Bab 1- Kecelakaan Tak Terduga

85 11 6
                                    

Setelah upacara hari terakhir MOS selesai Vino begegas menuju parkiran mengambil motor besarnya berwarna hitam. Saat vino asyik membawa motornya fokusnya hilang disaat dia melihat seorang nenek yang sedang mengutip belanjaannya yang terjatuh dijalanan.
*Bodo amat deh, ramai kok pasti ada yang bakalan bantuin, tanggung gini mau ngebantuin.  Vino kembali melajukan motor kesayangannya itu. Tiba-tiba seorang gadis berlari terburu* kearahnya otomatis vino reflek ngerem.
"Oi lo itu kalau mau lari-larian dilapangan sana jangan dijalanan kayak gini mau mati apa, kalau mau mati sana sendirian aja, jangan bawa-bawa gw.
Gadis yang sejak tadi menunduk itu tersentak ketika mendengan suara itu, itu suara seseorang yang berasal dari masa lalunya. Tanpa pikir panjang audy gadis itu langsung pergi dari sana saat itu juga.
"Astaga semoga dia gak ngeliat gw"ucap audy sambil berlari
*eh, mau kemana lo woi, dasar cewek gila. Teriak vino sangkin kesalnya dan kembali melajukan motornya.

"Bi, mama mana? Tanya vino kepada pembantunya itu. "Nyonya lagi dikamarnya den" teriak si bibi dari dapur
"Oh gitu yah bi, yaudah buatin sama gw jus jeruk yah antar ke atas aja".

Vino merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamarnya kilasan-kilasan masa lalunya bersama gadis bernama audy itu terbayang-bayang dalam pikirannya. Rahang pria itu mengeras tangannya mengepal. "Cewek sialan" makinya
Pintu kamarnya di ketuk.
"Masuk" ucapnya
" Ini den minumannya, bibi kebawah dulu". Pria itu tak berkata apa-apa.

Malam ini pria itu memandang langit dari balkon kamarnya dilantai dua. Saat asik memandang karya Tuhan hp pria itu berdering.

Line

(4 cogan)

Alex: oi jadi kan malam  ini ketempat biasa?

Bryan: jadi tapi gw datangnya agak telat yah. Jgn pada kangen yah lo lo pada. :D

Arka: bacot lo jing. Udah dijalan gw.

Alex : mana ni si vino?

Bryan : vino cayang ?

Arka : dasar homo. Vin lo dtngkan?

Vino : y, otw.

Vino mengganti pakaiannya dan pergi menuju tempat dia biasa kumpul dengan teman-temannya sejak SMP itu.

" gw kok merasa familiar yah sama tu cewek" tunjuk alex ke gadis yang sedang meminum minumannya itu. Kelihatannya dia sudah terlalu banyak minum. "Gila juga tuh cewek, udah berapa gelas tuh, sampai teler gitu. Sambung bryan. Yup mereka sedang berada di club malam yg menjadi tempat tongkrongan mereka selama 3 bulan ini. Mereka hidup bebas di usia mereka yg baru menginjak 15 tahun ini.
Vino sedari tadi memperhatikan gadis itu. Sampai ada seorang pria yang mendekati gadis itu. Dari yang kelihatannya pria itu mencoba mencium gadis yang setengah sadar itu. Dan terlihat gadis itu memberontak.
"Itu bukannya cewek itu yah vin yang mainin lo waktu itu, audy yah namanya" tanya arka
Vino hanya mengangkat bahunya acuh dan membuang pandangannya dari gadis yang sudah dibencinya setengah mati itu.

Saat vino asyik meminum minimannya dia mendengar suara tamparan yang cukup didengar orang-orang ditempat itu. Vino melihat gadis itu menangis sambil memegang pipinya yg memar akibat tamparan pria itu karena audy menolak dicium olehnya. Tanpa pikir panjang vino berlari ketempat kejadian dan menghajar pria itu habis-habisan.
"Kalau lo cowok sejati gak seharusnya lo maksa cewek yang sama sekali gak mau disentuh dengan tangan kotor lo itu". Kata vino dengan wajah yg marah padam menahan emosinya.
Audy memuntahkan semua isi perutnya dan tak sadarkan diri saat itu juga.
Vino segera menggendong audy menuju mobilnya dan membawa audy pulang kerumah gadis itu yang telah dihafalnya luar kepala.

Jam menunjukkan pukul 02.00 am.
"Vin jangan marah plis, ini semua gak seperti yang lo pikirin, gw difitnah vin.plis jgn tinggalin gw. Vin lo udah janji kan gak bakalan pernah ninggalin gw, vin..vin.. vin..nn?
Audy terbangun dari mimpi biruknya, mimpi yang selalu hadir setiap kali dia memejamkan matanya untuk tidur.
Audy menangis dalam diamnya. "Vin gw kangen sama lo, kangen sama masa-masa kita. Batinnya.
"Gw harus move on,gw gak bisa kayak gini terus.yah gw pasti bisa.  Ucapnya. Sambil kembali merebahkan tubuhnya dan kembali terlelap.

Kata Yang Tak TerucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang