Fifteen: Toko Buku

108 7 0
                                    

"Kita mau makan dimana?" Tanya Ray agak keras karena ia memakai helm full face.

"Terserah. Tapi, gue lagi pengen makan burger." Sahut Maudy. Ray pun menganggukkan kepalanya.

Ray membelokkan motornya ke tempat makan bertuliskan 'Burger King'. Ia memarkirkan motonya di tempat parkir yang sudah disediakan.

Mereka berdua pun turun dari motor dan melangkah memasuki tempat makan itu. Maudy memilih tempat duduk yang paling ujung, dekat jendela.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Maudy.

"Samain aja kayak lo." Maudy pun menganggukkan kepalanya. Ia pun berjalan menuju tempat memesan makanan.

"Mau pesan apa, Mbak?" Tanya Mbak Kasir tersebut.

"Aku mau Doubles Cheese Burger 2, Mozzarella Stick 1, sama Ice Lemon Tea 2." Sahut Maudy sambil menunjukkan pesanannya.

"Oke, Mbak, saya ulangi, ya. Doubles Cheese Burger 2, Mozzarella Stick 1, sama Ice Lemon Tea 2." Maudy menganggukkan kepalanya. "Totalnya Rp123.500,00."

Maudy mengeluarkan 1 lembar seratus ribu dan 1 lembar lima puluh ribu. Uang itu kemudian diberikan kepada Mbak kasir, tadi.

"Ini Mbak, kembaliannya.Pesanan akan diantar. Mohon tunggu di tempat, ya, Mbak."

Maudy pun berjalan meninggalkan kasir tersebut menuju tempat ia duduk tadi.

Ray yang melihat kedatangan Maudy pun langsung mendongakkan kepalanya dari layar HP.

Maudy mengerutkan keningnya. Kemudian, Ray mengedikkan bahunya acuh dan kembali ke dalam dunianya.

Maudy mendengus pelan.

"Lo lagi ngapain, sih?" Tanya Maudy penasaran.

"Main game." Jawab Ray. Singkat, padat, dan jelas.

Maudy ber'oh' ria.

Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang. Pelayan itupun langsung menaruh pesanan mereka dan berpamitan untuk kembali ke pekerjaannya.

"Makan dulu! Tadi katanya laper." Ray yang diperingati seperti itupun langsung menaruh HP nya ke dalam sakunya dan mengambil satu burger yang berada di nampan tersebut.

Ray mengernyitkan dahinya, lalu ia pun bertanya. "Ini gak ada sausnya, apa?"

Maudy yang mendengar itupun langung tertawa pelan. 

"Ambil sendiri, lah. Mandiri dong!" Perintah Maudy sambil menahan tawanya.

Ray mendengus kesal. Ia pun bangkit dan berjalan menuju stand tempat saus berada. Setelah itu, ia kembali ke tempat duduknya.

"Buat gue mana?" Tanya Maudy saat melihat Ray hanya membawa satu cup saus saja.

"Katanya mandiri, masa minta diambilin, sih?" Sindir Ray keras. Maudy pun mnedengus kesal padanya. Kemudian, ia pun bangkit untuk mengambil saus.

Ray terkekeh pelan. "Rasain!"

Saat Maudy sudah kembali ke tempat duduknya, mereka pun makan dalam diam. 

"Nanti, lo mau beli buku apa?" Tanya Ray di sela-sela kegiatan makannya.

"Emm... Apa, ya..." Maudy mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagunya. "Novel tentang cinta dan pembunuhan, maybe." 

Ray pun langsung tertegun mendengar perkataan Maudy barusan.

Cinta? Pembunuhan? 

"Lo kenapa?" Tanya Maudy setelah melihat perubahan dari raut wajah Ray saat ia mengatakan ucapan tadi. "Gue bercanda, kali. Baperan amat sih, lo!"

Me And My BrokenheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang