia harus meninggalkan tempat ini secepat mungkin, sebelum Kris melihatnya.

Namun Baekhyun tak bisa, pandangannya terkunci pada Kris. Rasanya telah lama sekali ia tidak melihatnya, rasa rindu itu mengalahkan akalnya. Rasa rindu dan juga sakit yang dalam. Jauh dalam hati Baekhyun, ia ingin berlari dan memeluk Kris dengan erat. Berkata padanya bahwa ia sangat merindukannya.

Fikiran dan hati Baekhyun masih dalam pergulatannya, ketika ia mulai kembali pada dunia nyata. Baekhyun terlambat, terlambat untuk pergi dari sana. Karena mata Kris telah menangkapnya, ia memandang tepat kearah Baekhyun.

Tidak, Kris tidak boleh tau keadaan Chanyeol. Karena jika Kris tau, keadaan akan rumit. Tentu Kris akan curiga, hal yang tidak normal jika Baekhyun meninggalkannya demi seorang lelaki idiot. Baekhyun takut, jika Kris akan kembali menggenggam Baekhyun jika tau semuanya. Tidak Baekhyun tidak bisa meninggalkan Chanyeol.

Baekhyun tak tau apa yang harus dia perbuat, otaknya kosong. Baekhyun mengalihkan pandangannya pada Chanyeol. Ini keadaan terdesak, dan tanpa berfikir lagi, Baekhyun mendekatkan wajahnya kearah Chanyeol dan menempelkan bibir cherry-nya pada bibir Chanyeol. Chanyeol yang tak tau apa-apa hanya membolakan matanya, ia terkejut sangat terkejut.

                                 ***

Gimana? "~"

TenderLove {Chanbaek;Gs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang