chapter 12

86 4 0
                                    

_Hospital_

Dokterpun segera datang bersama para suster “dok dia menggerakkan tangannya dan juga sempat menggerakkan bibirnya, namun matanya masih terpejam” seru zany cepat dan dokterpun segera memeriksa keadaan michelle

“maaf sebaiknya anda keluar dulu tuan” pinta salah satu suster dengan sopan dan sedikit mendorong Zayn

“tapi dok saya ingin menemaninya” bantah Zayn mencoba masuk kedalam Ruang ICU namun suster itu sudah menutup pintu

Zayn hanya dapat melihat dokter dan para suster sibuk mengutak-atik alat bantu yang ada ditubuh Michelle dari jendela, matanya memancarkan kekhawatiran melihat seseorang yang dicintainya terbaring lemah

“kenapa harus kamu chelle!!!” gumam Zayn frustasi

“zany…apa yang terjadi nak? Mengapa kau berada diluar?” Tanya Mom Belle (Mrs.Hamillton) yang baru saja dating dengan nada yang tak kalah khawatirnya dengan Zayn

“Aunt…” Zayn menengok kearah suara yang memanggilnya. “michelle….ia sempat menggerakkan tangannya dan menggerakkan bibirnya memanggil nama saya, namun matanya masih terpejam dan saat ini dokter dan para suster sedang memeriksanya” jelas Zayn dengan suara parau, sedangkan Mom Belle hanya diam dan berjalan kesamping Zayn untuk melihat keadaan Michelle lewat jendela yang sedikit terbuka

“sebaiknya kau makan dulu Zayn, pasti kau belum makan karena selalu menunggu Michelle” seru Mom Belle menengok kearah Zayn dan memberikan sebuah kotak makan kepada Zayn

Zayn bahkan baru sadar kalau ia belum makan sejak pagi, mungkin karena rasa khawatir yang selalu menyelimutinya sehingga ia tidak merasa lapar

“terimakasaih au-“

“mom” potong Mom Belle cepat dan tersenyum kepada Zayn begitu juga sebaliknya

“terimakasih mom, apa mom sudah makan?” Tanya Zayn sebelum ia membuka kotak makannya itu

“mom sudah makan sebelum berangkat kesini, makanlah” jawab Mom Belle, Zayn pun segera mengambil sendok dan menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutnya

“lezat sekali mom, buatan mom?” puji Zayn yang merasakan bubur itu benar-benar lezat dan bubur terenak yang pernah ia makan, karena mom Trisia tidak terlalu bias membuat bubur walaupun begitu masakan mom trisia dimulut Zayn selalu enak dan lezat

“kau sama seperti michelle, selalu memuji bubur buatan mom, ia sangat suka sekali bubur buatanku” tanggap Mom Belle tersenyum lesu

“mom…” panggil Zayn setelah ia selesai merapikan kotak makannya

“kau ingin bertanya tentang michelle?” tebak mom Belle membuat Zayn terkejut karena mom Belle sudah menebaknya “dia sangat mencintaimu nak” lanjut mom Belle

“saya lebih mencintainya mom” balas Zayn cepat

“maafkan michelle karena sudah menyakitimu Zayn” gumam mom Belle lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu Ruang ICU. Zayn hanya diam menunggu mom Belle meneruskan percakapannya

“mom…” panggil Zayn pelan saat ia mengetahui bahwa mom Belle hanya diam tak melanjutkan

“bolehkan saya bertanya?” lanjut Zayn lagi dengan hati-hati

“dia sakit leukemia Zayn” seru mom Belle langsung yang seperti membaca pikiran Zayn

Zayn diam, ia meeasa seperti ada petir yang baru saja menyambar jantungnya, seperti ada ribuan jarum yang menusuk hatinya, ia sama sekali tidak pernah berfikir bahwa Michelle si gadis yang sejak lama ia perhatikan itu mengidap penyakit yang membunuhkan

sacrificial love (Harry Styles LoveStory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang