Bab 2 | Beyond Beyond

19.7K 1.3K 27
                                    

Tadi malam tidak ada satupun hal yang bisa membuat Volentia berhenti bertanya apakah ini benar-benar nyata. Hari ini ia akan pergi ke sekolahnya yang baru, dan pagi ini dia sudah disibukkan dengan buku besar yang sejak kemarin sore ia coba untuk hafalkan. Siapa yang ingin tersesat atau disihir menjadi seekor kodok karena berlaku tidak sopan. Setidaknya ada beberapa hal aneh yang membuat Volentia sedikit berpikir dua kali untuk itu.

"Apa kau siap?" tanya Ritzy yang bertingkah laku seakan kakaknya itu akan pergi ke sekolah normal, bukan pergi ke dimensi lain, dan kemungkinan hanya akan kembali enam bulan sekali.

Volentia baru saja menginjakkan kakinya pada deretan anak tangga saat ekor matanya dengan cepat mendapati bayangan psikolog yang sebelumnya mengajaknya bicara, psikolog yang sebelumnya mencatat apa yang ia katakan. "Selamat pagi Nona, saya adalah wali Anda selama Anda berada di Witch World," ucap wanita berambut hitam bergelombang dengan topi yang menurut Volentia terlihat kuno dan sedikit miring. "Zelda Russel, senang bertemu dengan Anda."

Volentia mengangguk. "Senang bertemu dengan Anda juga," ucapnya. Kemudian berbalik kepada keluarga kecilnya itu. "Aku akan merindukan kalian."

🍃

Sebelum berpindah nama pada tahun ketiga zaman Epoch, sekolah yang telah menjadi saksi banyak sejarah penting di dimensi sihir sejak zaman Hiraeth itu lebih dikenal dengan sebutan Stray Society. Afiliasi pendidikan terbaik yang didirikan beberapa orang hingga izin pembelajarannya diberikan pada afiliasi Pendidikan dan Perbuatan Penyihir Muda karena dinilai hanya mementingkan kepentingan anggotanya.

"Namun kebanyakan anggota Otoritas Tertinggi berasal dari afiliasi itu." Zelda sedari tadi menjelaskan beberapa detail penting tentang sekolah baru Volentia yang sebenarnya sudah ia baca semalam.

Volentia tidak begitu mendengarkan perkataan wanita berusia tiga puluh tahunan itu, pemandangan sekolah yang terasa abnormal sepertinya lebih menarik untuknya. Jauh berbeda dengan bayangannya tentang sekolah sihir yang serba kuno.

"Di tahun ketujuh belas zaman Evanches ini, sekolah memberikan beberapa dispensi pada murid dengan bakat luar biasa untuk mendaftar pada beberapa afiliasi penting selayaknya Stray Society, kau juga bisa masuk afiliasi itu jika kau ingin."

"Ah, apa?" tanya Volentia karena ia tidak begitu memperhatikan.

"Stray Society. Kau pasti tidak mendengarkan apa yang aku katakan," tebak Zelda mencoba menelisik raut wajah Volentia yang sedang menggigit salah satu jari kanannya. "Kenapa kau melakukannya?"

"Melakukan apa? Menggigit jari? Aku melakukannya karena aku gugup, maaf jika sebelumnya tidak mendengarkanmu," ucap Volentia menurunkan tangan kanannya.

"Tidak perlu gugup, itu bukan masalah yang besar," kata Zelda kembali berjalan diantara lampu-lampu jalanan yang bergaya Eropa abad pertengahan. "Apa kau sudah belajar beberapa sejarah tempat ini?"

"Iya," jawab Volentia singkat.

"Baguslah, kau pasti juga sudah tahu tentang peraturan afiliasi, bukan?" Zelda sedikit melambatkan langkah kaki yang ia hantaman pada marmer jalanan sekolah yang menimbulkan suara percikan air yang jatuh.

"Setiap penyihir remaja yang berusia 17 tahun diwajibkan untuk terdaftar sebagai anggota afiliasi yang ada, jika tidak maka izin praktek sihir yang mungkin ia lakukan di dunia manusia dapat dicabut," ucap Volentia mengucapkan peraturan aneh mengenai Afiliasi itu. "Anda tidak perlu takut Nyonya, usiaku masih 16 tahun, masih ada waktu hingga usiaku 17 tahun."

Witch Academy [Pindah di Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang