[V] MUSIM PANAS

296 31 0
                                    

V

SEOUL

MUSIM PANAS, 2020

Hari terus berganti, bulan demi bulan telah terlewati, musim dingin telah berganti menjadi musim panas. Pakaian tebal-tebal kini tersimpan rapat di lemari. Jeon Jungkook, mahasiswa jurusan biologi-kimia tersebut telah mendapatkan gelar S2nya dan hingga sekarang masih melanjutkan praktek bawah tanah diam-diamnya. Lagipula, ia telah mendapatkan izin untuk membuka praktek sendiri. Ia pun sudah mencoba yang terbaik yang dapat ia lakukan bersama bantuan Jimin dan detektif Jin untuk mengungkap siapa mayat penuh misteri tersebut. Jungkook semakin terang-terangan mendemonstrasikan penelitiannya kepada publik. Tentu hal ini memicu banyak reaksi dari berbagai kalangan, mengingat begitu dikenalnya Jeon Jungkook sebagai pemilik perusahaan terbesar di Seoul.

Seorang lelaki tua, menggunakan jaket kulit hitam dengan topi dan masker warna hitam tidak sengaja melihat telivisi dimana Jeon Jungkook membuka konferensi pers tentang siapa saja yang ingin menjadi relawan untuk membantunya menghidupkan kembali sosok tersebut. Lelaki tua tersebut tersenyum sinis, "Kita lihat saja sampai mana kau akan melangkah, pewaris Jeon".

 Lelaki tua tersebut tersenyum sinis, "Kita lihat saja sampai mana kau akan melangkah, pewaris Jeon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook masuk ke laboratorium bawah tanahnya, kali ini ia sendirian karena Jin sedang bertugas di perbatasan sedangkan Jimin sibuk mengatasi urusan kantor Jungkook. Sungguh, Jungkook merasa beruntung memiliki sahabat seperti Jimin.

Jungkook menghampiri tabung tersebut, tabung tersebut telah berisi air ketuban versinya dan mayat tersebut seperti mengambang dengan banyak kabel yang menempel di badannya. Mayat tersebut adalah laki-laki, Jungkook berpikir mungkin ia dan mayat tersebut seumuran atau bahkan lebih muda. Wajah mayat tersebut seperti bayi, sayang sekali telah menjadi mayat. Jungkook tersenyum, ia menempelkan telapak tangannya di tabung itu. "Halo, subjek 1. Bagaimana kabarmu? Aku sudah selesai dengan semua konferensi pers demi dirimu. Kini saatnya aku kembali ke rencana paling pusat, mengurusimu lagi." Jungkook cekikikan di akhir karena berbicara entah kepada siapa—sebenarnya kepada mayat tersebut, tetapi Jungkook tak yakin mayat tersebut dapat mendengarnya. Jungkook menatap wajah mayat tersebut yang sedang terpejam dengan damai lekat-lekat, "Rasanya tidak enak, ya, memanggilmu dengan sebutan subjek 1. Aku akan memberimu nama. Kau suka yang mana di antara; V, Lex, dan Six?".

"Apa? Aku tak mendengarmu. Katakan sekali lagi," sepertinya Jungkook mulai kehilangan akal sehatnya.

"Aku lebih suka V, bagaimana menurutmu? Sederhana tetapi mempunyai makna yang sangat indah. V berasal dari kosa kata Bahasa Inggris victory yang berarti kemenangan. Kau harus kembali hidup, V. Menangkan sendiri kekuatan gelap yang telah mengambil alih akan dirimu," Jungkook menyemangati mayat itu—V dengan senyuman tulus. V terlelap begitu dalam.

Jungkook hendak saja keluar dari laboratoriumnya untuk ganti pakaian, jasnya bekas konferensi pers tadi lengket karena keringatnya. Tetapi saat ia baru saja membalikkan badan, ada suara seperti gelembung. Seperti orang di dalam air yang menghembuskan nafas di dalam air. "Jangan-jangan..." Jungkook terdiam. Ia terdiam sekitar lima detik, ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Tetapi Jeon Jungkook harus berani.

Unknown (VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang