Perantara

7 1 0
                                    

Aku terdiam sebentar didepan pintu, sebelum akhirnya disentak oleh orang berkulit putih, berambut panjang sebahu, dan berpenampilan rapih layaknya seorang manajer itu.

"Sudah lama sekali aku menunggu kehadiranmu wahai kesatria Doppelganger! Silahkan masuk dan duduk, jangan hanya terdiam kaku seperti patung disana!" teriak orang bernama Arkho itu dari dalam ruangan.

"Ya terimakasih, aku rasa sudah tidak perlu memperkenalkan diriku bukan?" ucapku sambil duduk disofa tengah ruangan

"Hahaha. maafkan aku, seharusnya aku tidak membuatmu takut. tapi biarkan aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku Arkho Van Bouten, pendiri dan pemimpin dari komunitas pengelana mimpi. Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu Leonardo Syahputra Pangaribuan" sapa orang itu sambil menuangkan segelas minuman dingin 

"Senang bertemu denganmu, tuan Arkho. Aku kira aku akan bertemu dengan orang orang lain yang berada di komunitas mimpi disini, dimana mereka?" jawabku sambil menerima gelas berisi minuman yang diberikan tuan Arkho

"Ah iyaa tenang saja, mereka akan datang tidak lama lagi. Sambil menunggu yang lainnya, bagaimana jika kita berbincang terlebih dahulu, Leo?" Jawab tuan Arkho sambil duduk disofa kosong depanku.

*Kringggg* *Kringgg* 

"Ah mohon maaf, aku harus mengangkat telefon terlebih dahulu"

Sambil menunggu tuan Arkho mengangkat telfon ponselnya, aku memperhatikan ruangan yang cukup elegan ini, aku memang terpana dengan semua lukisan, ornamen, serta hiasan hiasan yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menunggu tuan Arkho mengangkat telfon ponselnya, aku memperhatikan ruangan yang cukup elegan ini, aku memang terpana dengan semua lukisan, ornamen, serta hiasan hiasan yang ada. Namun ada satu lukisan besar yang menarik perhatianku. Lukisan tu berada dibagian kanan ruangan, aku tidak begitu mengerti tentang seni, namun apa yang menarik dari lukisan itu dapat aku pahami dan rasakan. Lukisan itu seperti memiliki nyawa........

"Lukisan itu sangat menarik bukan?" Celetuk tuan Arkho saat aku sedang memandangi lukisan tersebut.

"Yaa..... aku setuju, walaupun aku tidak begitu mengerti tentang seni, namun aku bisa merasakan bahwa lukisan itu seperti...." 

"Seperti hidup" potong tuan Arkho 

"..........." aku terdiam 

"Lukisan itu memang hidup, Lukisan itu adalah perantara antara dunia tempat kita tinggal, dan dunia alam bawah sadar kita. Dunia mimpi" Jelas tuan Arkho

"Perantara? apa maksudnya?" Tanyaku kepada lelaki yang sekarang berdiri didepan lukisan itu

"Hahaha, nanti waktu yang menjelaskan wahai kesatria Doppelganger" jawab tuan arkho sambil berjalan menuju meja kerjanya

"itu sudah ketiga kalinya kau menyebutku kesatria Doppelganger. Aku sama sekali tidak mengerti, dan kau belum sama sekali menjelaskan apapun"

"Kau akan mengetahui segala hal yang perlu kau ketahui dan kau akan mengerti segala hal yang perlu kau mengerti, Leonardo. Tapi tidak sekarang, karena teman teman kita sudah menunggu kita di ruangan samsara. Ayo Leo! kita tidak boleh menunggu mereka terlalu lama" jelas tuan Arkho Sambil berjalan keluar ruangan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perang Jiwa: DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang