AUTHOR
Alex damian nugroho
Seorang pengusaha suxses yg mempunyai banyak cabang club malam mewah kalangan atas dia di kenal dgn sosok kejam dan dinginMemilki postur tubuh yg tinggi dan bentuk tubuh yg atletis dgn garis wajah yg tegas alis yg tebal dan bibir yg merah menjadikannya rupawan meskipun umur nya telah 27th namun wajahnya terlihat jauh lebih muda karna pola hidup sehatnya
Meskipun dirinya kejam namun dia tak menyukai rokok dan minuman berakohol menjadikannya banyak di gilai wanita-wanita cantik
Namun tak banyak wanita yg bisa menjamah tubuhnya selain ia hanya melakukan sex hanya untuk kebutuhan biologisnya dia juga pilih-pilih dalam urusan ranjang hanya wanita yg menarik dan yg ia anggap pantas yg akan menghabiskan malam bersamanya
"sudah jangan menangis lagi,bukankah kau juga menikmatinya"ucap alex sembari memungut bajunya
"berengsekkk, kau memanfaatkan kondisi ku yg mabuk"tuduh oliv dgn marah
"bukankah kondisi kita sama,lantas apa mau mu? "
"Kau ingin uang? berapa banyak yg kau inginkan? "tanya alex dgn nada meremahkan
"aku tak butuh uang mu,anggap saja tak ada yg terjadi antara kita"oliv berjalan ke kamar mandi dgn memeluk selimut menutupi tubuh polosnya
Oliv berjalan dgn tertatih-tatih merasakan perih di bagian sensitif nya
Ketika dia keluar pria itu sudah tidak ada lagi dgn cepat oliv memungut dan memakaikan kembali dress yg ia kenakan semalam
AUTHOR VOP
Hari ini oliv tidak masuk sekolah dan tidak keluar dari kamarnya semanjak ia pulang tadi pagi oliv merasakan bagian daerah sensitifnya yg terasa sedikit perihDi sekolah oci dan elci merasa khwatir karna oliv tidak masuk sekolah dan nomor nya tidak bisa di hubungi
Bel sekolah berbunyi dan semua siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang
"kita harus gimana el? Gue benaran gak tau kalau oliv belum pulang,gue kira dia pulang sama lu"ucap oci dgn raut wajah sedih
"sudah lah ci lu kan gak maksud ninggalin oliv"elci menghentikan langkahnya dan menoleh sembari memegang bahu oci
"sekarang lebih baik kita ke rumah oliv"
Oci dan oliv menuju parkiran dan sekarang mereka berada di dalam mobil elci,dia menghidupkan mobilnya dan melajukannya menuju rumah oliv
"ci coba lu hubungi oliv"
Oci segera meraih handphone nya tetapi hasilnya tetap sama hanya suara operator yang menjawabnya
"kenapa ?masih tidak bisa di hubungi?? "tanya elci
Oci hanya bisa mengangguk pelan
Sekarang mereka telah berada di depan rumah oliv elcy memencet bel rumah oliv satu kali belum di buka dua kali masih belum di buka ketika tangan elcy akan memencet bel untuk ke tiga kali nya pintu rumah oliv terbuka"eeh non elcy non oci,maaf telat bukak pintunya lagi di dapur "ucap bik inem pembantu oliv dgn ramah karna memang dia tahu oci dan elcy sahabah nona mudanya
"gakpapa bik oliv nya ada bik?? "tanya oci
"ada non,silahkan masuk"
Mereka menuju ruang tamu"non oliv ada di kamarnya,dari pulang tadi pagi belum keluar kamar bibik khwatir karna non oliv pulang dgn wajah sembab habis nangis dan non oliv belum makan sampai sekarang"jelas bik inem dgn raut wajah khawatir
"APA!! "ucap mereka bersamaan
mereka terkejut jadi semalam oliv gak pulang jadi kemana oliv semalam mereka semakin merasa bersalah dan raut kecemasan semakin kelihatan di wajah mereka dgn tergesa-gesa mereka berjalan menuju kamar oliv di lantai dua
Ceklek bunyi pintu terbuka ternyata tidak di kunci mereka melihat oliv menangis dan dgn muka sudah memerah karna terlalu banyak menangis mereka langsung memeluk oliv
"lu kenapa oliv? Cerita sama gue sama oci? Jangan menangis sendiri bukannya kita sahabat?? "tanya elci di saat tangisan oliv telah reda
"semalam gu.. Gu.. e "kata-kata oliv terhenti karna air matanya mulai terjatuh kembali
"apa yg terjadi sama lu tadi malam,cerita sama kita, kita pasti akan slalu ada buat lu"kata oci dgn air mata mulai ikut mengalir
"benar yang di katakan oci"elci meraih oliv dan memeluknya mengusap punggung oliv yg masih menangis,akhirnya oliv mulai bercerita apa yg terjadi dgn nya
"i-ini salah gue oliv seharusnya gue gak ninggalin lu"ucap elci merasa bersalah
"gakpapa el ini bukan salah lu,lu pergi juga terpaksa karna bokap lu lagi sakit"
Memang tadi malam elci pulang terburu-buru karna ia di telvon pembantunya mengabari bahwa papanya jatuh pingsan dan mamanya meminta oliv pulang
"ma-maaf gu.. e oliv gue benar-benar gak tau lu belum pulang gue kira lu udah pulang duluan sama elci karna pas gue ke kamar mandi lu udah gak ada gue tunggu juga lu gak balik-balik lagi jadi rangga antarin gue pulang,maafin gue oliv"tangisan oci semakin kencang karna merasa bersalah gak berusaha mencari oliv lebih keras lagi
"gak kko ini bukan salah lu atau pun el,, ini semua salah cowok berengsek itu dan kebodohan gue yang mabuk"jelas oliv
"terus gimana lu sama dia? Dia harus nikahin lu"ucap elci dengan emosi
"gak gue gak mau nikah,gue masih belum siap, apalagi menikah dgn cowok itu, gue gak mau"bantah oliv
"tapi gimana kalau lu hamil"ucap oci yg ikut menyetujui elci
"gak gue gak bakal hamil,itu cuma satu kali"oliv menggelangkan kepalanya
"terserah lu oliv, kita cuma ingin yang terbaik buat lu"ucap elci pada akhirnya
"iya oliv, kita akan slalu ada buat lu,apa pun keputusan lu kita akan slalu mendukung lu selama itu yang terbaik buat lu "sambung oci
"udah jangan nangis lagi lupain semua nya,semuanya akan baik-baik saja"
"thanks kalian slalu ada buat gue"
Oliv memeluk kedua sahabat baiknya"kita makan yuk, gue lapar belum makan dari tadi"oliv menarik kedua sahabatnya
"salah sendiri gak makan "ucap elci berlari mendahului oliv dan oci
Mereka berlari ke ruang makan lauk pauk sudah tersedia di ruang makan karna memang sekarang sudah memasuki jam makan malam
Mereka sesekali tertawa karna tingkah konyol yang kadang di lakukan oleh salah satu dari mereka
Untuk sementara oliv bisa melupakan kejadian yg menimpanya,dengan ada nya sahabatnya sekarang yg menemaninya,mereka memutuskan tidur di rumah oliv untuk menemani oliv karna orang tua oliv baru akan pulang dua hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ME
RomanceWarning..!!!! 18+ :) Oliv terpaksa harus menikah pada usia muda di usianya yang baru 17th karna kebodohannya di club malam yang baru pertamakali di masukinya OLIV ERISKA PRADINI Tak pernah terpikir oleh ku hanya karna kebodahan ku dalam satu malam...