Chapter 8

588 27 4
                                    

Hay!!! Aku balik lagi nih!!!
Sorry telat yaa tau lahh aku sibuk ujian😅

Baiklah,dari pada nunggu lama,dan cerita ini semakin memendek*maklumi*, kita langsung ajah!!!

Happy reading,guys!




~*~*~*~

"Fang... Jujur... Aku tak bisa melakukan hal sekeji ini... Tapi,kau telah membuatku melakukan hal yang aku benci ini... Maafkan aku...",Kaizo

~*~*~*~

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara sepatu hak tinggi terdengar di jalanan yang gelap gulita. Malam yang tanpa bintang,burung hantu yang terus mengeluarkan suaranya, dan angin yang bertiup mengiringi seorang berjubah hitam itu. Siapa dia? Tiada yang tahu.

"Boboiboy..."

Dia menyebut sebuah nama yang sangat di kenal. Ia menghembuskan nafasnya pelan. Menatap rumah yang berada di depannya. Mata biru nya pun berkilauan saat cahaya lampu meneranginya. Ia tersenyum tipis,lalu kembali melangkahkan kakinya. Mendekati sebuah rumah sang pengendali elemen.

Namun sebelum ia memasuki gerbang rumahnya. Sebuah cahaya terang melintasi langit di atasnya. Seperti sebuah lampu kapal angkasa. Ia terpaku dan memilih untuk mengikuti cahaya itu.

"Siapa? Yang datang?"

Hingga ia sampai di sebuah tempat,padang rumput yang luas. Di depannya sebuah kapal angkasa. Ia terdiam,menatap apa yang akan kapal itu lakukan. Kapal itu menurunkan seseorang,memakai jubah biru tua. Lalu,kapal itu melesat pergi jauh dari daratan. Seseorang itu pun menatap sang jubah hitam. Mereka saling menatap,sebelum cahaya menerjang nya,hingga ia harus menutup mata. Tak lama cahaya itu redup,sosok jubah biru itu menghilang entah kemana.

"Alien,kah?"

Ia pun meninggalkan tempat itu,kembali ke tujuannya berasal.

"Ak harus menyelidikinya..."

Namun,dia berubah pikiran. Ia pun melomoat tinggi dan hilang di telan angin.



~*~*~*~



"Aku di tugaskan untuk menggantikan,rekanku Fang. Aku pun turun ke Bumi. Sebuah planet baru menurutku,di sini indah, lain dengan planet ku. Setelah turun, aku melihat seseorang berjubah hitam menatapku. Siapa dia? Takut dia adalah mata"... Aku pun menggerakkan cahaya dan ku arahkan padanya. Lalu,kesempatan itu ku ambil tuk menghilang.",Fitrah

Antara Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang