Bagian 1

2.2K 117 5
                                    

DISCLAIMER

Naruto © Masashi Kishimoto
STORY © Hatarakimono



Happy reading

••••••••
••••••
••••
•••
••

Pagi yang cerah di Tokyo,

"Ino-chan,apa tidak ada yang tertinggal?"ucap seorang wanita paruh baya

"Tidak bu semuanya telah aku masukan dalam mobil"gadis berusia 10 tahun itu menjawab sambil memasuki mobilnya.

Keluarga kecil yamanaka akan berkunjung ke Shirakawa Go  tepatnya di desa Ogimachi tempat orang tua Inochi tinggal,kota yang masih sangat asri dengan berbagai sawah yang membentang."Wow ayah lihat itu Kuil No Sakura di rumah nenek sudah terlihat"jemari lentik gadis itu menunjuk ke arah kuil yang biasa mereka kunjungi saat di rumah nenek Ino."iya sayang sebentar lagi kita akan sampai,makanya kuil itu terlihat"jawab Inochi.

Selang beberapa lama mobil mereka telah sampai pada halaman rumah orang tuanya,Ino segera keluar dan memeluk nenek dan kakeknya yang masih sehat di umur kepala 6.

"Ibu aku akan berkunjung ke rumah sakura teman ku"Ino berseru dengan bersemangat.

"Ino-chan tidak cape?"tanya ibu Ino

"Tidak,aku sangat rindu sakura"Sakura adalah sahabat Yamanaka Ino saat di desa ogimachi ini,mereka sering memetik bunga bersama di sekitar kuil.
.
.
.
Ino berlari keluar setelah memakai sandalnya,ia berlari menuju kuil seperti perjanjiannya kemarin bersama Sakura.Mata Aquarimenya memandang rindu bangunan kuil itu,kuil no sakura itu masih sama dengan ukiran budha yang menyamai kuil fuukoji,dan disekitar kuil terdapat banyak bunga melambai-lambai tertiup angin,dan jangan lupa 2 pohon sakura yang pernah tqk berbunga dibelakang kuil.Ino masih menunggu Sahabat pinknya itu dibawah pohon sakura belakang kuil,rasa bosan menyelimutinya,namun aquarimenya menangkap sosok anak laki-laki mengenakan topeng tengah duduk dibawah pohon sakura lainnya.Untuk menghilangkan rasa bosannya Ino berniat berkenalan dengan anak laki-laki itu.

"Hy... kau juga menunggu temanmu ya disini?"sapa ino.Anak laki-laki itu bukan menjawab malah terlihat kaget.

"Hm.... tidak,aku hanya menjaga tempat ini"jawab anak itu.

"Ohh begitu,kau mengenakan topeng hinggaku kira kau menunggu temanmu untuk bermain bersama,kau tinggal dimana?"

"Disini"kata anak itu,Ino menaikan alisnya tanda heran,namun ia tidak memusingkannya.

"Kalau kau mau kau bisa bermain bersamaku dan temanku,aku sedang menunggunya disana"Ino menunjuk pohon sakura diseberangnya

"Oh.... begitu,tapi ku rasa aku tidak bisa bermain bersama kalian.hmm ingin ku ceritakan suatu cerita tidak sambil menunggu temanmu itu"jawab anak itu

"Oh boleh...."ntah kenapa Ino cepat sekali akrab dengan anak yang baru ia kenal

"113 tahun lalu kuil ini baru berdiri,suatu keberkahan terbesar ialah banyak sekali yang berkunjung kesini sekedar untuk berdo'a,Uzumaki Mito adalah yang membangun kuil ini bersama suaminya hashirama senju,mereka senang karna dapat membangun tempat ibadah yang berguna,namun saat mereka menanam pohon sakura sama sekali tidak dapat tumbuh padahal cuaca disini sangat mendukung untuk menanam sakura"jeda anak itu di ceritanya "temanmu sudah sampai aku lebih baik pergi ya"

"eh.... kau kan belum selesaikan bercerita,dan lagi sebutkan namamu,aku Ino yam..."Ino berteriak saat anak itu berlari meninggalkannya

"Huh..... kenapa aku bicara malah diabaikan"Ino menekuk wajahnya.

"Ino-chan.......... hahhh hahhh"Sakura datang dengan nafas yang terputus-putus

"Maafkan aku terlambat pig,tadi ibu meyuruhku mengantarkan susu kepada chyio baasan

"Yasudah tak apa,ayo jidat kita mencari bunga-bunga"ajak Ino berlari "yosh"merekapun berlari.
.
.
.
Hari ini seperti biasa Ino dan Sakura berjanji untuk bertemu di bawah pohon sakura belakang kuil,namun Ino datang lebih awal untuk mencari laki-laki kemarin.Ia tersenyum saat melihat anak laki-laki itu di tempat yang sama.

"Hy... kenapa kemarin kau kabur"Ino duduk di samping anak itu

"Tidak mengapa,aku hanya ada urusan","oh"lama mereka terdiam

"Hei coba kau lanjutkan cerita yang kemarin"Ino menyatukan kedua tangannya didepan dada

"Sebenarnya aku masih bingung denganmu"anak itu menatap Ino dibalik topengnya

"Loh.... kok aku?harusnya kau yang bingung kenapa kau mengenakan topeng terus"Ino memilih bersandar di pohon sakura

"Hihihi ada deh,ada saat akan kuberi tahu saat aku sudah memastikan sesuatu darimu"anak laki-laki itu tertawa,Ino mengerjit tanda bingung.

"Sudah-sudah..... lalu Para Biksupun tak mengerti mengapa hanya di Kuil ini pohon sakura tak dapat tumbuh,merekapun hanya bisa pasrah.Beberapa tahun kemudian,seorang anak laki-laki datang dengan keadaan terluka,Mito baasan merawatnya dan memberi nama anak itu Shin.Setelah Shin datang,pohon sakura dengan ajaibnya tumbuh dengan cepat,lama kelamaan Mito baasan mengetahui kalau Shin adalah yokai"

"Yokai?jadi disini ada yokai?dipohon ini?"Ino memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi dengan mata yang memancarkan penasarannya.Anak laki-laki itupun mengangguk

"Pantas saja banyak sesaji yang ditaru disekitar sini,lalu setelah itu?"Ino jelas penasaran dengan hal itu,dia seperti pernah mendengar cerita ini sebelumnya.

"Sebagai tanda terimakasih Shin untuk Mito baasan,Shin tinggal dan menjaga kuil ini agar tetap subur"anak laki-laki itu menyelesaikan ceritanya dan tersenyum dibalik topeng.

"Hiiii serem,lalu kenapa kau ceritakan itu padaku?"

"Aku pergi dulu"anak itu berlari lagi meninggalkan Ino

"Selalu saja aku ditinggal dengan berbagai pertanyaan yang belum dijawab"Ino memutuskan untuk kembali menemui sakura
.
.
.
"Hm.... teh ocha buatan nenek memang top"Ino mengangkat jempolnya untuk sang nenek.

"Bu kau tau?,aku mendapat teman baru,dia selalu ada di belakang kuil,dan dia hm... sedikit misterius,banyak pertanyaan yang belum terjawab"Ino bercerita dengan sangat bersemangat

"Wah... bagus kau begitu,kenapa kau tidak ajak dia makan malam bersama kita?"Ino tampak bahagia melihat anaknya

"Oke bu..."

"Lalu orangnya bagaimana?"

"Dia anak laki-laki mungkin sekitar 2 tahun lebih tua dariku,mengenakan topeng seperti macam,pakaiannya selalu kadang memakai kimono,dan kulitnya putih bersih"Ino menjelaskan dengan tangan dia dagu.Namun ibu Ino mendengar itu tersenat kaget.

"Kabuto-kun....."suara ibu Ino terdengar lirih

"Apa ibu mengatakan sesuatu?"

"Tidak ino-chan"Ibu Ino tersenyum teduh

Bersambung..

Di Bawah Pohon Sakura✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang