Author's Pov
.
.
."[YourName]-chan," naomi lagi-lagi memeluk kamu ketika kamu baru sampai ke kantor. Kamu melepas pelukan naomi.
"Bagaimana sudah sembuh?" Kamu hanya mengangguk menjawab pertanyaan naomi lalu setelah itu kamu melihat kondisi kantor yang hanya ada kamu dan naomi. Kamu hanya mencoba mengabaikan dan duduk di kursi kerjamu.
Baru beberapa detik kamu mengempaskan dirimu di kursi kerjamu tiba-tiba pintu menjeblak terbuka menampilkan senior berkacamata yang sangat disiplin, kunikida.
Kunikida melihatmu dengan tatapan seolah-olah kamu adalah mangsa empuk, kamu menelan ludah tanpa sadar.Kunikida menghampirimu dan membetulkan kacamatanya yang sedikit turun.
"Kebetulan sekali kau hari ini masuk," kunikida mengambil tumpukan kertas yang ada di mejanya dan memberikannya kepadamu, kamu hanya melihat tumpukan kertas itu yang bagaikan gunung fuji, oke itu agak sedikit berlebihan tapi tumpukan kertas itu memang banyak.
"Itu tugas-tugas yang seharusnya kamu kerjakan kemarin dan sekarang silahkan nikmati dan harus rapih. Harus. Selesai," ucap kunikida dan di beri penekanan di kata tetakhirnya. Kamu hanya menghela nafas.
"Lho kunikida-san bukankah [YourName]-chan masih ada misi dengan ranpo-san? kan dia asistennya ranpo-san," naomi berbicara dengan kunikida dan kunikida hanya berbicara acuh
"Dia bukan asisten ranpo lagi," naomi kaget dan begitu juga dirimu.
"Maksudnya?" Tanya kamu bingung, kunikida melihatmu.
"Memangnya kau tidak tau? Ranpo tadi pagi pergi dengan atsushi untuk bertemu dengan klien itu dan sepertinya dia akan menyelesaikannya," ucap kunikida dan membuatmu terdiam.
"Tapikan seharusnya perginya dengan [YourName]-chan yang asistennya bukan atsushi," ucap naomi dan di balas kunikida dengan angkat bahu
"Mungkin dia sudah di buang oleh ranpo," ucap kunikida asal dan membuatmu tambah kacau pikirannya.
"Huaa kunikida-san hidoi, jangan berucap seperti itu dong," kata naomi yang melihatmu dengan tatapan kasihan.
Kamu hanya menghela nafas dan suasanamu suram.
"Di buang ya?" Batinmu miris. Tapi seketika kamu menggelengkan kepala. "Tidak,"batinmu mengelak
"Bagus jika dia sudah membuangku, berarti aku bebas," ucapmu di dalam hati dengan perasaan senang yang masih di ragukan..
.
.Setelah hari mulai semakin siang atsushipun datang bersama dazai yang entah khusus untuk dazai dia dari mana, dazai langsung di marahi oleh kunikida karena keluyuran dan atsushi hanya tersenyum maklum melihat dua seniornya yang memang tidak pernah akur.
Atsushi menghampirimu yang sedang mengerjakan tugas-tugas yang di berikan kunikida tadi."Ne [YourName]-chan," kamu hanya berdehem menjawab panggilan dari atsushi, matamu masih fokus menatap layar komputermu.
"Ranpo-san memangnya punya jawaban seperti apa?" Kamu menghentikan kegiatan kerjamu dan menatap atsushi dengan tatapan yang heran.
"Kenapa kamu tanya kepadaku? Bukankah tadi kamu yang mengantarnya?" Kamu bertanya dan atsushi hanya mengangguk
"Aku memang mengantarnya tapi aku hanya menunggu di luar dan ranpo yang di dalam bersama kliennya itu, katanya aku tunggu di luar saja," ucap atsushi yang membuatmu tambah heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is...? (Ranpo x Reader)
FanfictionDetektif itu jenius, pintar, bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudahkan? semua? tentu saja. seorang Edogawa Ranpo pasti bisa menyelesaikan masalah dengan mudah. pasti. bagaimana dengan pertanyaan? oh apalagi itu, sangat mudah untuk seorang det...