"KETEMU LAGI ???"

644 91 20
                                    

"Akhirnya nyampek juga....."

Riza memarkirkan motor CBR kesayangannya di samping kendaraan mahasiswa lain dan setelah membuka helm dirinya tak lupa melakukan kegiatan rutin, yakni berkaca untuk melihat hasil polesan dari Tuhan di spion. Ganteng itu wajib. Terlebih dia selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi kaum hawa.

"Astaga...bening banget sih kulit gue!! Mana tahaaannn...."

Saat Riza masih asyik dengan kegiatannya, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang...

PLETAAKKK!!!

"Haduhhh apaan sih-....LHO???", seketika Riza melebarkan matanya menatap seseorang di depan.

Orang tersebut hanya menaikkan sebelah alisnya, sementara Riza melihat penampilan lawan bicaranya dari atas hingga bawah dengan mulut yang tetep anteng menganga. "Kenapa..- Apa yang terjadi ama loe??"

"Panjang..", jawabnya singkat.

"Apanya yang panjang??", Riza gagal fokus. Reflek dia melihat ke bawah__lebih tepatnya bawah perut lelaki itu.

"Ceritanya yang panjang!!! Gak usah ngerezz pikiran loe...."

"Kira'in...kok loe jadi basah kuyup gini sih Ndo?? Abis nyemplung di got yee?? Nyari apaan loe?? Curut???"

"Sinting loe!!! Udah ahh,, gue lagi bete'...", Ando berniat menuju mobilnya namun di tahan oleh Riza.

"Ehh mau kemana?? Bukannya loe ada kuis hari ini???"

"Balik..."

"Loe kan baru sampek Ndo,, masak balik sihh?? Gue sendirian dongg...."

"Lha,, si Dave mana??"

"Kepala do'i masih nyut-nyut'an,,jadi gak ngampus..."

"Hufftt,, yaudah!! Tapi gue mau ganti baju dulu. Masak iya gue ke kelas begini'an?? Ancur dongg image gue..."

"Gitu kek. Gue anter'in dahh ke toilet..."

"Gak usah,, loe pikir gue anak PAUT apa!! Udah loe buru ke kelas aja,, loe kata kemaren hari ini materinya si Tonggos..."

Riza seketika menepok jidatnya, "oh iyee!! Loe tadi sempet liat pak Joni dateng gak??"

"Kayaknya belum deh. Gue gak liat tuh vespa tempurnya..."

"Syukurlah,, jadi masih ada waktu buat nyontek. Duluan yee..."

Ando melanjutkan langkahnya menuju mobil dan masuk ke kursi penumpang. Beruntung dia masih membawa pakaian yang dirinya beli bersama teman-temannya di mall minggu lalu dan kebetulan Ando tinggalkan di jok belakang.

***

TING...TONG...TING...TONG...

Seorang gadis cantik tengah berdiri di depan pintu kediaman rumah Mahesa.

Ngiikkkk....

"Ehh,, ada non Tasha..."

"Selamat siang bi,, Rainnya ada??"

"Ada non,, kebetulan habis makan siang dengan tuan dan nyonya. Silahkan masuk..."

"Makasih bi...", sungguh ramah. Tasha lantas masuk ke dalam rumah yang bernuansa gaya eropa itu, melihat sekeliling sejenak kemudian berjalan mengikuti sang ART menuju ruang makan.

"Permisi tuan,, nyonya. Ada tamu..."

Seorang pria paruh baya menurunkan korannya lantas melihat tamu yang sedang berdiri anggun sambil tersenyum manis, "ehh Tasha..apa kabar nak??"

"Baik om Andre...", Tasha mencium tangan Andre Rian Mahesa dengan sopan dan beralih menuju Emma Indira sang istri. Si ART kemudian kembali ke dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HITAM-PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang