Bab 4 | Usually don't Like That

13.7K 1.1K 7
                                    

Makan siang kali ini berada di ruangan berkumpul yang bergaya Maroco dengan dominan warna coklat tanah. Ruangan yang entah mengapa menurut Volentia seakan mengelompokkan semua yang ada di sana ke dalam tiga koloni tersendiri.

"Hi, Oliv!" Seorang anak berambut pirang melambaikan tangannya ke arah Oliv untuk berada di koloninya yang terdiri dari murid-murid berjas hitam kecuali seorang anak dengan kemeja putih.

Oliv memberi kode pada Volentia agar gadis itu mengikutinya. "Apa menu makan siang kali ini?" tanya Oliv saat ia sudah duduk di kiri anak yang tadi melambaikan tangan padanya, dan di kanan Volentia. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mencoba menyentuh makan siang masing-masing seakan menunggu sebuah kode.

"Roti isi jelly, sup nanas, dan daging perut lembu muda," jawab seorang anak berambut kecoklatan yang duduk di samping si rambut pirang, satu-satunya anak perempuan dengan rambut coklat di tempat itu. "Bagusnya, sepertinya Albus dan Ella bisa memberikan kita beberapa kue kering yang ia ambil dari asrama Strugh."

Anak berambut pirang itu terlihat melakukan high five dengan seorang anak laki-laki berambut hitam yang ada di hadapannya. "Kalian mengambil atau meminta?" tanya seorang anak laki-laki yang duduk di hadapan Oliv.

"Aku rasa mereka mengambilnya," ucap Oliv dalam artian mereka mencurinya. "Apa kalian sudah bertemu dengan anggota terbaru angkatan kita? Volentia."

"Volentia? Nama yang bagus. Kau anak didik Zelda?" tanya anak berambut hitam yang berada di depan Ella. "Kau dari afiliasi apa?"

"Aku rasa begitu, aku baru saja bergabung di afiliasi sekolah," jawab Volentia jujur.

Beberapa barisan murid yang terpaut satu tingkat di atas mereka terlihat berjalan memasuki ruangan, menambah bentuk koloni yang menurut Volentia terlihat seperti koloni penyihir yangencoba berpakaian seperti manusia.

Zelda yang berada di sebuah meja panjang yang tegak lurus dengan ketiga meja lainnya memberi kode pada Serenity lewat beberapa gerakan tangan yang tidak begitu terlihat. Kelinci gemuk itu dengan cepat meraih sebuah lonceng dengan ujung telinga kanannya, membunyikannya sesaat, sebagai tanda diperbolehkannya anak-anak itu untuk mulai menghabiskan makan siangnya.

Ramai.

Itulah yang saat ini tergambar di sana. Beberapa penyihir muda yang ada di koloni kemeja putih terlihat sedikit mendebatkan tentang perut lembu muda yang menurut beberapa dari mereka rasanya masih setengah matang, mentah. Sedangkan koloni penyihir yang berpakaian selayaknya manusia tidak begitu mempermasalahkan menu makan siang yang mereka dapatkan, lebih tenang dengan membicarakan beberapa hal yang baru saja mereka pelajari. Pembicaraan setiap koloni berbeda, selayaknya koloni penyihir jas hitam yang berada diantara koloni lainnya.

"Tidak masalah, kau bisa meniru Clark," ucap si gadis pirang. "Dia datang tanpa afiliasi dan sekarang dia menjadi murid dengan afiliasi terbanyak sepanjang sejarah. Sekiranya 10 afiliasi selain afiliasi sekolah dengan 2 afiliasi lain mencoba memintanya untuk bergabung."

Volentia tidak berani menatap ke arah murid yang duduk di depannya. Murid yang sebelumnya sudah pernah ia temui karena kedatangannya yang tiba-tiba, yang berujung pada rusaknya bagian belakang jas hitamnya.

"Aku rasa kita sudah cukup mengenalnya, apa tidak ada yang ingin berkenalan dengannya?" tanya murid yang duduk di depan Volentia.

"Tentu saja, biar aku yang mulai." Oliv dengan cepat memotong ucapan teman-temannya yang lain. "Aku Snow Olivia Aqurie, seperti yang kau tahu aku Oliv. Anggota afiliasi Pecinta Buku Hidup, Relawan Penyihir Remaja, dan Barisan Demokrasi Baru." Oliv mengenalkan dirinya dengan jas yang menunjulkan beberapa pin lain yang tersematkan disekitar pin sekolah.

"Beberapa di antara kami tergabung dalam afiliasi yang sama, seperti Albus, dan Ella," ucap anak yang duduk di depan Oliv. "Jack Oliver Washington, cukup Oliver. Anggota afiliasi Penjelajah Perdamaian, Aktivis Keadilan, dan Kader Antar Negara Bagian Sihir."

"Afiliasi Pertahan Sihir Gelap, dan Pecinta Binatang Aneh," ucap si gadis pirang. "Francescha Hellia Ceresty. Aku harap kau tidak akan pergi ke asrama lain, karena semua asrama sudah penuh."

"Terutama asrama strugh yang bahkan menyuruh beberapa murid mereka untuk menggunakan ruangan loteng," ucap anak yang duduk di depan Ella. "Dylan Albus Briginham, hanya terdaftar di Pertahanan Sihir Gelap."

"Setiap akhir bulan akan ada beberapa tawaran yang diajukan beberapa afiliasi, kau bisa mencobanya kapan-kapan," ucap gadis berkabut coklat. "Sasha Gaia Anderson, Ai bukan Gaia, atau mungkin Sasha apa lagi Sa."

"Hi, Clark! Kau kenapa? Kenapa kau tidak memperkenalkan dirimu pada Volentia?" tanya Oliver yang duduk di sampingnya. "Bukankah kau yang memiliki ide untuk memperkenalkan diri kita secara pribadi?"

Clark sedikit mendengus kesal, dan Volentia hanya bisa menahan rasa sesalanya itu. "Clark Ares Winder. Afiliasi Peneliti Angka dan Huruf, Pendaki Pythagoras, Angkatan Laut Tanpa Senjata, Pasukan Pengamanan Bala Bantuan, dan banyak lagi," ucapnya menatap Volentia tidak suka. "Aku pergi. Aku tidak begitu selera, perut lembu mililku terlalu matang."


Clark beranjak dari duduknya, sementara Oliver sedikit membalik perut lembu muda yang sama sekali belum tersentuh itu. "Ini bukannya terlalu matang tapi setengah matang," koreksi Oliver setengah berteriak membuat beberapa pasang mata terarah pada koloni mereka.

Ini salahku. Volentia hanya bisa mencoba menahan nafasnya selama beberapa saat mengingat ia baru saja membuat jas seorang yang menjadi murid dengan keanggotaan afiliasi terbanyak sobek. "Jangan berkecil hati iti bukan kesalahanmu," kata Oliv mencoba menyemangati Volentia. "Ai bisa membetulkan jas itu dengan cepat. Benar bukan?"

"Apa? Jas almamater itu?" tanya Ai menghentikan aktivitasnya. "Entahlah, aku kehabisan beberapa benang ulat api, mungkin akan membutuhkan waktu cukup lama. Memang apa masalahnya?"

Oliv terlihat sedikit menahan tawa di saat Volentia justru mencoba menahan rasa penyesalannya. "Jangan simpan sendiri, ada apa memangnya?" tanya Ai meminta penjelasan.

Volentia tertunduk cukup dalam saat ia mengataka kalimat itu. "Aku yang merusak jas almamaternya." Dan dalam sekejap Albus, dan Ella sedikit tertawa girang karena mereka baru saja menemukan seorang pengacau baru dalam asrama itu.

"Berita bagus, ini hari pertamamu, dan kau sudah melakukan hal ini," ucap Ella. "Luar biasa!"

--

"Inti dari kehidupan adalah kesalahan dan pelajaran. Kesalahan yang membuat kita termotivasi dan pelajaran yang kita ambil agar tidak mengalami sebuah kesalahan."




A/N :

Volenloveve mana nih ayo merapat!!!

Witch Academy [Pindah di Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang