Nayla menghempaskan tas beserta tubuhnya ke sofa. Matanya terlihat lelah. Ia terus memijit pelipisnya. Ia tidak mengerti bagaimana bisa ada soal tryout sesusah itu. Nayla membayangkan soal ujiannya nanti.
" yang gue pelajarin semalem gak ada keluar sama sekaliiiiiiii "
Teriak Nayla sambil menelpon dan membuat pendengarnya hampir tuli.
" gue sebel sebel sebel kesel gue "" kok lo ngomel ke gue sih nay!? Emang gue yang bikin soal? "
" lo kan tempat gue nyalurin emosi nov "
" bodo amat "
Nayla terkekeh mendengar temannya itu. Ia menutup telfonnya dan pergi kekamarnya. Ketika ia mengikat rambutnya yang terurai, tak sengaja matanya menangkap sosok laki-laki didepan pagar rumahnya. Laki-laki itu membawa sebuah kotak berukuran sedang.
" kaya pernah liat tuh orang "
Nayla mengangkat bahunya tanda ia tak peduli dengan yang dilakukan laki-laki itu.
Baru saja Nayla menyandarkan tubuhnya dikasur, bel rumahnya berbunyi. Biasanya ada bibi yang membukakan pintu jadi ia santai saja. Tapi kali ini, bel sudah berbunyi hampir 5 kali. Apa tidak ada yang membuka?
Nayla turun kebawah dengan malas. Dan membuka pintu saat bel ke 7 berbunyi." iya, sia... pa? "
Orang itu tersenyum, oh ya tentu saja itu laki-laki yang ia lihat tadi.
Nayla menghela nafasnya dan mempersilahkan laki-laki itu masuk." what's your name? I'm forget. "
" Falah "
" ah ya, Falah. So? What do u need? "
i need you.
" gue.. nyari tante evi. Ada? "
" mama lagi gak ada dirumah. Dan gatau deh kapan balik. "
" Oh gitu. Yaudah berarti gue sama lo aja. "
Nayla mengangkat sebelah alisnya.
" me? "
" yeah, you. "
" emangnya ada apa? "
" mending kita ngobrol di kafe aja. Sekalian makan. Lo belum makan kan ? "
Kok tau sih.
" ah iya iya hehe " Nayla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" gue siap-siap dulu kalo gitu ya? Wait. "Setelah Nayla pergi, Falah bisa melihat Nayla yang sepertinya sedang bingung. Falah tersenyum.
" ini awal yang baik. "
•
•
•" lo tau gak kemaren gua ngajakin si Nova keluar, jawabannya jutek abis gila . Keyboardnya rusak apa ya "
" ya mampus aja lu Tam. Gue sih udah pernah digituin sama dia. Alhasil gua takut mau deketin dia wkwk "
Kevin terkekeh melihat kedua sahabatnya itu. Tama dan Eza.
Mereka bertiga berada di Kafe è la grande (gua ngarang asli) sehabis mengarang bebas di Tryout tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck
Подростковая литератураKarena semakin kita memaksa hati untuk pindah dan memaksa otak untuk melupakan, maka hati dan otak kita akan terus menancap pada satu jiwa. Begitulah Falah. Hatinya masih saja stuck di Nayla setelah bertahun tahun. Ketika ia tidak ingin melupakan d...