Jam 12 ITU PAGI ??

81 25 18
                                    

Dari luar terdengar suara mobil datang.

"Tumben hari libur gini ada yang bertamu ke rumah,"kata gue dalam hati. Gue yang gak mau ambil pusing pun melanjutkan kegiatan yang rutin gue lakukan di hari minggu, yaitu membaca novel.

Ya, seperti inilah gue. Seorang Amaira Cynthia yang biasa dipanggil Ama. Kata orang sih gue itu orang yang paling mager sedunia (haha oke yang ini agak lebay :v) kalau tidak membaca novel paling ujung-ujungnya nonton drama korea dengan semangat 45 yang isinya oppa2 ganteng yang bisa bikin gue baper gak ketulungan. Giliran disuruh beresin kamar atau disuruh beli sesuatu, gue udah kaya orang yang gak dikasih makan selama seminggu dan tentunya bukan seorang Amaira Cynthia kalau gue gak memiliki seribu alasan untuk menghindari itu.

Gue mempunyai seorang kakak laki-laki yaitu Arys Alterio yang biasa dipanggil Bang Al sama gue. Umur kami hanya terpaut 2 tahun, oleh karena itu banyak orang yang mengira kalau kita berpacaran (gak papalah, biar gue nya gak keliatan jones 😂)

Jika gue dan Bang Al sudah disatukan, bisa-bisa terjadi perang dunia ketiga. Karena kita itu sama-sama memiliki sifat dan kebiasaan yang sama yaitu menjahili orang sesuka kita. Waktu kecil, Bang Al sering kali menjahili gue sampe nangis kejer kaya anak monyet minta permen ke mak nya (ko gue ngatain diri sendiri monyet ya 😓) mungkin dari situ gue mulai punya niat untuk balik menjahili orang.

"AMAIRA CYNTHIAAAA BUKA PINTUNYA!!" teriak mama dari luar

Busett dahh, punya mama gini amat ya. Karena gue gak mau kalah sama mama, gue pun berteriak juga, "IYA MAH BENTAR"

Gue berjalan ke arah pintu dan membukannya

Gue mengibaskan rambut sambil bilang, "Hello Amaira Gomez yang cantik disini"

" najis, punya anak kaya begini banget yaampun," kata mama

Gue yang mendengar itu lansung menatap mama sebel. "itu mulut gak usah dimaju- majuin gitu keless udah kaya mulut bebek aja lagian gak bakal bikin kamu imut juga, masih imutan juga mama," kata mama dengan seenak jidatnya.

"yayaya terserah, jadi mama manggil Ama kenapa?"

"itu loh di depan ada si Ata, yaudah sana gih temuin si Ata"

"oke mah" kata gue lalu berjalan ke arah ruang tamu dan disitu gue melihat sosok laki-laki yang telah menjadi sahabat gue dari kecil (ck, yakin Cuma sahabat?). Ya, dia adalah Altair Candreas.

"oiii ta, lo ngapain pagi-pagi gini ke rumah gue"

Ata melihat gue seperti kebingungan, " sekarang itu udah jam 12 dan lo bilang masih pagi ?" kata Ata dengan ekspresi yang gak biasa.

" ya suka-suka gue lah, yang ngomong kan mulut gue bukan mulut lo!" kata gue dengan sedikit teriak karena kesal.

" Ama2, lo tuh dari dulu emang gak pernah berubah ya," kata Ata mengelus puncak kepala gue

"lah lo kata gue power ranger yang bisa berubah???!!!"

"terus lo juga sekarang belum mandi nih?" Tanya Ata

" belum sih hehe," gue melihat Ata yang geleng-geleng kepala

"yaudah buru gih mandi, gue mau ngajak lo jalan" kata Ata sambil mendorong tubuh gue agar bergegas untuk mandi.

Gue pun segera berjalan ke kamar untuk bersiap-siap sementara Ata sibuk memainkan ponselnya di ruang tamu.

********

Melihat penampilan gue di cermin sepertinya sudah oke, dengan dress selutut, rambut panjang yang digerai, dan memakai flat shoes. Satu kata yang mendeskripsikan gue sekarang yaitu simple tapi tetap cantik (pede abis gilaaa).

Gue menuju tempat Ata berada. " kayanya Ata serius banget main hp nya, kagetin ahh" kata gue dalam hati.

Untuk itu gue berjalan mengendap-ngendap agar Ata gak tau keberadaan gue. Dan sekarang gue udah berdiri di belakang Ata. Gue tersenyum jahat "Saatnya beraksi satu........dua.........tig"

"ngapain lo berdiri di belakang gue, pake senyum-senyum segala" Tanya Ata sebelum gue selesai melakukan aksi gue.

"yahhhh gagal deh" Gue mendengus pasrah

"apanya yang gagal ?" Tanya Ata. Dahinya berbentuk gelombang pertanda kalau Ata bingung.

"gak. Gak ada kok ta"

"oh yaudah kalau gitu yuk berangkat" ajak Ata

Tanpa diminta pun Ata sudah menggenggam tangan gue terlebih dahulu.

" oh iya gue lupa belum izin sama tante Reina" kata Ata sambil berbalik lagi ke dalam rumah, tetapi sebelum itu gue menghentikan gerakan Ata.

"ta biar gue aja yang bilang izin ke mama" kata gue dan Ata menyetujuinya.

" MAMA, AMA SAMA ATA MAU JALAN-JALAN KELUAR YA. ASSALAMUALAIKUM" teriak gue dari pintu

Mama juga sepertinya malas keluar, alhasil mama juga berteriak "IYA SAYANG HATI-HATI YA"

Bukannya terimakasih tapi Ata malah menjitak kepala gue.

"ihhhhh lo apan sih pake jitak kepala gue segala"

"ya gak usah teriak juga kali minta izinnya, lo kira ini di hutan apa"

"yee mama aja biasa2 aja kenapa jadi lo yang ribet sih" gue memeletkan lidah ke Ata sambil berjalan ke arah mobil Ata.

"Ata jangan berdiri disitu aja, nanti keburu sore!"

"iya-iya, dasar bawel lo"

Ata melajukan mobilnya yang entah akan kemana.


*******************************

Haii !! ini cerita aku yang pertama. jangan bosen untuk baca kelanjutannya ya !

-Fividash

AMATA ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang