Jalan Bareng Ata !

75 21 14
                                    

Ata fokus ke depan karena sedang menyetir."kenapa jadi canggung gini sih" dalam hati gue

Alhasil gue memutuskan untuk berbicara duluan.

"hmmm ta, emangnya lo mau bawa gue kemana sih?"

Yang ditanya malah gak ngerespon, Sakit hati dedek bang.

"ta, gue ini manusia kali bukan patung yang seenak jidat lo cuekin" sindir gue

Dan akhirnya Ata nengok, "emang tadi lo nanya apa ma ke gue?" kata Ata dengan watados (wajah tanpa dosa)

Sumpah ya, kalau Ata itu bukan sahabat gue dari kecil, udah gue pites-pites tu anak.

"LO MAU BAWA GUE KEMANA TA?" ulang gue tapi kali ini dengan penekanan

Kalau tadi Ata cuek bebek sekarang tu anak malah cengegesan gak jelas. Nyebelin gak sih, dikira gue pelawak apa!

"suer deh ma, gue ngakak sumpah ngeliat muka sebel lo"

"ngomong sendiri nyet!" kata gue kesal

"hahaha oke2, jadi gue itu mau ngajak lo buat beli kado"

"kado?? Emang siapa yang ultah?" Tanya gue penasaran

"hmmm sebenarnya sih ini buat seseorang yang spesial di hati gue" kata Ata dengan serius

Gue yang mendengar kata "seseorang yang spesial" pun tersentak dan langsung menoleh ke arah Ata.

"apa ta! Lo bilang seseorang yang spesial?" Tanya gue antusias

"iya , emang kenapa gitu? Jangan bilang kalau lo cemburu"

"ng- nggak ko nga- ngapain gue cemburu sama lo! Gue juga punya doi kali" duhh kenapa nih mulut gak bisa diajak kompromi sih.

"lo punya doi? Kok gue gak yakin yah" kata Ata dengan nada yang meremehkan.

"maksud lo gak yakin itu apa ya?"

"ya lo kan cewe petakilan, mana ada yang mau sama cewe kaya lo" kata Ata. Walaupun gue tau Ata Cuma bercanda tapi kenapa sakit ya kalau Ata bilang kayak gitu.

"sialan lo!"kata gue sambil memukul lengan kiri Ata sambil pura-pura tertawa, biar menutupi rasa kecewa gue ke Ata.

"udah ah, turun yuk udah nyampe nih" Ata turun dari mobil

Gue dan Ata memasuki PIM dan mulai keliling-keliling mencari kado yang tepat.

"aduhh ta, gue ini cape dari tadi muter-muter buat nyari kado tapi satu pun gak ada yang lo beli"

"habisnya gue bingung mau beli kado apa" nah kan Ata nya sendiri aja bingung apalagi gue

"yaudah gimana kalo lo beliin boneka aja" usul gue

"kenapa lo gak bilang dari tadi sih, kan biar cepet" kata Ata. Nah lo, ini kenapa jadi Ata yang sewot sih! Harusnya kan gue, karena dari tadi gue setia nemenin dia muter-muter buat cari kado.

"yak kan lo gak nanya ke gue, Ata!" teriak gue. Semua pengunjung pada ngeliat ke arah gue, "duh kan gue jadi malu" dalam hati gue.

"duh bukan temen gue kok" yeee si Ata malah ngomong gitu ke pengunjung yang tadi ke ganggu dan sekarang dia main pergi ninggalin gue, sialan.

Sambil berlari mengejar Ata, gue teriak "ATA TUNGGUIN GUE"

Akhirnya nyampe di toko boneka. Gue melihat Ata yang sibuk mencari boneka yang bagus, tanpa sengaja gue ngelihat boneka yang bisa nyala di kegelapan dengan warna yang beragam.

"sumpah ini boneka lucu banget" mungkin karena gue ngomongnya terlalu keras, alhasil Ata menghampiri gue.

"Ama, lo suka sama boneka itu?" Tanya Ata

Gue mengagguk cepat. "mba, Jadinya saya beli boneka ini dua ya" kata Ata kepada pegawai disini sambil menunjuk boneka yang gue pegang.

"baik tunggu sebentar ya mas" kata si mba pegawai. Tak lama pegawai itu kembali dengan dua kantong yang isinya boneka dan mengasihnya kepada Ata.

"lo serius ta beliin gue boneka ini?" mungkin sekarang mata gue terlihat berbinar.

"iya. Anggap aja itu boneka sebagai rasa terimakasih gue ke lo. Karena lo udah mau menjadi sahabat gue selama ini"

"Ata, gue itu bersahabat sama lo karena gue nyaman di dekat lo. Jadi, gue akan menjadi sahabat lo sampai kapanpun ta"

Dengan tiba-tiba Ata meluk gue "makasih ya ma"

"iya ta sama-sama" gue melepas pelukan dari Ata. Bukan maksud apa-apa, tapi jantung gue udah kaya lagi marathonan, cepet banget berdetaknya.

"udah ah gak usah melow kaya gini. mending kita pulang, udah sore" kata gue sambil berjalan ke depan terlebih dulu.

Ata mengantar gue pulang ke rumah. Di sepanjang jalan gue tertidur, tau-tau sekarang udah nyampe rumah.

"Ama bangun, udah nyampe di rumah lo" terdengar suara Ata alhasil gue bangun.

"ehhhh udah sampe ya ta?" suara gue terdengar serak, mungkin efek bangun tidur

Yang ditanya Cuma menganggukan kepalanya. Gue turun dari mobil Ata "hati-hati ya ta pulangnya, jangan ngebut!" kata gue sebelum Ata pergi. Yang dijawab sama Ata melalui klakson mobilnya.

*****************************

Haiii ! jangan lupa voted yaaa ^^

AMATA ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang