Five: Rahasia

173 13 0
                                    

Ceklek....

Pintu kamar Ray terbuka dan menampilkan wajah Ray.

"Ini anak beneran tidur? Pules banget tapi, ya?" Ray pun mengamati wajah gadis itu diam-diam.

Ray jadi mengingat ucapan cewek itu tadi. 'Kalo ada apa-apa, cerita sama gue.'

"Apakah lo bisa jaga rahasia gue? Rahasia gue terlalu besar untuk gue ceritain ke orang lain." Ujar Ray pelan.

"Ehemm... Gue dimana ini?" Maudy melihat pemandangan di sekelilingnya. "Hah? Kok gue dikamar orang? Ini kamar siapa? Dan.." Maudy melirik disampingnya terdapat seseorang yang ingin ia hindari.

"Apa? Ngapain lo liatin gue kaya gitu?" Tanya Ray dingin.

"Lo gak ngapa-ngapain gue, kan?" Tanya Maudy penuh selidik.

"Emang kalo gue ngelakuin sesuatu, lo mau apa?" Ray menyeringai kecil kepada Maudy.

Mata Maudy melebar sambil menatap Ray tajam.

"Lo jangan bercanda?!!"

"Gue serius." Ray membalas perkataan Maudy dengan sangat serius.

Maudy pun langsung terdiam beberapa saat, kemudian ia mulai menangis dengan sesenggukan.

"Eh-eh, kenapa lo nangis?" Tanya Ray bingung.

"Gue udah gak suci lagi. Hiks.." Maudy kembali menangis.

Ray tertawa mendengar perkataan Maudy barusan. "Elah, baperan amat jadi cewek! Yakali gue ngapa-ngapain lo. Gue cuma bercanda."

"Galucu! Bercanda lo keterlaluan. Gue gasuka!" Maudy berteriak marah bercampur kesal karena dikerjai oleh Ray.

"Iya-iya, sorry. Maafin, ya?" Maudg hanya mengangguk membalas perkataan maaf dari Ray.

"Dy, gue mau cerita sesuatu ke lo. Tapi, gue harap lo gak cerita ke siapapun lagi." Ucap Ray dengan nada serius.

"Ada getaran apa lo mau cerita sama gue? Setiap di sekolah kita sering berantem, gak pernah akur. Terus sekarang, lo mau nyeritain rahasia lo sama gue?" Maudy bingung karena ia dan Ray baru bertemu dan di sekolah pun ia tidak pernah akur.

"Gue gatau. Di dalam hati gue, ada keinginan untuk nyeritain rahasia gue ke lo."

"Yaudah, lo cerita aja. Gue bakal dengerin kok." Maudy pun tersenyum manis sekali kepada Ray.

"Sebenernya, dulu gue tuh gak kaya gini. Gue tuh dulu ceria banget. Lo tau gak apa yang buat gue ceria? Ya, karena ada seseorang yang selalu mengisi hari demi hari lo. Dia namanya Risa. Dia sama gue itu beda 3 tahun. Pas gue kelas 3 SD, dia udah kelas 6 dan tandanya dia bentar lagi lulus.

"Gue punya kakak namanya Roy. Roy itu seangkatan sama Risa. Nah, hari itu adalah hari dimana kejadian itu terjadi. Kakak gue nembak Risa. Gue yang gak tau apa-apa hanya diam saja. Dan lo tau gak? Risa nerima kakak gue jadi pacarnya. Disitu, gue merasa dunia gue hancur.

"Belum sampai disitu, kakak gue ngajak Risa jalan berdua, naik motor karena dia udah bisa bawa. Di perjalanan, mereka berdua kecelakaan. Keadaan keduanya tidak bisa didefinisikan. Yang jelas saat itu, Roy sudah tidak kuat untuk bertahan hidup. Kemudian, Roy menghembuskan nafas terakhirnya saat itu juga.

"Dan keadaan Risa, gue gatau dia dibawa kemana sama orang tuanya sampe sekarang." Ray bercerita panjang lebar.

Sekarang, Maudy tau mengapa Ray bersikap seperti ini kepada perempuan karena ia tidak mau ada yang suka kepadanya.

Me And My BrokenheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang