Bagian 2

1.2K 93 2
                                    

Kali ini Ino tidak ada janji dengan Sakura karna sakura sedang pergi bersama keluarganya.Jadi Ino bisa Seluasa menemui teman barunya itu.

Ditempat yang sama ia melihat anak laki-laki itu duduk di dahan pohon sakura.

"Hei sedang apa?"sapa Ino ramah

"Sedang menunggumu"dengan 2 kata dapat membuat Ino merona,namun ia segera membuang muka dan lebih tertarik melihat banyaknya bunga bakung di sekitar sana

"Temani aku merangkai bunga yu"ajak Ino kepada anak itu,anak itupun langsung turun dan jalan berdampingan dengan Ino.

"Sudah berkali-kali aku bertemu dengan mu tapi aku belum tau namamu,aku... Ino Yamanaka"ujar Ino menampilkan giginya yang putih

Sai tersenyum mendengar lagi marga Yamanaka,"Namaku selalu berubah,jadi aku bingung namaku saat ini"

Jemari lentik Ino terhenti merangkai mahkota bunga,ia melirik kearah anak bertopeng itu,"hah...? kau aneh,aku selalu bingung karna kau terlalu tertutup"anak itu hanya tersenyum mendengar penuturan Ino.

"Bagaimana kalau aku memberimu nama,tapi seperti anak bayi saja hihihi"Ino terkikik geli dengan perkataannya sendiri

Anak itu membuka topengnya dari sekian lama dan mulutnya merangkai kata"Dengan senang hati ku terima nona cantik"

Wussss

Wussss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg.... hati ino berdegup,muncul rasa yang tak dapat dijelaskan Ino,matanya memandang wajah anak itu,mata onix yang kelam,hidung bangir nan kecil,bibir tipis dan pucat,dan ino baru sadar kalau kulitnya sangat putih,dan rambut hitam klimisnya terlihat halus terbawa hembusan angin.Seketika wajah Ino memerah mengetahui anak itu berparas tampan.

"Jadi...... siapa nama baruku"perkataan anak itu sukses membuat lamunan Ino buyar.Ino mamasang pose berpikir mengabaikan wajahnya yang jadi pink.

"pertama bertemu kau menceritakan ku soal Mito baasan menanam sakura,dan dicerita itu aku suka karna Shin membawa kesuburan,jadi bagaimana kalau Sai?"Ino kembali tersenyum

"Apa aku terlihat seperti badak?"Sai menunjuk dirinya sendiri dengan tampang inosen.

"Hahahaha,Sai itu tidak berarti badakkan?tapi bisa berarti tanam"

"Bagus,Ino-chan terimakasih"Sai tersenyum sampai matanya tak terlihat.Ino kembali terkagum dengan ketampanan Sai.

"Kenapa kau membuka topengmu?"Ino melanjutkan merangkai mahkota bunganya

"Karna aku sudah memastikan sesuatu darimu".Ino tidak mengubis perkataan Sai,kalimat yang Sai lontarkan terkesan ambigu dan membuat pusing bila dipikirkan.

"Ehem..... lalu dimana rumahmu?"Ino mengalihkan pembicaraan

"Disekitar sini"

"Lalu orang tuamu?"Ino masih merangkai mahkota bunganya

Di Bawah Pohon Sakura✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang