7

11.6K 1.1K 25
                                    

Chanyeol tidak tau apa-apa, semua terjadi begitu saja ketika Baekhyun menangkup wajahnya, dan kemudian menciumnya. Ia hanya bisa membolakan matanya, terpaku tanpa bisa berbuat apa-apa

Baekhyun hanya menempelkan bibirnya, ya hanya menempel tanpa ada lumatan apapun. Ia memejamkan mata dengan erat, lagi-lagi ia harus menyakiti hati Kris. Hati Baekhyun sendiri terasa sesak, terlebih ia harus melibatkan Chanyeol. Tapi hanya ini cara satu-satunya agar Kris pergi dari sana, Baekhyun harus menguatkan hatinya, toh ini demi kebaikan semua orang.

Cukup lama bibir mereka bertemu, satu hal yang dirasakan Chanyeol, "Manis". Ia merasa bibir cherry Baekhyun begitu manis, ia tidak pernah merasakan bibir semanis ini. Tapi ia tidak boleh bergerak, apapun yang terjadi tidak boleh. Tapi bibir Baekhyun benar-benar mengikis pertahanan dirinya, meskipun hanya menempel, tapi ini begitu menyiksa Chanyeol.

Pertahanan diri Chanyeol semakin habis, dan ia sudah tidak bisa menahannya. Ketika ia mulai menggerakan bibirnya untuk melumat, Baekhyun melepaskan tautannya. Chanyeol merasa hampir gila sekarang.

Karena Baekhyun merasa Kris sudah pergi dari sana, ia melepaskan bibirnya dari bibir Chanyeol. Ah, ia merasa sangat bersalah sekarang, pasti Chanyeol terkejut dengan apa yang dia lakukan. Baekhyun mengutuk dirinya sendiri.

Baekhyun menundukan kepalanya, sebisa mungkin menyembunyikan pipinya yang sudah memerah. Bagaimana ia harus menatap Chanyeol setelah ini. Ini hal yang sangat memalukan bagi Baekhyun.

Baekhyun menarik tangan Chanyeol untuk beranjak dari sana dan berkata tanpa menatap Chanyeol

  "Kau pasti sudah lapar, ayo kita cari makan dulu" kata Baekhyun dengan terus melanjutkan langkahnya

Mereka memasuki sebuah cafe didekat taman,

   "Mau pesan apa?" tanya Baekhyun dengan memberanikan diri menatap Chanyeol

Sebenarnya dalam hati, Chanyeol terkekeh melihat wajah Baekhyun yang memerah. Meski ia tak tau kenapa Baekhyun tiba-tiba menciumnya.

   "Terserah" jawab Chanyeol singkat

Baekhyun segera memutus kontak mata dengam Chanyeol, dan berpura-pura membaca buku menu dengan serius. Ah, ini sangat canggung.

Baekhyun berfikir ulang, mengapa harus canggung, bukankah mereka suami istri, dan belum tentu Chanyeol mengerti apa yang terjadi. Ia tidak mau berlama-lama dalam mode ini, jadi sebisa mungkin ia harus mencairkan suasana.

   "Chanyeol, apa kau mau ice cream?" tanya Baekhyun dengan senyum mengembang.

Chanyeol mengangguk riang dua kali, kemudian Baekhyun berbicara kepada waiter.

Pesanan mereka telah diantarkan, Baekhyun memesan dua porsi steak, satu porsi potato, jus strawberry, milk shake, dan satu porsi Ice cream.

Chanyeol mulai tau, bahwa Baekhyun begitu menyukai strawberry. Terbukti dengan jus yang ia pesan, sedangkan kulkas di apartement juga dipenuhi dengan yogurt, dan snack rasa strawberry.

Chanyeol memandang Baekhyun tanpa Baekhyun ketahui. Ah, ini gila, mengapa pandangan Chanyeol justru terfokus pada bibir cherry yang sedang menyesap jusnya. Itu pasti terasa sangat manis, tidak, tidak. Kenapa Chanyeol malah berfikir semakin gila, ia harus mengalihkan perhatiannya. Namun lagi-lagi mata Chanyeol terfokus pada titik yang sama, mungkin ia harus membasuh mukanya.

   "Baekhyun, aku mau ke toilet dulu"

   "Apa perlu kuantar?"

*Shit, Baekhyun benar-benar menganggapku bayi*

  "Tidak, aku berani kok. Aku kan sedah besar" kata Chanyeol dengan senyum yang memperlihatkan rentetan giginya.

Ia kemudian berjalan kekamar mandi untuk membasuh mukanya.
Chanyeol membasuh mukanya dengan serius, ia benar-benar tidak boleh gagal fokus lagi.

Setelah terasa cukup segar, ia memutuskan kembali, pasti Baekhyun akan khawatir kalau ia terlalu lama di toilet.

Ketika ia keluar dari toliet. Tiba-tiba ada sepasang tangan yang melingkar pada perutnya dari belakang. Chanyeol terkejut dan berusaha melepaskan tangan itu. Ketika Chanyeol berbalik dan melihat wajah orang yang dengan lancang memeluknya, ia lebih terkejut.

Hye jin, dia adalah seorang wanita yang pernah menjadi pelacur Chanyeol. Wanita itu sangat menggilai Chanyeol bahkan ia pernah memusuhi wanita manapun yang dekat dengan Chanyeol. Termasuk Luhan. Padahal Chanyeol sudah membuangnya ribuan kali, tapi Hye Jin tidak pernah peduli. Mungkin jika ia tidak pindah ke luar negri, ia masih akan mengejar Chanyeol.

    "Ajumma, kau siapa?" tanya Chanyeol yang bertingkah dengan idiot.

Hye Jin terlihat terkejut, kemudian ia memeluk Chanyeol lagi.

   "Aku sangat merindukanmu Chan" gumam Hye Jin dalam pelukannya.

Chanyeol berusaha melepaskan Hye Jin.

    "Ajumma, tolong lepaskan atau aku akan berteriak"

Hye Jin melepaskan pelukannya dan menatap Chanyeol bingung. Apa yang telah terjadi pada Chanyeol, ia sangat sangat berbeda.

   "Kau lupa padaku Chan?" tanya Hye Jin ragu-ragu

   "Aku tidak mengenal ajumma, aku harus kembali" Chanyeol membungkukkan badannya. Ia tak mau berlama-lama berhadapan dengan Hye jin atau dia akan curiga

Hye Jin tidak habis fikir, mengapa Chanyeol berubah 180 derajat.Ia memandang Chanyeol dari jauh dan melihat Chanyeol duduk dengan seorang wanita.

Hye Jin heran, biasanya Chanyeol akan memilih wanita jalang untuk ia kencani. Tapi wanita disana terlihat baik-baik dan juga perubahan sikap Chanyeol yang seperti anak kecil. Tidak ada tatapan tatapan tajam khas Chanyeol seperti dulu.

Tapi tidak semudah itu bagi Hye Jin mempercainya. Ia harus memastikan.
.
.
Chanyeol kembali duduk pada kursinya.

   "Chanyeol, cepat dimakan. Ice creamnya sudah mulai mencair" Baekhyun tersenyum

   "Iya" Chanyeol mengangguk dan mulai makan.

Ketika mereka berdua sedang menikmati makanan, tiba-tiba

Bruk

Hye Jin yang lewat dengan membawa minuman, dengan sengaja menabrak Baekhyun dan menumpahkan minumannya pada baju Baekhyun.

   "Oh, maafkan aku. Aku tidak sengaja" kata Hye Jin berpura-pura dengan berusaha membantu membersihkan baju Baekhyun.

   "Tidak apa-apa" Baekhyun tersenyum tulus.

Diam-diam Hye Jin melirik Chanyeol dan ia melihat tatapan kekhawatiran disana, Hye Jin diam-diam menyeringai.

   "Aku harus bertanggung jawab, bolehkan aku meminta nomer ponselmu" kata Hye Jin melanjutkan perannya

   "Ini sungguh tak apa-apa" kata Baekhyun tulus.

Chanyeol memang sudah khawatir semenjak bertemu Hye Jin, apalagi ia sedang bersama Baekhyun. Kepanikannya bertambah ketika Hye Jin menumpahkan minumannya pada Baekhyun. Chanyeol seratus persen yakin, bahwa Hye Jin sengaja. Dan Chanyeol sudah tidak bisa menahan diri, ketika Hye Jin meminta nomer Baekhyun.

    "Baekhyun, ayo kita pulang. Perutku sakit sekali" Chanyeol meraih tangan Baekhyun dan dengan sedikit memaksa, ia menariknya.

Sebenarnya Baekhyun bingung, namun ia tetap mengikuti Chanyeol, untung saja Baekhyun sudah membayar billnya.

Ketika Chanyeol dan Baekhyun pergi, Hye Jin menyadari sesuatu, rasa cemasnya pada gadis itu. Chanyeol tentu menyadari radar bahaya darinya, apakah itu yang dinamakan hilang ingatan?. Dan juga tatapan tajam ketika Hye Jin meminta nomer Baekhyun. Walau mungkin hanya beberapa detik, tatapan penuh intimidasi itu tidak berubah, tatapan dari seorang Park Chanyeol. Mungkin Chanyeol bisa membohongi orang lain, tapi tidak bagi Hye Jin

    "I got you, Chan" Hye Jin menyeringai.

Bau-baunya, part berikut-berikutnya bakal menjurus ke part penuh konflik deh "~"

TenderLove {Chanbaek;Gs}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang