14

12.1K 1.1K 15
                                    

Baekhyun merasa hari-harinya kini jadi canggung dengan Chanyeol semenjak kejadian itu. Ia tidak mau lagi berada dalam keadaan ini lebih lama. Jadi, ia memutuskan untuk segera mengakhiri kecanggungan ini.

Matahari senja menjemput, dan Baekhyun sudah keluar dari kantornya. Ia memutuskan untuk membeli beberapa cup cake untuk Chanyeol. Ia mampir pada kedai teh untuk membeli cup cake, dan ia harus menunggu pesanan karena kedai ini lumayan ramai.

Baekhyun duduk pada salah satu kursi didekat kaca, ia memainkan hpnya untuk mengurangi kebosanan. Tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampirinya.

   "Permisi, boleh duduk disini?" tanya wanita itu

Baekhyun memandang wanita itu, ia rasa tidak mengenalnya.

   "Silahkan" Baekhyun tersenyum

   "Hye Jin" kata wanita itu mengulurkan tangan untuk memeperkenalkan diri

   "Baekhyun" menerima uluran tangan Hye Jin.

   "Kau sendiri?"

Siapa wanita ini, kenapa dia terlihat santai berbicara dengannya. Baekhyun yakin ia tidak mengenal wanita ini.

    "Iya"

  "Dimana Chanyeol?"

Baekhyun melihat Hye Jin, dan Baekhyun bisa tau bahwa wanita ini adalah tipe wanita yang glamour. Siapa wanita ini, mengapa dia mengenal Chanyeol? Atau memang dia teman Chanyeol.

   "Aaa dia ada ada diapartement. Apakah anda teman Chanyeol?"

Wanita itu tertawa, membuat Baekhyun semakin bingung.

  "Aku?" Hye Jin menunjuk dirinya sendiri "Ya, kau bisa menganggap begitu"

Baekhyun tersenyum kikuk, pasalnya ia sama sekali tidak mengerti dengan tingkah Hye Jin.

   "Apakah kau percaya bahwa Chanyeol benar-benar idiot?"

   "Apa maksut anda?" Baekhyun semakin bingung

    "Ya, aku hanya bertanya. Apakah kau percaya?"

    "Yaa, memang seperti itu kenyataannya" jawab Baekhyun

    "Bodoh"

Dan kata-kata Hye Jin sukses membuat mata Baekhyun terbelalak.

  "Ternyata kau mudah dibohongi"

   "Saya benar-benar tidak mengerti maksut anda"

   "Apakah kau tidak pernah melihat sikapnya layaknya orang normal, meski hanya sekali?"

Baekhyun diam, ia mengingat bahwa ia memang pernah melihat Chanyeol seperti itu. Tapi itu wajar, semua orang punya sisi normal

   "Apakah kau tidak pernah melihat, pandangannya berubah tajam penuh intimidasi meski itu hanya sedetik?"

Baekhyun masih diam, dan ia pernah mendapati pandangan tajam Chanyeol. Tapi mungkin saja Chanyeol kaget atau ketakutan waktu itu.

   "Dan apakah dia hebat diranjang?" Hye Jin memandang Baekhyun sejenak, ia tersenyum puas melihat raut wajah Baekhyun.

Yaa, raut wajah Baekhyun memerah. Mengingat malam panasnya bersama Chanyeol beberapa hari yang lalu.

   "Apakah seorang idiot bisa melakukan hal itu?"

Baekhyun tercekat, mengapa semua kata-kata Hye Jin meruntuhkan kepercayaannya pada Chanyeol. Tapi, tidak mungkin Chanyeol selama ini membohonginya. Tidak, Baekhyun bahkan tidak mengenal wanita ini dan tidak ada alasan baginya untuk percaya.

  "Maaf, saya benar-benar tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Saya permisi dulu" kata Baekhyun cepat-cepat mengambil pesanannya dan meninggalkan kedai.

