2

42 5 2
                                    

Nana pun hanya bisa teriak karena kaget mendengarkan penjelasan pamannya itu.

"Pa-pa-paman! Sebelumnya, bagaimana bisa mendapatkan mobil ini?" Nana terlihat bingung.

"Gimana ya... paling dapat di dealer mobkas sih." Jawab Pamannya Nana.

"Maksudku... paman gak korupsi kan?" Tanya Nana.

"Nana-chan!" Sahut Yukari.

"HAHAHA... tenang saja. Semuanya pakai kantong pribadi. Gak ada uang rakyat yang diambil." Jawab Pamannya Nana sambil tertawa.

"Kesampingkan soal itu... Paman... tujuan kami harus memiliki sim apa ya?" Tanya Nana.

"Kalian kan udah terkenal. Tentu tidak setiap saat kami bisa menjemput... apalagi kita tidak tahu ancaman apa yang kalian alami. Jadi..."

Nana dan Yukari pun hanya bisa ber-'oh' mendengar penjelasan beliau.

"Sebelumnya, selamat atas kelulusan ujian simnya, Nana,"

"Ma... Makasih." jawab Nana.

"Karena kalian tidak ada pekerjaan sampai senin depan, anggap saja sekarang kalian latihan saja dijalan sampai senin depan. Toh mobil kalian sudah ada sticker untuk pengendara baru." Kata Paman sambil pergi kedalam kantor

"Pantas saja aku cari itu sticker di amplop tidak ada," gumam Nana.

Setelah itu, suara angin terdengar merdu ditelinga. Keheningan dan senyap pun tak terelakkan. Yukari berusaha untuk memecahkan situasi tersebut.

"Na... Nana-chan..."

"Iya, Yukari-san?" Tanya Nana.

"Bagaimana kalau... kita mencoba kembali apa yang sudah kau pelajari selama ujian praktek?" Ajak Yukari.

"E... Eto..? Kenapa sekarang?" Nana pun kebingungan.

"Lagipula... aku ingin lihat caramu membawa Celica itu," jawab Yukari dengan ekspresi gembira.

Nana pun hanya bisa sweatdrop melihat ekspresi Yukari tersebut.

"Baiklah," kata Nana.

Yukari pun masuk ke mobil Nana dari sebelah kiri, Nana mencoba untuk masuk. Namun, ia tidak ingat kalau sudah masuk kedalam mobil. Yukari pun hanya bisa tersenyum melihat kelakuan Nana.

Kemudian, mereka memakai sabuk pengaman. Yukari memakainya tanpa kesulitan berarti. Sementara, Nana terlihat membutuhkan bantuan memakainya.

"Jangan bilang... kau tidak bisa memakainya?" Tanya Yukari.

Nana pun mengangguk.

Yukari pun membantu Nana dalam memasangkan sabuk pengamannya. Dari memasangkan bagian yang mirip ama tali tas punggung, kemudian memasangkan bagian bawah dari sabuk pengaman empat titik yang terpasang dalam mobil.

Setelah beberapa waktu kemudian, sabuk pengamannya sudah terpasang dan mengikat tubuh Nana dengan erat. Yukari pun senyum puas melihatnya. Kemudian ia pun memakainya untuk punyanya sendiri.

Nana pun langsung menginjak pedal kopling dan memindahkan tuasnya ke angka satu. Sambil melepas kopling, gas diinjak dan hasilnya... mobilnya berakselerasi terlalu cepat sehingga keluar dari tempat parkir dan melintir didepan pintu masuk karena terlalu berusaha untuk mengendalikan mobil yang berakselerasi terlalu cepat itu.

"Nana-chan, kau tak apa-apa?" Tanya Yukari.

"Yukari-san... entah mengapa akselerasi mobil ini terlalu cepat untuk aku kendalikan," jawab Nana.

"Coba lagi tapi gasnya jangan diinjak terlalu dalam," saran Yukari.

Nana pun mencoba saran Yukari. Entah mengapa, Celicanya lebih nurut untuk dikendalikan. Pengendaraan Nana pun menjadi halus tanpa menghentak. Bahkan test mendadak di salah satu tanjakan pun berhasil dilewati dengan mudah. Ketika mereka kembali ke kantor...

Wangan Live Master : Touge SideWhere stories live. Discover now