1. prolog

381 16 0
                                    


Prolog

CYRANIA TRETALIANSYAH

Berjuang! Mengapa sesakit ini. Tapi aku tidak akan menyerah, Suatu saat nanti dia akan ku dapatkan. Dia sih pemilik mata Virus akan segera menjadi miliku. Virus mu menguatkan ku, setiap aku menatapnya virus itu semakin berkembang di hatiku.

AL TIRTA ARINGGA

Aku tahu diriku hanyalah persinggahanmu, aku juga tahu cintamu bukan milikku aku hanyalah pemeran pengganti disaat pemeran utama hilang. Tapi aku tetap bertahan! Agar bisa terus bersamamu.

Kau terlalu terobsesi untuk mendapatkannya hingga kau tidak menyadari ketulusan seseorang. Yaitu-aku.

*****

Author pov

Waktu menunjukan pukul 06:12. Seorang gadis melamun di depan kaca rias. Dengan ramput yang sudah di kuncir satu ke belakang. Wajahnya tirus dengan mata yang sedikit kecil serta hidung yang mancung. Kulitnya berwarna kuning langsang. Dan badan sedikit kurus, berat badannya nyaris menyentuh angka 43 kg. Nyaris.

TOKK TOKK TOKK

Suara ketukan di pintu kamar.

"Cyraaa, ayo cepat keluar sarapan dulu nanti telat ke sekolahnya "suara dari luar dikombinasi dengan suara Piya yang lembut.

"Iya , sebentar ma "sahut gadis itu.

Gadis itu pun bergegas merapikan seragam yang dipakainya sembari berlari pergi menujuh pintu kamar. Cyrania.

"Pagi mama "sapanya seraya membuka pintu kamar dan mengembangkan senyum.

Piya membalasnya dengan senyum termanisnya. "Ayoo, sarapan "ajak Piya.

Cyra dan Piya menuruni anak tangga menuju meja makan.

"Maa, semalam Cyra mimpi. Mimpinya aneh gitu "

"Pantes cepat bangunnya "ucap Piya.

"Semalam Cyra mimpin. tempat yang sangat gelap sekali. Di sana ngak ada listris ngak anak rumah gedung pokoknya tempat itu aneh... terus Cyra datang dan seketika tempat itu menjadi teranggg-- "terpotong oleh Piya.

"Sangatt terang hingga seperti di siang hari. Hufh akhirnya ketahuan juga asal usul terjadinya siang dan malam "sergah Piya dengan sok dramatis.

Cyra mengangkat sebelah bibirnya. "Bukan itu! "kesal Cyra.

"Ada apa? "Tanya Rinal saat Piya dan Cyra sudah berada di dekatnya.

"Tuhh perempuan tua, nyebelin "tunjuk Cyra pada Piya dengan bibirnya.

Rinal tersenyum gelih dengan tingka anak sulungnya. "Kenapa tuh anak kamu "tanya Rinal pada Piya.

"Bukan! Bukan anak aku, dia mah hanya ngangep kamu papanya. "Kesal Piya.

"Pa, kita pergi sekarang aja "pinta Cyra.

"Kamu ngak sarapan dulu "tanya piya.

Cyra menggandeng tangan papanya mengisyarat agar Rinal mengikuti keinginanya
"Ngak usah ma, aku mau diet"

Serempak Piya dan Rinal melongok mendengar keinginan Cyra untuk diet. Rinal dan Piya saling menatap dan kembali melihat Cyra.

"Badan udah seperti tiang listrik gitu masih mau diet, sini makan dulu"omel Piya.

Cyra mendengus kesal
"Ngak mau.. "rengeknya dengan kesal.

Rinal pun mengikuti karena risih terus di gelantungi oleh Cyra "Ayo "ajaknya "ma! papa berangkat ya" pamitan Rinal kepada Piya.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang