Mimpi

35 1 0
                                    

Aku mencoba mengatur nafasku sambil mencerna apa yang sebenarnya aku alami itu. "Mimpi macam apa itu?" aku terus bertanya kepada diriku sendiri, karena itu semua terasa begitu nyata. Tubuhku terus gemetar, bahkan sampai baju ini sudah basah dibanjiri keringat. Cukup lama aku terdiam mematung hanya untuk memahami apa yang sebenarnya aku alami tadi, "Itu hanya mimpi buruk, leo" aku mencoba untuk meyakini diriku sendiri, Berulang kali aku berharap agar itu semua hanyalah mimpi buruk.

***

"Astaga ini sudah pukul 7 malam!" aku terkejut setelah melihat jam di ponselku. memang aku tidak pernah diganggu saat aku berada dikamar, apalagi ini hari minggu. Jadi jelas saja tidak ada yang membangunkan ku. Aku merasa sangat lapar. Jelas saja, aku tertidur seharian dan hanya makan saat sarapan tadi. Aku langsung keluar kamar dan turun menuju ruang makan, untuk makan malam. Ternyata yang lainnya sudah mulai makan terlebih dahulu bersama sama, aku harap makan malam bersama kali ini lebih komunikatif dari pada saat sarapan sebelumnya yang hanya hening dan lebih banyak diam.

"Ma, maaf aku tidak melihat jam selama dikamar" ucapku sambil menarik kursi dan langsung duduk menempati.

"Tidak papa, leo. tapi kamu tidak makan siang hari ini, ngapain saja sih kamu sebenarnya didalam kamar seharian?" jawab mama sambil mengambilkan sepiring nasi untukku.

Apa yang harus aku katakan? apa aku harus bilang bahwa aku tertidur seharian dan terjebak didalam mimpiku sendiri? "Bodoh!" yang benar saja, mana mungkin aku bercerita tentang mimpi buruk itu. Sudah susah payah aku untuk mencoba melupakan mimpi itu, masa aku harus mengingatnya kembali hanya untuk bercerita? lalu aku hanya akan dimarahi karena terlihat bodoh didepan kakakku yang hebat itu!.

"Sudahlah, ma. Biarkan anakmu makan terlebih dahulu" potong papa sebelum aku menjawab pertanyaan mama.

"Paling hanya tidur seharian dikamar" cetus Aleena pelan

Aku mencoba untuk tidak menanggapi perkataan aleena, karena jika aku tanggapi sudah pasti malah akan membuatku malu sendiri. Lagipula aku tidak peduli dengan hal itu, yang kuinginkan saat ini hanyalah "makan" lagi pula siapa yang bisa bertahan lama lama didalam situasi seperti ini?. Setelah selesai makan, aku bergegas kembali kekamar dan menghabiskan sisa hari mingguku disana, semalaman, sendirian.

Entah kenapa tiba tiba aku merasa sangat takut untuk tidur, lebih tepatnya aku takut untuk kembali pada mimpi itu lagi. Aku memilih untuk berselancar di internet semalaman, daripada harus tidur dan kembali pada mimpi yang menyeramkan itu lagi.

Dari komik, video video lucu di situs pengunggah video, sampai artikel dan berita yang entah benar atau hanya hoax. Aku tidak peduli yang penting diri ini merasa terhibur dan bisa melupakan betapa membosankannya hidup ini. Sampai aku menemukan informasi yang sangat menarik mengenai mimpi. Ya MIMPI. Karena kejadian yang belum lama aku alami, aku memutuskan untuk membuka situs yang menyediakan informasi tersebut.

Aku tidak terlalu perduli dengan website yang kutuju, yang aku ingin lihat hanyalah artikel mengenai mimpi. Judul artikel tersebut adalah "Dunia mimpi". aku semakin tertarik untuk segera membaca artikel tersebut.

"Mimpi merupakan gerbang menuju jiwa kita yang sesungguhnya. dari mimpi, kita mengetahui hasrat manusia yang sebenarnya. Mimpi merupakan siklus hidup yang tidak tertulis dalam memori. itu berarti, saat kita tertidur pun kita tetap hidup dalam kesadaran yang nyata, hanya saja dalam dunia yang berbeda. Melalui tulisan ini, saya akan membimbing dirimu agar kau bisa melampaui tingkat kesadaraan manusia biasa dan menguasai jiwa mu yang sesungguhnya. Selamat Datang, dan semoga beruntung" Tertulis pada kalimat pembuka artikel ini.

Satu menit, satu jam, dua jam, aku membaca artikel ini. Aku mencoba mengerti semua hal yang tertulis dalam artikel ini, dari awal hingga akhir. Artikel yang kubaca hanyalah panduan awal mengenai hal hal yang ada didalam website ini. Baru aku menyadari bahwa website ini merupakan website pelajaraan, ya pelajaran mengenai jiwa dan mimpi. Aku tidak begitu mengerti apa hubungan jiwa dan mimpi dalam arti sesungguhnya, tpi didalam artikel panduan ini, tertulis bahwa semua hal terhubung satu sama lain, baik itu jiwa maupun mimpi.

Perang Jiwa: DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang