Me and Charli 22 (End)

1.3K 88 4
                                    

–Just Listen. Jebal!?!”-

Part 22 End (Mianhae)
****************
Dua jam berlalu dan Suzy masih enggan beranjak dari tempatnya. Dari kejauhan Myungsoo terus memperhatikannya. Ada perasaan sedih,kecewa dan tak tega melihat yeoja yang berstatus sebagai kekasihnya terus mengeluarkan airmata sejak tadi. Bahkan myungsoo bisa mendengar deringan ponsel Suzy yang terus berbunyi namun yeoja itu enggan menyentuh ponselnya yang berada di atas pangkuannya. Wajahnya terus menunduk dan badannya terus bergetar meski tak sehebat sebelumnya.
“Pulanglah pabbo”.lirih Myungsoo. Tak lama setelah itu seorang namja datang dan langsung duduk di samping Suzy. Myungsoo mempertajam matanya dan ia bernafas legah saat melihat wajah dari namja tersebut yang tak lain adalah Taecyeon.
“Uljima”. Ucap Taecyeon dan membelai rambut Suzy penuh sayang.
“Appa”. Lirih Suzy. “Myungsoo oppa membenciku. Eottohke?”. Taecyeon turut merasa bersalah dalam hal ini. Dibenamkan wajah Suzy dalam dada bidangnya.
“Kapan kalian bertemu?”.
“Tadi”.
“Apa mungkin Kim sajangnim sudah memberitahu Myungsoo tentang keberadaan kita?”.
“Molla appa”. Myungsoo mengerutkan kening ketika nama ahboejinya disebut.
“Solma Ahboeji tahu tentang keberadaan Suzy?”. Batin Myungsoo. Namja itu segera menghubungi Junho setelah sempat meminta nomornya sebelum pergi.
Yeoboseo..

Ne yeobseo.

Junho-ssi,naya Myungsoo.

Ah Myungsoo-ssi,waeyo? Sajangnim belum kembali. Mungkin sebentar lagi.

Gwanchana, aku hanya ingin bertanya siapa nama direktur di kantor ahboeji

Sajangnim? Ah namaya Bae Taecyeon tapi pegawai selalu memanggilnya Bae Charli.
Myungsoo terdiam sesaat saat merasakan dadanya sedikit sesak.
Sejak kapan dia menjadi direktur?

Sekitar 4 tahun setelah dilantik oleh Presdir

Presdir? Nae ahboeji?

Ne Myungsoo-ssi

Georom gumawo,keuno.
Myungsoo melangkah gontai meninggalkan taman dengan perasaan yang sangat kacau. “Jadi selama ini mereka membohongiku?”.lirihnya. “Apa tujuanmu melakukannya Suzy-ah. Aku merindukanmu seperti orang gila saat ingin menemui ke china nyatanya kau hanya pindah ke Jeju”.  Myungsoo terus menguatkan perasaannya dan langsung meminta Soo hyun untuk segera mengurus kepulangannya.
*****
Suzy POV
Aku hanya bisa memeluk kedua lututku sembari meneteskan airmata. Dibenci oleh orang yang dicintai memang tak nyaman dan terasa begitu sesak di dada. Apa ini karma untukku? Setelah membalas perbuatan yeoja itu? Appa baru saja mengatakan bahwa Junho oppa mengabari bahwa Myungsoo oppa sudah kembali ke Seoul sejam yang lalu. Apakah oppa tak ingin menemuiku dan mendengar penjelasanku?. Masalah satu belum terselesaikan kini datang masalah yang lain. Aku ingin hidup dengan tenang. Haruskah aku memaafkannya dan kembali menerimanya agar tak selalu mendapati appa yang sering melamun sambil bergumam pelan menyebut namanya?
Mengambil keputusan bukan hal yang mudah dan harus melalui beberapa pertimbangan yang matang. Aku akan mencoba melakukannya demi kehidupan kami.
Suzy POV End
Di dalam sebuah kamar bernuansa putih, Taecyeon terus saja menatap sebuah foto seorang yeoja yang sangat dicintainya itu. Tekadnya dulu hingga sekarang masih tak mudah berubah jika menyangkut perasaan putrinya.
“bogoshippo Sooyeon-ah”. Lirihnya. Dari balik pintu kamar, Suzy memegang dadanya dan memejamkan matanya kemudian kembali ke kamarnya.
@Seoul
Soojung menatap eounninya dengan kesal karena sedaritadi terus saja mengepak-membongkar dan terus begitu hingga sejam berlalu.
“Eounni Palli!”.
“Sabar pabbo, aku yang ingin pergi kenapa kau yang sewot”.
“ini bukan masalah sewot atau tidaknya eounni tapi hanya karena menjawab semua pertanyaan konyolmu kau sudah menyita jam tidurku”.
“Kalau begitu kenapa tidak tidur saja?”.
“KENAPA TIDAK SEDARITADI MENGATAKANNYA?”. Teriak Soojung. Namun Jessica hanya mengangkat bahunya santai tanpa menyadari ekpressi kesal yang ditunjukkan Soojung.
“wae? Kenapa masih mematung? Bukankah kau ingin tidur?”.
“JUNG SOOYEON!!” soojung menghentakkan kakinya kesal sebelum meninggalkan kamar Jessica.
“Cih, masih saja labil”. Desis Jessica.
Keesokkan sorenya, Jessica sudah tiba di suatu tempat untuk mengistirahatkan dirinya dari kesibukkannya selama ini. Di rentangkannya kedua tangannya sambil menghirup udara di pinggir pantai yang terasa lebih hangat dari biasanya. Jessica bersenandung kecil sambil berjalan mundur dengan memainkan ponselnya tanpa menyadari seseorang dari belakangnya sehingga..
BRUKKK.. Keduanya sama-sama terjatuh dan mengubah posisi mereka untuk saling bertatap
“oppa?”
“Sooyeon-ah”. Ucap Jessica dan Taecyeon bersamaan.
“Ba..gaimana oppa bisa di sini? Bukankah kalian masih di china?”. Tanya Jessica. Taecyeon sedikit memutar posisi duduknya hingga menghadap langsung ke laut.
“Kami tak pernah pindah ke sana”. Aku Taecyeon.
“Mwo?”.
“Aku tak mau Suzy harus kembali beradaptasi dengan budaya baru serta bahasa baru untuknya”.
“Geunde, untuk apa kau mengatakan jika kalian akan pindah ke China oppa?”.
“Itu juga tanpa rencana”. Jawab Taecyeon datar.
“Oppa, ini sudah 4 tahun berlalu meski belum setengah dari 18 tahun. Apa kalian belum bisa memutuskan untuk menerimaku?”. Lirih Jessica. Taecyeon menatap lekat Jessica dan mengusap lembut pipinya namun setelah itu ia langsung berdiri dan diiukuti Jessica.
“Oppa,jebal.mianhae”.
“Nado mian, tapi menerima begitu saja itu tak mudah untukku Sooyeon-ah. Suzy akan…”.
“Arra”. Potong Jessica. “tapi bisakah oppa menerimaku kembali dan membantuku agar Suzy mau menerimaku”.
“Dia mewarisi sikap keras kepala darimu dan itu membuatku pesimis untuk dengan mudah memintanya menerimamu kembali”.
“Jadi selamanya hubungan kita akan seperti ini?” jessica Mulai terisak pelan. “keluarga kita akan serumit ini?”. Lanjutnya. Taecyeon langsung menariknya dan memeluknya erat. “jebal kajima oppa, nan bogoshippo. Kalian adalah oksigen bagiku. Hidupku sungguh hampa tanpa kalian oppa. Jadi aku mohon maafkan aku”. Taecyeon semakin mengeratkan pelukannya.
“Nado mianhae nado bogoshippo”.
“Appa”. Lirih Suzy. Taecyeon dengan cepat melepas pelukannya dan Jessicapun menghapus airmatanya sambil tersenyum pada Suzy.
“Su..zy-ah”. Ucap Taecyeon sedikit takut saat Suzy melihatnya bersama Jessica.
“Suzy-ah mianhae, jebal mianhae”.
“…..”. Suzy menatap Jessica dan Taecyeon secara bergantian. Jessicapun melakukan hal yang sama menatap Suzy dan namja di sampingnya secara bergantian. “Jangan salahkan appamu Suzy-ah. Aku yang memohon kepadanya untuk menerimaku”. Mulut Suzy hanya diam namun tidak dengan dirinya  yang terus berjalan pelan mendekati Jessica dan Taecyeon. “Mianhae”. Lirih Jessica. Suzy kini berdiri tepat di depan Jessica. Taecyeon merasa sedikit was-was saat masih menangkap raut wajah yang sulit diartikan dari Suzy.
“Aku juga ingin dipeluk olehmu,eomma”. Pintanya tulus. Jessica mengangguk cepat dan langsung memeluk erat Suzy.
“Hiks..hk.. Gumawo,jeongmal gumawo. Eomma akan selalu memelukmu chagiya”.
“Nado gumawo eomma”. Balas Suzy. Taecyeon tersenyum dengan mata berkaca-kaca kemudian memeluk keduanya dengan erat dan penuh kasih sayang.
“Haenbokha”.
“Nado”. Mereka tersenyum penuh kebahagiaan.
*****
Suzy membantu Jessica menyusun pakaiannya ke lemari pakaian di kamar Taecyeon. Malam ini adalah malam terindah untuk mereka sebagai awal kehidupan keluarga mereka yang sesungguhnya.
“eomma, kau sudah menghubungi haraboeji tentang kita?”. Tanya Suzy.
“Ajig, biarkan saja. Kita akan memberikan kejutan kepada mereka nantinya”.
“Joah”. Kata Suzy.
“Bae Suzy kembali ke kamarmu. Cih tidak sopan berada di kamar orangtua”. Keluh Taecyeon saat selesai membersihkan tubuhnya.
“Sombong”. Desis suzy.
“Wae? Aku ingin berduaan dengan istriku”.
“Oppa”.
“Arraso, lihatlah ckckck appa kau sudah tua ingat usiamu”. Sindir Suzy sebelum meninggalkan kedua orangtuanya yang terkekeh melihatnya.
“putriku ternyata mirip denganku oppa”.
“Begitulah, bahkan dia lebih susah diatur daripada kau yeobo”. Goda Taecyeon dan langsung memeluk Jessica dari belakang.
“Oppa?”.
“Wae?”. Taecyeon pura-pura bertanya sebelum mendaratkan ciumannya ke bibir istrinya dengan lembut.
Sebulan berlalu, Jessica masih enggan mengabari keluarganya dan lebih memilih menikmati waktunya bersama keluarga kecilnya yang baru menyatu di pulau Jeju. Ia akan kembali setelah Taecyeon mengurus kepindahannya ke Seoul dan menyerahkan pekerjaannya kepada Junho yang sangat dipercayainya selama ini.
Jessica menghampiri Suzy dan Taecyeon yang tengah menonton dengan senyum mengembang di wajah cantiknya. Taecyeon dan Suzy menatapnya bingung.
“Wae?”. Tanya keduanya.
“Tarraang..!! !” kata Jessica sambil menunjukkan sebuah map berwarna cokelat dan diberikannya kepada mereka. Suzy membukanya dan membaca setiap tulisannya yang ada di dalamnya dengan hati-hati. Matanya membulat sempurna begitupun Taecyeon.
“Eomma neo?”. Jessica mengangguk pelan tanpa menghilangkan senyumannya.
“Kyaaa aku akan mempunyai dongsaeng”. Pekik Suzy dan langsung memeluk Jessica.
“Yoebo benarkah?”.
“ne oppa, sudah 3 minggu usia kandunganku”. Taecyeon dan Suzy semakin erat memeluk Jessica karena kebahagiaan yang menyelimuti mereka saat ini.
“Aku juga punya berita bahagia untuk kalian”. Kata Taecyeon.
“Mwoyeyo?”.
“Besok kita akan kembali ke Seoul”.
“Appa jeongmalyo?”
“Oppa,kau serius?”.
” Tentu saja”. Jawab Taecyeon.
“Aku tak sabar menanti kelahiran dongsaengku. Kriss dan Mark oppa pasti senang mendengarnya”.
“Mereka sudah menunggu kita di sana”.
“Maksud appa?”.
“Aku meminta Kriss dan Mark memberesi rumah sebelum kembali kita tempati”.
“jinja? Yak appa kau membuat sahabatku seperti pembantu saja”.
“Cih mereka yang menawarinya demi yeoja cengeng sepertimu”.
“oppa, jangan mengatai putriku begitu”.
“Majja,eomma marah saja appa. Dia selalu begitu padaku”.
“oppa apa itu benar?”.
“mwoya kenapa kalian malah bersekongkol melawanku”.
“Molla”. Jawab keduanya dengan kekehan kecil. “Chagiya kau ingin namja atau yeoja untuk dongsaengmu nanti?”. Tanya Jessica sambil membelai lembut rambut Suzy yang kini sudah berbaring di pangkuannya.
“Namja eomma. Woah aku ingin sekali mempunyai nam dongsaeng”. Jawab Suzy.
“Shireo, aku ingin yeoja. Kelakuanmu saja sudah seperti namja yang susah diatur. Aku ingin mempunyai putri yang jauh lebih feminim darimu”.
“Appa?!”.
“Oppa berhenti meledeknya. Solma selama ini kau selalu menindasnya?”
“Majja eomma. Appa selalu menindasku bahkan meperlakukanku seperti pembantu. Menyuruhku,mendumeliku bahkan mengataiku yang tidak-tidak”.
“Mwo?”.
“Yak Bae Suzy sejak kapan aku begitu padamu?”. Tanya Taecyeon tak terima. Suzy membalasnya dengan mengedipkan matanya cepat.
“Oppa neo”.
“Yak itu tak seperti yang kau pikirkan yeobo. Honey katakan kepada eommamu kalau itu tak benar”.
“huuaahh,aku ngantuk”. Bohong dan langsung menutup kedua matanya. Taecyeon bangun dari duduknya dan langsung mengangkat Suzy layaknya karung beras. “Yakk Charli turunkan aku,yaaakkk…!!” Taecyeon terus melompat bahkan berputar agar Suzy semakin meronta dan kesal.
“yak opp hahaha…yak kalian hahaha”. Jessica tak bisa menahan tawa melihat kelakuan suami dan anaknya.
“Bae Taecyeon turunkan aku,palli…”.
“Shireo sebelum kau mengatakannya”.
“Ye,ye,ye palli turunkan perutku mual”. Taecyeon menghentikkan aksinya sambil menunggu ucapan Suzy.
“Nan Bae Suzy”. Jessica menahan tawa melihat putrinya kini memasang wajah kesal diatas gendongan suaminya. “Uri appa Bae Taecyeon adalah namja tertampan,jujur,baik dan penuh cinta. Siapapun yang mengenalnya pasti mencintainya”.
“mwoya kenapa suzy mengatakannya?”. Pikir Jessica.
“Haha kau memang jjang honey”. Kata Taecyeon kemudian menurunkan putrinya.
“Aku belum selesai mengatakannya”. Ledek Suzy.
“mwo? Jadi apa lanjutannya?”.
“bimil”. Jawab Suzy kemudian berlari menuju kamarnya.
“Yak ima jangan lari”.
“Cih oppa, sejak kapan kau kekanak-kanakkan begitu?”.
“waeyo? Itu pesona mudaku yang tersimbunyi”.
“astaga”. Jessica menggeleng pelan dengan keanehan kecil dari anak dan suaminya.
******
Taecyeon beserta keluarganya baru saja tiba di Seouls dan sudah disambut oleh Mark dan Kriss di rumahnya. Suzy yang baru keluar dari taxi langsung berlari dan memeluk erat Kriss dan Mark
“Oppa bogoshippo”. Kata Suzy.
“Nado, hyung uri dongsaeng semakin dewasa dan cantik”.
“Majja,uri Suzy banyak berubah”. Tambah kriss.
“Oppa kalian masih lama di sinikan?”.
“Nanti saja dibahas, kkaja bantu samchon dan yimo mengangkat barang kalian”.
“ne oppa”.
“Annyeong yimo, nan Kriss imnida,suzy chingu”. Kata kriss sambil membungkuk
“Nan Mark Tuan imnidha, Suzy chingu”. Tambah Mark.
“Aku tak menyangka putriku mempunyai teman setampan kalian”.
“ehem..ehem..”.
“Samchon anyyeong. Ku dengar appa baru saja ke Jeju karena urusan pekerjaan..apa benar?”.
“Ne hyung baru saja menandatangani kontrak kerja di Jeju di perusahan yang kutangani”..
“Pantas saja”.
“Sooyeon-ah, kedua orang tua mereka ada sepupu jauhku dari China”.
“Pantas saja nama kalian sedikit berbeda”.
“Eomma,appa,oppadeul kkaja aku lapar”. Keluh Suzy sambil mengusap perut datarnya.
“Selalu saja makan yang menjadi prioritas utama”. Gumam Taecyeon pelan. Kediaman Taecyeon kali ini terlihat sangat ramai dan penuh tawa. Setelah memesan makan siang mereka melanjutkan obrolan mereka hingga malam hari namun tidak tidak Jessica yang sudah tidur bersama Suzy karena kelalahan usai membantu Suzy memberesi kamarnya.
Taecyeon menuju kamar Suzy saat Mark dan Kriss sudah pamit istrahat terlebih dahulu padanya. Ia membangunkan Jessica sepelan mungkin agar tak membangunkan Suzy.
“Sooyeon-ah ireona”. Panggilnya pelan.
“engg”. Erang jessica. “wae oppa?”. Tanya Jessica dengan suara seraknya.
Cup. Taecyeon mengecup kening Jessica pelan. “Kkaja kembali ke kamar”.
“Malam ini aku di sini saja oppa,ne?”.
“Baiklah,lanjutkan tidurmu. Jalja”.
“Neodo oppa”. Taecyeon menarik selimut dan menutupi tubuh Jessica dan Suzy. Setelah mematikan lampu iapun meninggalkan mereka menuju kamarnya untuk istrahat.
*******
Di akhir pekan, Soojung tak bisa menikmati waktunya bersama Woohyun karena kekasihnya mempunyai urusan hingga sore. Jadi ia hanya bisa bermalas-malasan di depan TV. Ny jung menatap kesal putrinya yang terus merubah acara TV sesukanya”Yak, acara apa yang mau kau tonton?”. Tn Jung melipat koran yang dibacanya kemudian menatap istri dan anaknya sambil menggeleng pelan.
“Molla”. Jawab Soojung. “Coba saja ada eon..”.
“Haraboji!!” Tn Jung dan istrinya begitupun Soojung tersentak kaget mendengar pekikkan Suzy. Ini seperti dejavu untuk mereka. Suzy selalu mencari kakeknya ketika menginjakkan kakinya di rumah Tn Jung.
“Suzy-ah”. Ucap ketiganya tak percaya. Suzy yang melihat keberadaan Tn Jung langsung berlari dan memeluknya.
“Haraboji bogoshippo”. Tn Jung membalas memeluk cucunya dengan mata berkaca-kaca.
“Nado Suzy-ah”. Suzy melepas pelukannya dan menoleh pada Soojung dan Ny Jung.
“Haramoni” Ny jung memeluk Suzy dan dibalas oleh Suzy.
“Kau kembali, omo sesanghae cucuku kembali yeobo”.
“Suzy-ah”. Lirih Soojung. Suzy menghampiri Soojung dan memeluk yimo sekaligus sahabatnya .
“Bogoshippo soojung-ah”.
“Yak aku yimomu”. Keluh Soojung dengan mimik kesalnya.
“Geure, kalau sudah begini kau memang pantas menjadi yimo”. Ledek Suzy.
“Suzy-ah kau sendiri?”. Tanya Soojung.
“Ani, aku bersama mereka”. Jawab Suzy sambil menunjuk pada Sepasang suami istri yang berada di belakang mereka. Ketiganya menoleh kearah yang ditunjuk Suzy tak percaya saat melihat Taecyeon dan Jessica berdiri sambil menautkan kedua tangan mereka.
“Kalian?”. Pekik Ketiganya.
“Eomma,appa kemarilah”. Panggil Suzy. Ketiga kemudian menoleh cepat pada Suzy.
“Eomma?”. Lagi-lagi ketiganya memekik mendengar panggilan Suzy.
“Annyeong emoniem,ahboenim,soojung-ah”. Sapa Taecyeon pada mereka yang masih menganga tak percaya.
“Yak apa ini cara kalian menyambut kami?”. Dumel Jessica.
“Taecyeon-ah kalian?”.
“Ne ahboenim. Mian baru kembali sekarang”.
“Jadi kalian sudah kembali?”.
“georom haraboji. Jadi aku akan mempunyai banyak waktu bersama haraboji untuk menikmati es cream kesukaan kita”.
“Daengidha”. Ucap Ny Jung. Soojung memeluk erat Suzy dari belakang.
“Gumawo,jeongmal gumawo Suzy-ah”. Isak Soojung karena bahagia akhirnya keluarganya bisa menyatu kembali. Terutama kebahagiaan Suzy.
“Nado gumawo”.
“Oppa,haenbokha”. Bisik Jessica. Taecyeon memeluk setengah pinggang istrinya dan mengucap nado tanpa suara. Jika sebelumnya kediaman Taecywon diwarnai tawa dan bahagia kini hal serupa terjadi di kediaman Tn Jung. Suzy memilih menghabiskan waktunya bersama Soojung berdua dan menceritakan pengalaman mereka selama 4 tahun terakhir.
“Bagaimana jika sore ini kita ke cafe Woohyun oppa?”. Tawar Soojung.
“Joah, sudah lama tidak bertemu dengannya. Ah jangan lupa mengajak Sulli”.
“Neodo,jangan lupa mengajak Myungsoo sunbae”.
“Ne”. Suzy hanya tersenyum kecut mendengarnya.
“Oppa takkan mau menemuiku”. Batin Suzy.
“Kkaja kita bersiap-siap”.
“Ne, aku langsung menunggumu di bawah saja”.
“Baiklah kalau begitu”. Suzy keluar dan tidak menggabungkan dirinya bersama yang lainnya melainkan menuju pantri dan menikmati segelas air putih seorang diri. Jessica menghampirinya dan mengelus lembut punggung Suzy.
“kau memikirkannya?”.
“Eomma apa Myungsoo oppa akan memaafkanku?”.
“Tentu saja chagiya. Dia begitu mencintaimu mana mungkin tak memaafkanmu”.
“Geunde eomma nan..”.
“Geojongmal, kau harus berusaha menjelaskan kepadanya. Eomma yakin dia akan mengerti”. Jessica dan Taecyeon mengetahui masalah yang tengah dihadapi Suzy dan Suzy melarang mereka untuk berbicara kepada Myungsoo. Karena ini adalah masalah pribadinya yang harus ia tangani sendiri.
“Ne eomma,aku akan mencobanya”.
“Kau harus melakukannya”.
“Suzy-ah kkaja”. Ajak Soojung
“Eoddi kka?”. Tanya Jessica.
“Bertemu uri chingu eomma”. Jawab Suzy
“Ah geure, pergilah dan jangan kemalaman pulang arraso?”.
“Tenang saja eounni, suzy Kkaja”.
“Ne, eomma ganda”.
“Josimhe chagiya”. Setelah pamit kepada yang lainnya Soojung dan Suzypun langsung menuju Cafe woohyun menggunakan Mobil Jessica. Setelah memakan waktu 20 menit akhirnya mereka tiba di sebuah cafee yang bertuliskan infinite C’
“Soojung-ah kau yakin Woohyun oppa dan yang lainnya sudah datang?”.
“Tentu saja, sebelum kemari aku sudah menghubungi mereka”.
“Baguslah,kkaja”. Keduanya langsung masuk ke dalam cafee dan mengedarkan pandangan mereka untuk mencari keberadaan Woohyun,Sulli dan Myungsoo.
“Suzy-ah?”. Teriak Sulli dan langsung berlari memeluk Suzy. Myungsoo hampir saja tersedak minumannya sendiri karena ia tak mengetahui jika Suzy berada di Seoul.
“Bogoshippo Suzy-ah”.
“Nado Sulli-ah”.
“Sudah dulu salam teletubiesnya. Kkaja ke sana”. Ajak Soojung dan langsung berjalan menuju Woohyun dan Myungsoo.
“Omo apa ini Bae Suzy?”.
“Long time no see oppa”.
“Neodo Suzy-ah. Aygoo kau tetap seperti dulu”.
“Annyeong oppa”. Sapa Suzy pada Myungsoo yang hanya menatapnya tajam. Menyadari suasana canggung diantara mereka, Soojung langsung mengajak yang lainnya untuk memberikan waktu kepada Myungsoo dan Suzy.
“Kkaja, Mungkin saja Suzy dan Myungsoo sunbae ingin melepas rindu”.
“Majja,mereka pasti ingin berdua saat ini”. Tambah Sulli. Woohyun mengangguk setuju kemudian meninggalkan Suzy dan Myungsoo bersama Sulli dan Soojung.
“Oppa kau masih marah padaku?”.
“Menurutmu?”. Tanya Myungsoo datar.
“Kau pasti membenciku. Mianhae jeongmal mianhae oppa”.
“Semudah itu kau meminta maaf? Kau anggap aku ini siapamu? Membohongiku selama 4 tahun dan parahnya kenapa ahboeji juga ikut merahasiakan ini dariku?”.
“Oppa, aku punya alasan un..”.
“Geure jadi apa alasanmu sengaja membuatku tak menemuimu? Jika saja aku tahu kau hanya pindah ke Jeju aku bisa ikut bersamamu dan..”
“Itulah alasanku kenapa tidak memberitahumu oppa”.potong Suzy
“Mwo? Jadi kau sengaja jauh dariku? Bagus Bae Suzy”.
“Oppa, aku melakukannya karena tak ingin kejadian yang menimpa appa dan eomma kembali terulang pada kita”.
“Eomma?”.
“Ne, aku sudah menerima kembali”.
“Chukkae. Pantas saja kau melupakanku karena sudah bahagia saat ini. Kau seperti kacang yang lupa pada kulitnya Bae Suzy”.
“Oppa”. Lirih Suzy.
BRAKKK meja mereka ditendang dengan kasar oleh Mark.
“Nuguya?”. Tanya Myungsoo pada Mark
“Mark Tuan, Suzy Chingu”. Jawab Mark. “Tak usah memperumit keadaan. Jika kau masih mencintai dongsaengku maafkan dia namun jika tidak cukup akhiri hubungan kalian supaya jelas”.
“Oppa?”. Lirih Suzy.
“Selesaikan urusan kalian secepatnya sebelum aku yang merebut Suzy secara paksa darimu atau memaksanya melepaskanmu”. Kata Mark kemudian meninggalkan cafe dengan  kesal.
“Oppa apa kau masih mencintaiku?”.
“……” Suzy menarik nafas dalam sambil menutup kedua matanya.
“Sepertinya aku sudah mendapat jawaban darimu”. Kata Suzy kemudian berjalan meninggalkan Myungsoo. namja itu mengacak rambutnya frustasi. Setengah jam kemudian Woohyun, Sulli dan Soojung sudah kembali dan menemui Myungsoo dan Suzy namun hanya terisa Myungsoo yang mereka temui.
“Suzy eoddi?”. Tanya Soojung.
“Myungsoo-ah gwencahana?”. Tanya Woohyun.
“Esyy kemana anak itu”. Dumel Soojung kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi Suzy.
Yeobseo

Eounni? Bukankah ini ponsel Suzy?

“Ne,waeyo?

“Suzy eoddi?”

“Dia di Seoul hospital me..

“Mwo? suzy di rumah sakit?
Plipp. Soojung langsung mematikan panggilannya begitu saja
“Suzy wae?” tanya Myungsoo.
“eottohke?”
“Yak jung Soojung bicara yang jelas suzy eoddi?” bentak Myungsoo
“Dia di rumah sakit. Saat aku menelponnya eounni yang mengangkatnya”.
“Mwo?”. Yang ada dipikiran mereka saat ini adalah Suzy yang baru saja mengalami kecelakaan dan dilarikan ke rumah sakit. Tanpa mengulur waktu keempatnya langsung menuju Seoul Hospital dengan perasaan was-was. Myungsoo terus saja memukul stir mobilnya saat membayangi hal buruk pada Suzy. Setelah memakan waktu 15 menit akhirnya mereka  tiba dan langsung berlari mencari keberadaan Suzy. Saat di depan Lobi rumah sakit langkah keempatnya berhenti saat melihat Suzy dan Jessica baru saja keluar dari rumah sakit dengan senyum cerah.
“Eounni!!”. Pekik Soojung. Jessica dan Suzy menoleh dan menatap keempat orang di depan mereka yang menampakkan wajah sedikit pucat.
“Kalian kenapa bisa di sini?”. Tanya Suzy bingung.
“Eounni apa kau sadar kau sudah membuat kami berfikir yang tidak-tidak tentang suzy saat mengatakan Suzy di rumah sakit dan kau yang mengangkat teleponnya”. Dumel Soojung.
“Salah sendiri kenapa mematikan teleponnya begitu saja”. Bela Jessica. “Lagipula suzy tadi sedang ke toilet makanya aku yang mengangkat teleponmu”. Lanjutnya.
“Eomma benar Soojung-ah, saat keluar dari cafe eomma menghubungiku untuk menemaninya ke dokter kandungan”. Mereka langsung bernafas lega terutama Myungsoo. Suzy menundukkan kepalanya menghindari tatapan tajam Myungsoo.
“Kalian bawa mobilkan? Kkaja ke rumah bersamaku. Biarkan Suzy bersama Myungsoo”. Kata Jessica yang sengaja memberikan waktu kepada Suzy dan Myungsoo.
“Baiklah,kkaja. Eounni chukkae”.
“Ne nuuna chukkae”.
“Gumawo,Myungsoo-ah aku titip putriku padamu,anyyeong”.
“Ne nuuna,josimhe”. Suzy melambaikan tangannya kepada dua mobil yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya bersama Myungsoo.
“Kalau begitu aku pulang”. Kata Suzy.
“Aku antar”.
“nde? Ah tak usah. Jangan dipikirkan perkataan eomma. Aku bisa pulang sendiri”. Tanpa menjawab Myungsoo langsung menarik tangan Suzy dan membawanya ke dalam mobil. Suzy hanya pasrah menuruti tindakan Myungsoo.  Di dalam mobil hanya keheningan yang tercipta diantara mereka.
“Mari kita akhiri saja hubungan ini”. Kata Myungsoo. DEG. Jantung Suzy seakan ingin keluar dari tubuhnya. Ia menatap myungsoo tak percaya. Matanya memerah dan cairan bening langsung keluar dari mata onixnya. Ketika Myungsoo menoleh padanya suzy sudah terlebih dahulu menoleh ke jendela untuk menghindari tatapan Myungsoo. “Sebaiknya kita menikah chagiya”. Suzy menoleh cepat pada Myungsoo dan langsung menangis kencang dalam dekaban Myungsoo.
“Hiks..hiks.. Kau membuatku takut oppa”. Myungsoo tersenyum dan meneluk erat Suzy.
“Nado, aku sudah memikirkan hal buruk tentangmu tadi dan itu membuatku takut kehilanganmu. Jadi mulai saat ini aku akan selalu manjagamu Ny Kim”. Suzy tersenyum dalam tangisnya dan mengangguk
“Gumawo oppa, Saranghae”.
“Nado saranghae Chagiya”. Balas Myungsoo.

End...

Aygoo selesai juga ceritanya.

Me and Charli Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang