Aku sudah ingin menolak ajakan oci dan elci untuk mampir ke mall setelah pulang sekolah dan bukan oci dan elci jika tidak bisa membuat aku mengalah dgn rengekan mereka
"huhss"
dan di sini lah aku,berada di antara sekumpulan baju-baju yg menarik perhatian mereka berdua
"oliv sini,ini bagus gak"
oci memperlihatkan dress warna putih dgn bintik hitam tanpa lengan ke pada ku"ya bagus"
Jawab ku malas"lu kenapa oliv, wajah lu kelihatan pucat"tanya elci dan meletakkan punggung tangannya ke kening ku
"gak kko, gue cuma pusing aja,kita pulang aja ya? "ucap ku setenang mungkin agar mereka tidak kawatir
"lu yakin mau pulang, kita ke rumah sakit aja ya? "tanya oci panik
"gak usah gue cuma butuh istirehat aja di rumah, ntar jg sembuh"
Kepala ku rasanya berat sekali pengelihatan ku mulai kabur
"oke,kita pulang sekarang"ucap oci
Rasanya berat untuk melangkahkan kaki ku baru dua langkah aku berjalan ku rasakan tubuh ku lunglai pengelihatan ku buram dan ketika aku merasa akan terjatuh aku melihat seseorang berlari dan menangkap tubuhku dan perlahan kegelapan menyelimutiku
Pertamakali yg ku lihat ketika membuka mata ku adalah ruangan berwana putih yg cukup luas terdapat sofa berwarna coklat dan jendela kaca besar yg menghadapan kearah kasur yg berukuran kingsize khas seperti kamar pria
Tunggu,kamar pria?
Dengan panik aku menyibakkan selimut yg menutupi separuh tubuh ku aku turun dan berdiri dan ketika aku ingin melangkahkan kaki ku
Ceklek
Pintu terbuka dan seorang pria yg wajahnya sudah ku kenal masuk dan melangkahkan kakinya menghampiri ku.
"berhenti"ucap ku dgn tangan ku menutup mulut ku dan satu lagi memagang perut ku
Dia menghentikan langkahnya dgn menyisakan jarak tiga langkah lagi dia menatap ku dgn raut wajah bingung dan membuat kerutan di keningnya
"ada apa sayang"ucapnya dgn senyuman tipis
Dan dia mulai melangkahkan kakinya menyisakan jarak satu langkah aku berlari membuka pintu lain yg berada di ruangin
"hueek huekk"aku memuntahkan cairan bening
Aku merasakan tangan yg memijit pundak ku aku berbalik dan menepis tangannya
"pergiiii,MENJAUH lah dari gue"teriak ku dgn menekankan kata menjauh
"baiklah,tapi tenangkan dirimu jangan membahayakan anak kita"dia melangkah mundur dan menatap ku dgn kawatir
maksudnya apa?anak,apa yg dia ucapkan,apa jangan-jangan yg..
"ayo kita keluar dan bicarakan ini dgn baik-baik"ucapnya membuyarkan lamunanku
"apa maksud lu dgn anak,apa aku hamil? Oh tuhan apa yg gue takutan menjadi nyata"tubuh ku terasa lemah dan merosot ke lantai
"sayang kau baik-baik saja"tanya nya dgn cemas
Dia langsung mengangkut tubuh ku dan meletakkannya di kasur
"jadi gue benar-benar hamil? "aku mengulang kembali pertanyaan ku
"iya, apa lu tidak tau?dan memasuki minggu ke ketujuh"dan sudut bibirnya terangkat dan menampilkan senyum tipis
"bagaimana lu bisa tau bahwa gue hamil dan mengapa lu ada di sini,di mana teman-teman gue,lu apakan mereka"tanya ku dgn beruntun terlalu banyak hal aneh yg terjadi
"bagaimana gue tahu lu hamil karna gue udah curiga lu hamil dan waktu gue mau menghampiri lu di mall buat masti'in langsung,pas gue mau menghampiri lu,lu pingsan dan gue langsung bawa lu ke rumah sakit dan gue bawa lu ke apertemen gue karna mulai hari ini lu akan tinggal di sini"jelasnya dgn menekankan kalimat terakhir
"dan satu lagi mulai hari ini gak ada kata lu gue tapi aku kamu,paham sayang"dia tersenyum yg terlihat tampan
Tidak apa yg aku pikirkan aku menggelangkan kepala ku mengusir jauh-jauh pemikiran ku bagai mana bisa aku berpikir seperti itu di saat seperti ini
"baiklah,beristirehat lah aku akan membuatkan sarapan untukmu sayang "dia mentupi tubuh ku dgn selimut sampai leher
Dia mencium kening ku dan meninggalkan ku membiarkan diriku dalam lamunan ku sendiri memikirkan apa yg harus ku lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ME
RomanceWarning..!!!! 18+ :) Oliv terpaksa harus menikah pada usia muda di usianya yang baru 17th karna kebodohannya di club malam yang baru pertamakali di masukinya OLIV ERISKA PRADINI Tak pernah terpikir oleh ku hanya karna kebodahan ku dalam satu malam...