Cowok tersebut pun berbalik badan, dann...
"Lo?" Aurell spontan kaget melihat cowok tersebut yang duduk di sebelahnya. Yaps, cowok yang ada di samping aurell adalah cowok yang menabrak nya tadi.
" Apa? Kenapa? Biasa aja kali, gue bakal duga kalo lo duduk di sebelah gue. Dan ternyata gue bener." Cowok tersebut langsung membalikkan tubuh nya lagi.
"Sumpah ya, lo ngeselin banget sii. Gue ini lagi ngomong sama lo! Malah lo mantatin gue! Dasar cowok aneh!"
"Lo bilang gue aneh? Lo ngaca gih, pakaian lo itu kea mana? Lo pantes ga masuk madrasah, tapi pakaian nya kea gitu?" -- "Nih lo pake jaket gue, tutup tuh aurat lo! Gue jijik ngeliatnya!" lanjut cowok tersebut sambil memberi jaket kepada aurell. Lalu cowok tersebut membalikkan tubuhnya lagi. Aurell yang melihat sikap cowok tersebut langsung tersontak diam membisu.
▫▫▫
Lima menit kemudian...
Cowok tersebut memutar badannya ke arah aurell untuk melihat apakah aurell sudah memakai jaket tersebut atau belum. Dan ternyata Aurell masih terdiam dengan lamunan nya itu. Entah apa yang dia lamunkan. Kemudian cowok tersebut kesal sehingga membuyarkan lamunan aurell "Wooy, lo budeg atau curegg? Haaa? Lo ngerti ga, kalo jaket itu dipake untuk nutupin aurat lo! Kenapa lo masih diem aja? Ooh.. gue ngerti, pasti lo ga tau kan aurat itu apa? Ya kan?"--
Aurell pun mengangguk.Lalu cowok tersebut menjelaskan kepada aurell dan cowok tersebut memakaikan jaket itu kepada aurell.
" Sini gue pakein, jangan baper lo! Ini hanya karna gue terpaksa. Gue ga mau cewek kayak lo jadi cewek murahan!" Perkataan tersebut membuat hati aurell tak karuan. Mungkin pipi aurell kini sedang merahh, seperti pantat ayam yang diwarnai warna merah *hehe*.▫▫▫
09.45
Jam istirahat pun berbunyi, kemudian para siswa dan siswi keluar dari kelas nya masing masing. Tidak dengan aurell, dia bingung mau kemana karena tidak ada yang dia kenali di kelas itu dan aurell pun tidak tau dimana keberadaan kantin.
Sekedar info 'Aurell kini berada di kelas XI Ips1'.
▫▫▫
Tak lama kemudian ada seorang siswi yang menepuk pundak aurell 'plak' . Aurell kaget dan langsung menoleh kearah belakang.
"Hayy Aurell, ga ke kantin?" Tanya siswi tersebut dengan memberi senyuman nya.
"Hmm, gue mau ke kantin. Tapi gue ga tau kantinnya dimana. Btw nama lo siapa?" Tanya Aurell sok asik.
"Oiya nama gue Andien Larasati. Panggil aja andien. Yaudh ayok kalo gitu, gue juga mau ke kantin nih." Andien pun langsung menarik tangan aurell.
Mereka pun berjalan ke arah kantin. Disana banyak sekali yang menggoda aurell tetapi aurell tidak tergoda dan mengabaikan nya gitu aja. Karena menurutnya, itu sudah hal yang biasa. Sementara andien hanya terdiam dan tidak mau ambil pusing ketika aurell di godai oleh siswa siswa yang ada di kantin.
"Mau mesen apa rell? Sini gue pesenin." Andien menawarkan kepada aurell.
"Samain aja deh dien."
"Oke tunggu sini ya rell, kalo ada yang gangguin lo. Teriak aja nama gue 3×.. Oke." Andien mengedipkan mata, lalu dia pergi untuk memesan makanan. Aurell yang mendengar perkataan andien tadi, hanya terkekeh geli.