flashlight

4K 334 20
                                    

Four years later.

Dentuman musik sayup terdengar di lorong temaram sebuah klub malam elit di kawasan Gangnam, terlihat seorang namja tiang dan namja cantik berjalan menuju kamar VVIP. Dari arah berlawanan, seorang namja tan berjalan sempoyongan di ikuti namja bermata doe dan tak lama kemudian.

DUK

Bahu si namja tiang dan namja tan itu pun bersenggolan.

"Yak malika! Punya mata gak sih loh" namja tiang berseru dengan emosinya.

"Gue gak hitam, tongos. Lu tu jalan ga liat-liat" sahut namja berkulit tan tak kalah kerasnya

BUGH 

Namja tan itu pun terjatuh.

"Gue gak tongos!"

"Akh! Bangsat!" namja tan berusaha membalas bogem mentah si namja tiang, tapi tiba-tiba tanggannya di tahan namja bermata doe.

"Sudahlah Kai. Jangan bikin keributan" segera Dio menyeret Kai si namja tan itu pergi dari klub.

"Kris ayo masuk room saja, katanya kamu mau refreshing!" namja cantik itu mengajak Kris ke VVIP room yang sudah mereka pesan.

"Dasar hitam!"
"Sst sudah lah."

Keesokan paginya di kantor Galaxy entertainment.

"Kris! Apa yang kamu lakukan huh? Percuma kita bangun citra kamu selama ini, tapi kamu rusak begitu saja. Kamu bisa kehilangan kontrak besar. Hari masih pagi dan sudah ada empat iklan yang dibatalkan, bagaimana nanti huh?" ucap Lee Soo Man CEO Galaxy ent sambil menyerahkan tabletnya, yang telihat berita kejadian semalam, lengkap dengan foto saat Kris memukul Kai.

Kris hanya memandang datar tablet itu.

"Luhan, apa yang harus kita lakukan biar citra Kris tidak semakin menurun?" tanya Lee Soo Man pada Luhan manajer Kris.

"Bagaimana kalau Kris ikut program televisi Oh My Baby saja tuan Lee. Disana citra Kris akan berubah menjadi seorang yang penyayang."

"Oh itu bisa dicoba. Segera hubungi produsernya Lu!"

"Baik Tuan." Luhan segera pergi keluar dari ruang Lee Soo Man untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Tuan Lee, aku tidak mau berurusan sama setan-setan kecil. Ompolnya, rengekan, tangisan, aku tidak bisa tuan Lee. Please don't do that." Kris memohon.

"Salah siapa kau bertindak bar-bar."

Kris memandang datar Lee Soo Man, lalu keluar ruang dengan membanting pintu. Lee Soo Man hanya menggelengkan kepalanya, dia tak ingin aset paling berharganya pergi dari agennya.

Di dalam mobil van, Kris masih bersungut-sungut. Dia paling tidak suka anak kecil, malah disuruh syuting dengan anak kecil. Membayangkan saya dia sudah merinding disko.

"Lu, beli sarapan ditempat biasa ya? Aku butuh kafein."

"Aku kira kau kenyang dimarahi Tuan Lee, Kris. Haha"

"Kamu mau dipecat hm?" Kris memasang muka dinginnya. Luhan hanya menggelengkan kepala.

"Iya iya, Kang In tolong ke kafe biasa ya." perintah luhan ke supir mereka.

Xcafe pagi itu ramai sekali. Luhan segera mengantri. Kris sangat suka sarapan wafel dan minum kopi buatan kafe ini. Jadi walaupun antrian sangat panjang. Luhan harus tetap antri.

Luhan melihat ke antrian di depannya, sepertinya dia mengenal namja cantik didepannya (kau juga cantik Lu).
"Key?"

"Eh Luhan hyung. Butuh kafein?"

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang