TwentyOne: Lie

141 6 0
                                    

Happy reading guys!

****

"Van, tadi lo kemana? Kok lama banget?" Tanya Maudy penasaran saat Vani baru memasuki tendanya.

"Ahh... itu... gue... itu... emm kemana ya?" Vani mengetukkan jari telunjuknya di depan dagunya.

Maudy mengernyit bingung mendengar jawaban Vani.

"Ah iya, tadi gue keliling-keliling. Siapa tau nemu cogan." Pekik Vani sembari menaik turunkan alisnya.

Maudy memutar bola matanya malas.

"Kebiasaan lo!"

"Yee, gak apa-apa, lah." Vani membela dirinya sendiri. "Wajar kalo gue suka liat cogan karena gue suka sama lawan jenis. Daripada suka sesama jenis? Gawat, kan?!"

"Iyain biar bahagia." Akhirnya, Maudy pun mengalah karena ia tidak mau berdebat lama-lama dengan Vani karena tidak akan ada ujungnya.

"Seluruh peserta kemah, diharap keluar dari tendanya masing-masing karena acara akan segera dimulai!"

Suara tersebut membuat semua yang berada di dalam tenda langsung keluar menuju api unggun.

"Van, mau duduk dimana?" Tanya Maudy kepada Vani yang sedang menoleh kesana-kemari untuk mencari tempat duduk. Matanya pun tidak sengaja melihat Nevhan dan rombongannya. Lantas hal itu membuatnya tersenyum senang.

"Disitu, kita duduk bareng mereka aja!" Vani menunjuk kearah Nevhan dan rombongannya. "NEVHAN!!!" Teriak Vani membuat beberapa pasang mata melihat kearahnya.

"Disitu? Bareng Ray?" Tanya Maudy dalam hati. Maudy hanya bisa menghela napasnya.

Vadi yang melihat Maudy sedari tadi hanya diam saja, langsung menariknya ke tempat Vani berada.

"Eh.. eh.. Lo ngapain narik gue, Vad?" Tanya Maudy yang ditarik paksa oleh Vadi. Vadi hanya menghirukannya.

"Vad, ngapain? Gue gak mau duduk disitu!" Pernyataan Maudy membuat Vadi menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Maudy.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

"Kenapa lo gak mau duduk disitu?" Vadi memperjelas pertanyaannya.

"Ya.. gak mau aja. Gue.. gue.. gu--" 

"Ada masalah? Sama Ray? C'mon girl, justru dengan lo bersikap kaya gini yang ngebuat dia malah tambah pengen ngejauhin lo." Ujar Vadi yang membuat Maudy termenung sebentar.

"Udah, ayo! Jangan diem aja! Keburu acaranya dimulai." Vadi menarik paksa Maudy, lagi.

Setelah tiba di tempat itu, Maudy dan Vadi pun duduk bersebelahan.

"Lo berdua ngapain aja dah? Lama banget!" Sungut Vani kesal.

"Si Maudy yang bikin lama!" Ucap Vadi.

"Lah, kok gue, sih?" Tanya Maudy tak terima.

"Emang lo, kok." Maudy hanya mendengus kesal lalu menghiraukannya.

"Dy, kenapa gak duduk di sebelah Ray?" Tanya Nevhan membuat Maudy menoleh kearahnya dengan tatapan tak suka.

"Emang dia mau kalo gue duduk dekat dia?" Tanya Maudy yang membuat Nevhan bungkam.

"Siapa yang bilang gak mau?" Tanya seseorang yang membuat mereka menoleh kearahnya dengan tatapan tak percaya.

"Bukannya lo lagi berantem sama Ma-" Ucapan Nevhan tak sampai selesai karena mulutnya sudah dibekap oleh Angga.

Me And My BrokenheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang