7

27 2 0
                                    

Nayla menghempaskan tas beserta tubuhnya ke sofa. Matanya terlihat lelah. Ia terus memijit pelipisnya. Ia tidak mengerti bagaimana bisa ada soal tryout sesusah itu. Nayla membayangkan soal ujiannya nanti.

" yang gue pelajarin semalem gak ada keluar sama sekaliiiiiiii "
Teriak Nayla sambil menelpon dan membuat pendengarnya hampir tuli.
" gue sebel sebel sebel kesel gue "

" kok lo ngomel ke gue sih nay!? Emang gue yang bikin soal? "

" lo kan tempat gue nyalurin emosi nov "

" bodo amat "

Nayla terkekeh mendengar temannya itu. Ia menutup telfonnya dan pergi kekamarnya. Ketika ia mengikat rambutnya yang terurai, tak sengaja matanya menangkap sosok laki-laki didepan pagar rumahnya. Laki-laki itu membawa sebuah kotak berukuran sedang.

" kaya pernah liat tuh orang "

Nayla mengangkat bahunya tanda ia tak peduli dengan yang dilakukan laki-laki itu.
Baru saja Nayla menyandarkan tubuhnya dikasur, bel rumahnya berbunyi. Biasanya ada bibi yang membukakan pintu jadi ia santai saja. Tapi kali ini, bel sudah berbunyi hampir 5 kali. Apa tidak ada yang membuka?
Nayla turun kebawah dengan malas. Dan membuka pintu saat bel ke 7 berbunyi.

" iya, sia... pa? "

Orang itu tersenyum, oh ya tentu saja itu laki-laki yang ia lihat tadi.
Nayla menghela nafasnya dan mempersilahkan laki-laki itu masuk.

" what's your name? I'm forget. "

" Falah "

" ah ya, Falah. So? What do u need? "

i need you.

" gue.. nyari tante evi. Ada? "

" mama lagi gak ada dirumah. Dan gatau deh kapan balik. "

" Oh gitu. Yaudah berarti gue sama lo aja. "

Nayla mengangkat sebelah alisnya.

" me? "

" yeah, you. "

" emangnya ada apa? "

" mending kita ngobrol di kafe aja. Sekalian makan. Lo belum makan kan ? "

Kok tau sih.

" ah iya iya hehe " Nayla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" gue siap-siap dulu kalo gitu ya? Wait. "

Setelah Nayla pergi, Falah bisa melihat Nayla yang sepertinya sedang bingung. Falah tersenyum.

" ini awal yang baik. "



" lo tau gak kemaren gua ngajakin si Nova keluar, jawabannya jutek abis gila . Keyboardnya rusak apa ya "

" ya mampus aja lu Tam. Gue sih udah pernah digituin sama dia. Alhasil gua takut mau deketin dia wkwk "

Kevin terkekeh melihat kedua sahabatnya itu. Tama dan Eza.
Mereka bertiga berada di Kafe è la grande (gua ngarang asli) sehabis mengarang bebas di Tryout tadi.

StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang