SEPASANG MATA

109 23 14
                                    

Sepasang Mata.

Hanyalah kisah cinta remaja SMA berawal dari sepasang mata yang tidak sengaja bertemu.

Pagi ini,adalah hari pertama bagi Adis sebagai siswi SMA. Dilihatnya banyak wajah wajah asing yang baru ia lihat hari itu dan disaat yang sama hati Adis masih mengingat kenangan masa lalu bersama kekasih masa lalunya tetapi keadaan tidak berpihak lagi untuk mereka bersama. Yaaaa.... Adis baru saja putus dengan Tomi dan lelaki itu lebih memilih cewek lain dibanding Adis padahal Adis masih sangat mencintai Tomi.
     
Dihari itu Adis diharuskan memakai perlengkapan mos seperti name tag dengan warna yang nge jreng jauh dari selera cewek 15 tahun itu,kaos kaki panjang sampai bawah dengkul dan tidak lupa rambut dikepang seperti gadis era 90an. Dengan sangat terburu buru Adis memasuki kelas di dampingi kakak mentor kelas 11 mulai lah ia berkenalan dengan teman sekelasnya seperti Devy, Shanya, Namira, Rachma, Afifah.

Dihari ke 4 masa orientasi siswa (MOS) SMA Merah Putih mengadakan demo ekskul. Macam macam ekskul di salah satu SMA favorit di jakarta itu di tunjukkan mulai dari saman,futsal,band,merpatih putih,jurnal dan sebagainya.

Siswa siswi baru seperti Adis mulai memenuhi lapangan dengan di dampingi masing masing kakak mentor kelas 11. Satu persatu ekskul secara bergantian unjuk gigi membuktikan siapa yang paling bagus.

“Eh Dev lo mau masuk ekskul apa?gua bingung” tanya Adis sambil melihat penampilan ekskul.

“Gua gatau Dis kayanya merpati putih secara gua jago bela diri” jawab devy menyeringai.

Tidak lama setelah Adis & Devy berbincang tiba saatnya ekskul basket yang mendapat giliran tampil lantas semua pemain basket SMA merah putih menuju lapangan.

“Eh gila ganteng ganteng bgt tuh kaka kelas” ujar Shanya, Devy, Namira, Rachma dan Afifah.

Mendengar kata kata teman temannya Adis pun langsung melirik ke lapangan,benar saja memang kakak kelas yang ikut basket Adis akui banyak yang cool tetapi pandangannya tertuju pada 1 objek nyata yang sedang mengoper bola basket,kakak itu mengoper bola dengan sangat lihai sampai Adis tidak berkedip melihatnya.

Dilihatnya sosok cowok tinggi semampai bak tiang listrik berkulit hitam manis tetapi enak dipandang. Bunyi peluit pun berbunyi menandakan ekskul basket diharuskan selesai menunjukan kebolehannya dan tidak disangka sangka cowok yang sedari tadi dilihat oleh Adis beristirahat di depan Kelas XI IPS 1 sejajar dengan badan Adis.

Kedua bola mata Adis tidak bisa berhenti memandangi cowok jangkung yang sedang duduk persis di depannya hanya di halangi pagar dan sedikit jarak, tanpa sengaja mata mereka pun bertemu.

“Aduh matiiiiii,gue ketauan ngeliatin tuh cowok” kata Adis dalam hati.

Tak lama setelah mata mereka bertemu,ada yang memanggil Daffa.

“Daffa,gimana ada yg nyantol?adek kelas banyak yang cakep nih” ujar Fery teman dekat Daffa.

Dan ,Adis mendengar perkataan Fery tadi ia baru tahu kalau nama cowok jangkung yang secara tidak sadar Adis kagumi bernama DAFFA.

Daffa Harismawan,seorang murid yang sering melanggar aturan,ketua dari geng turun temurun di SMA Merah Putih isinya bisa dikatakan bad boy semua walaupun ia bad boy tetapi banyak sekali cewek cewek menyukai cowok jangkung hitam manis ini maklum saja Daffa memiliki fisik yang nyaris sempurna seperti badan tinggi semampai bak tiang listrik,muka mulus dan hitam manis.   Tetapi ia hanya satu kali berpacaran dengan Ayu, mantan yang Daffa putuskan karena Ayu ini cewek tukang ngatur,wajar saja cowok modelan Daffa tidak suka terlalu diatur apalagi diatur dengan bicara khas seorang Ayu. Cerewet dan judes ini karakter Ayu ditambah Daffa pernah memergoki Ayu berselingkuh dengan cowok yang ia tak kenal.

Rasa sakit ketika melihat Ayu berselingkuh ditambah sikap Ayu yang menjengkelkan membuat Daffa berpikir dua kali untuk memulai hubungan yang baru dengan seseorang.

Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Merah Putih telah selesai, bagi kelas sepuluh ini kabar yang membahagiakan, bagaimana tidak mereka telah resmi menjadi siswa siswi SMA tetapi bagi kelas 11 ini berita buruk karena mereka diharuskan berkutat dengan pelajaran yang membosankan apalagi kelas dua belas yang harus menghadapi ujian yang memusingkan otak.

Pagi yang cerah di hari Senin ditemani sinar matahari terik dan waktu menunjukan waktu upacara, membuat siswa siswi SMA merah putih segera lari kocar kacir menuju lapangan,pagi itu saatnya kelas X IPS 2 yang menjadi petugas dan Adis kebagian menjadi protokol upacara ia pun berdiri didepan podium dekat kepala sekolah.

“Aduh Nam gua deg deg an banget masalahnya hari pertama jadi petugas di SMA” ujar Adis kepada Namira yang saat itu kebagian tugas membaca UUD.

“Sama Dis,udah jalanin aja bisa kok gua yakin” balas namira memberi semangat walaupun ia sama paniknya dengan Adis.

Pak Budi pun sebagai kepala sekolah memerintahkan untuk memulai upacara. Adis pun mulai pertama kali karena ia menjadi protokol.

 Dari sisi lapangan tampak Daffa baru saja memasuki barisan, saat kedua bola matanya melihat kedepan sontak saja ia terbelalak kaget bukan main,orang yang waktu itu bertatapan secara tidak sengaja dengannya menjadi petugas upacara.

“Fer,itu yang jadi protokol siapa ya namanya?” ujar Daffa kepada Fery yang sedari tadi ada di sampingnya.

“Hahhhh,lo gak salah nanyain cewek?kan lo anti bgt sama cewek pas abis putus dari si Ayu??!” tanya Fery kaget.

Daffa membalas pertanyaan sahabat karipnya itu dengan senyum tipis menandakan sesuatu lalu ia lanjut melihat Adis yang tengah serius membaca teks protokol.

Lantas bagaimana kelanjutannya?
Akankah Daffa berniat mendekati Adis?
Akankah dua orang yang terjebak luka masa lalu bersatu?

SEPASANG MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang