[2] Rasa yang Tak Seharusnya Ada

40 2 2
                                    

Pagi ini Inna bangun dengan degup jantung yang tak beraturan. Ia membuka kedua matanya, kemudian mengusap bibirnya dengan jemarinya. Seulas senyum tipis terbit di wajahnya.

Aneh. Rasanya sama seperti pertama kali mendapatkan ciuman pertama. Rasanya mendebarkan dan membuatmu tersenyum di sepanjang hari.

Bunyi ponselnya menyadarkan Inna pada kenyataan. Pada realita sebenarnya.

Rasa bersalah muncul di benaknya saat melihat nama 'Park Jimin' di layat ponselnya.

Tidak. Ini salah. Ia mempunyai kekasih. Kekasihnya yang selalu ada untuknya. Kekasih yang menuruti kemauannya. Kekasihnya, Park Jimin.

Inna mengutuk dirinya dalam hati. Menyesali perasaan bahagia ketika mengingat ciumannya dengan Namjoon.

Bunyi ponselnya berhenti. Namun, lima detik kemudian, ponselnya kembali berbunyi dengan nama yang sama. Park Jimin.

Ia mengangkat panggilan itu dengan perasaan kalut. "Ha-halo..."

"Oh, halo, Sayang. Kamu baru bangun ya? Maaf aku ganggu tidur kamu..."

Suara penyesalannya. Pertanyaan hati-hatinya. Inna tidak tahan. Lelaki itu kekasihnya. Lalu mengapa ada sebersit rasa untuk lelaki lain?

"Nggak apa-apa, Jim." Katanya dengan suara serak. "Ada apa?"

"Mmm... enggak ada apa-apa. Aku cuma khawatir aja sama kamu. Kamu jangan lupa sarapan ya. Selamat liburan..."

Ya Tuhan! Mengapa Jimin kini terlalu baik di matanya?

"Iya... makasih, Jim."

***

Bodoh. Itu adalah kata yang tepat untuk dirinya. Ia terlalu bodoh karena melakukan hal itu.

Bagaimana bisa ia mencium pacar sahabatnya sendiri?

Bodoh banget lo, Kim Namjoon! teriaknya dalam hati.

Ia mengusap uap yang menempel di cermin kamar mandi, kemudian tertawa saat melihat refleksinya.

Menertawai kebodohan dan perasaan yang dimilikinya untuk Inna.

Tidak. Sebenarnya perasaan itu sudah ada sejak lama. Sudah ada sejak ia melihat tangis perempuan itu saat putus dengan Bae Kyungsoo, kakak dari sahabatnya, Bae Soohyun.

Tangis yang dilakukannya secara diam-diam itu melukai hatinya. Membuatnya ingin merengkuh dalam-dalam perempuan itu ke dalam rengkuhannya.

Sayang, saat itu ia harus fokus pada Ujian Nasional. Orang tuanya bukanlah orang tua yang mudah menerima bahwa anaknya mendapat nilai buruk di sekolah. Jadi, ia harus melupakan niatnya untuk merengkuh perempuan itu ke dalam dekapannya.

Sekitar dua bulan kemudian, perempuan itu berpacaran dengan laki-laki lain. Park Chanyeol. Teman dari kakak Inna, Jeon Junghyun.

Namjoon hampir saja menyerah akan perasaannya. Terutama saat mengetahui bahwa Chanyeol adalah anak kuliahan yang lumayan terkenal karena gengnya yang bernama Lightsaber.

Namun Tuhan memberikan kesempatan untuk perasaannya agar terus berkembang. Inna putus dengan Chanyeol dalam waktu satu bulan. Hubungan yang sangat singkat, mengingat Inna menjalin hubungan dengan Kyungsoo lebih dari satu tahun lamanya.

Kelulusan SMA membuatnya lebih banyak berharap. Namun, orang tuanya kembali mengikatnya. Membuatnya jauh dari sudut pandang Inna. Memupuskan harapannya pada perasaan di hatinya.

Satu tahun berkuliah di Amerika, ia tidak dapat menahan rindunya pada Inna. Ia pulang saat liburan musim panas, memutuskan untuk mengatakan cintanya pada Inna.

LIE (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang