kriing kriing kriingg
"Berisik anjinkk!" Aurel menutup jam weker itu dengan bantal. Tetapi jam weker tersebut tidak mau berhenti juga.
"Anjinkkkk lah! Mau nya apa sii nih jam weker!" Kemudian aurel bangun dari tidurnya, dan mematikan jam weker tersebut sambil ia melihat sudah pukul jam berapa sekarang. Dan ternyata "Gilakk dah jam 07.00" lalu aurel pun turun kebawah untuk sarapan.▫▫▫
"Ehhhh anak mamii udah bangun. Sinii saarapan bareng sama mami dan juga papi"
"Iya mi." Kemudian aurell mengambil sepotong roti dan mengoleskan selai ke arah sepotong roti itu.
"Aurell, gimana jawaban kamu tentang pertanyaan kemarin? Setuju kan?" tanya papi kepada aurel.
"Uhuk uhuk" Seketika aurell tersedak dan segera minum air putih yang ada di depannya.
'Mampus gue, gue lupa pula kalo hari ini jawaban persetujuan nya. aduuh gimana ya' batin aurel
"Rell? Kalo kamu diam berarti kamu setuju" Seketika papi membuyarkan lamunan Aurell.
"Emmbb, eh iya pi" Jawab aurell dengan spontan, dan tanpa ia sadari bahwa perkataannya tadi menyatakan persetujuan.
"Alhamdulillah, akhirnya kamu mau masuk madrasah." Papi tersenyum senang kepada aurell
"Ehhh bntr pii, ee anuu ee.."
"Bntr apa lagi siih rel, sudah ga ush pake bntr bntran. Pokoknya bsk kamu sudah bisa mulai sekolah. Besok papi yang mengantarkan untuk anak papi yang paliing cantiik ini. Udah sekarang lanjutin aja makan kamu, papi mau berangkat ke kantor dulu." Kemudian papi pergi, dan aurell meninggalkan maminya ke dalam kamar.
"Mii, aurell masuk kamar dulu ya" Aurell tersenyum maksa.
"Iya sayang."
▫▫▫
"Tolol! Gue tolol bangettt! Knp bisa nih mulut keceplosan bilang iya sii? Ahhh, jadi rumit kan!" Aurell mendengus kesal di depan cermin, kemudian aurell menenangkan diri dengan cara merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil melihat ke arah langit langit kamar untuk mencari ide.
*beberapa menit kemudian
"Ahaa! Yaps, gue harus bisa buat sekolahan itu untuk ngeluarin gue! Iya, harus!" kemudian aurell tertawa jahat, karena ide kelicikan nya itu.