Meski Baekhyun tidak berkata apapun, tapi Hye Jin dapat tersenyum senang sekarang. Karena raut wajah Baekhyun, telah menjelaskan semuanya.

.
.
Baekhyun membuka pintu apartementnya dan ia langsung menuju ruang tengah.

Chanyeol tidak ada disana, mungkin Chanyeol sedang mandi. Baekhyun memutuskan menunggu Chanyeol disana. Dan tidak berapa lama, Chanyeol datang ke ruang tengah. Ya, sepertinya Chanyeol memang baru saja mandi. Terlihat dari rambutnya yang acak-acakan dan setengah basah.

Baekhyun jadi teringat ketika ia tak sengaja masuk kamar Chanyeol waktu itu. Dan untuk pertama kalinya Baekhyun melihat Chanyeol yang begitu berbeda. Pandangannya dan cara bicaranya sangat berbeda meski hanya sesaat.

Meski Baekhyun berusaha mengabaikan kata-kata Hye Jin, tapi kata-kata itu berputar terus diotaknya. Tanpa sadar, Baekhyun menatap Chanyeol dengan lekat.

   "Baekhyun ada apa?" tanya Chanyeol bingung ditatap seperti itu.

Baekhyun tersadar dengan tingkahnya, ia menggelengkan kepalanya sejenak. Mengusir segala pemikiran yang berputar diotaknya.

   "Tidak kok, Lihat aku membawakanmu cup cake" kata Baekhyun dengan menunjuk kotak cake dimeja

   "Benarkah, wuaah" kata Chanyeol girang.

Baekhyun memandang Chanyeol, dan sikapnya masih sama seperti anak kecil. Mungkinkah… ah, otak Baekhyun penuh pro dan kontra sekarang.

Chanyeol memakan cake yang dibelikan Baekhyun dengan lahap. Meski sebenarnya ia tidak terlalu menyukai makanan manis, tapi ia harus menjalankan perannya.

  "Baekhyun, kenapa kau melamun? Ayo makan cakenya" Chanyeol mengguncang sedikit bahu Baekhyun

  "Ya" Baekhyun mengambil sebuah cup cake rasa strawberry "Chanyeol, maafkan aku selama ini menghindarimu"

Chanyeol menghentikan acara makannya dan memandang Baekhyun

  "Apa kau sudah tidak marah padaku?" tanya Chanyeol hati-hati

  "Aku tidak marah kok"

  "Aku sangat tidak suka kau menjauhiku, Aku mohon jangan lakukan itu lagi. Kalau, kalau kau marah padaku kau bisa menghukumku kok, tapi jangan menjauh seperti itu" kata Chanyeol pada Baekhyun

Baekhyun merasa sangat bersalah pada Chanyeol sekarang.

   "Tidak kok, aku tidak marah" Baekhyun menenangkan Chanyeol

   "Aku minta maaf melakukan itu padamu" Chanyeol menundukan kepalanya

Pipi Baekhyun memerah sekarang, Baekhyun memang senstiv jika harus mengingat hal itu lagi.

  "Tidak, kau tidak boleh minta maaf. Itu, itu hal yang wajar dilakukan suami istri"

Chanyeol lega mendengar jawaban Baekhyun, apakah Baekhyun perlahan akan menerimanya sepenuhnya. Chanyeol terkekeh dalam hati melihat pipi Baekhyun yang memerah.

  "Terimakasih" Chanyeol yang memang sudah gemas memeluk Baekhyun seperti anak kecil.

Tidak, Chanyeol tidak mungkin membohonginya. Tapi entah mengapa kata-kata Hye Jin masih berputar-putar diotaknya.


Sebenernya pengen fast up, tapi keadaan tidak memungkinkan.
Maaf juga partnya pendek T_T
Usbn bener-bener buat pusing (Curhat)
Jangan bosen-bosen nunggu ya ^^

TenderLove {Chanbaek;Gs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang