Martin Garrix ft Dua Lipa - Scared To Be Lonely
“Berusaha melupakan kenangan indah bersama orang yang kita cintai itu tidak mudah, sekeras apapun kita mencoba, suatu saat pasti kita akan mengingatnya kembali.”-Luna Sarasvati
from Forget You.
Part sebelumnya...
Mataku memerah karena menangis dan saat ini hujan, menjadikan penglihatanku kabur, aku berjalan lurus ke depan dengan perlahan namun terdengar suara klakson mobil dari arah kanan, kepalaku menengok ke kanan, namun aku tidak menghindari mobil itu, aku tetap berdiri di tengah jalan karena mungkin, ini yang terbaik untukku.
Tin---tin---tin---.
Brak.
•••••
Tiba-tiba dari belakang ada yang mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di depan halte. Kepalaku terasa sakit dan sangat pusing, sepertinya kepalaku terbentur, aku menyentuh kepalaku, terasa perih, saat ku lihat telapak tangan ku, ternyata ada darah memenuhi tanganku.
Dari belakang ada yang menggendongku, aku kaget, ingin meronta tapi tubuhku lemas. Ingin berbicara namun seakan bibir ku mati rasa.
Dan sepertinya dia membawaku ke halte."Hei sadarlah--" kata orang itu terdengar walaupun samar- samar.
Pandanganku mulai kabur, aku sempat melihat wajahnya, orang yang menolongku walaupun samar-samar, dia laki laki berkulit putih, rambut dan mukanya basah kuyup setelah itu, semua nya tidak terlihat lagi.
»»»
Aku terbangun, tiba-tiba aku sudah terbaring di atas ranjang di sebuah ruangan yang mirip seperti rumah sakit.
Kagetnya lagi ada sesosok laki laki yang duduk di kursi sebelah kanan kasur dan tertidur di perutku."Kenapa aku disini?" batinku sambil melihat sekeliling dan memastikan bahwa tempat ku berada ini adalah rumah sakit.
Tubuhku masih dalam posisi berbaring, dan aku mencoba untuk duduk setengah berbaring tapi rasanya tidak bisa, karena tubuhku sangat lemas dan juga kepalaku terasa pusing.
Tanganku menyentuh kepalaku dan terasa halus, ternyata kepalaku diperban, "Kenapa kepalaku diperban?." batinku heran.
Mataku memandang sesosok lelaki yang tidur di hadapanku, dia terlihat lelah, aku sempat ingin menyentuh rambutnya, namun aku mengurungkan niatku. Dia memakai kaos abu-abu polos, dan memakai celana jeans hitam.
"Kapan dia bangun?." tanyaku dalam hati, aku ingin membangunkannya aku ingin bertanya aku kenapa bisa disini, dan kenapa kepalaku diperban.
"Emm, hei?." panggilku memanggil lelaki itu.
Dia tidak menjawab atau pun terbangun,
"Hei?." panggilku lagi.
Dia juga belum terbangun, mungkin dia kelelahan pikirku karena dia tidak bisa kubangunkan dari tidur pulasnya.
Aku menunggu laki laki itu bangun, sekitar 3 menit setelahnya dia terbangun karena gerakan badan ku."Ehmm." dia terbangun sambil menguap melihatku dengan kedipan kedua matanya beberapa kali dan ekspersi wajah malas.
"Oh, kamu sudah bangun, tunggu ya, aku panggilkan dokter, sebentar." sambungnya dengan nada sedikit kaget sambil berdiri lalu berjalan dan mengucek kedua mata nya menuju ke luar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You [H I A T U S]
Romance"Hei, sadarlah!" seorang lelaki mengguncang tubuh ku yang tak bisa kugerakkan, pandangan mataku mulai kabur hingga akhirnya semua tak terlihat lagi. Semenjak kejadian itu, hidupku mulai berubah... Cover by @reghinakhansa [19 March 2017]