03 - Please Come Back To Home

47 23 24
                                    

Penyesalan memang datang di akhir, jadi pikirkanlah dulu akibat dari apa yang akan kau lakukan atau ucapkan jangan sampai itu menyakiti orang sekitarmu.- Rayhan Pranatha.

from Forget You.

Part sebelumya...

"Ray?." panggilku di sebelah mobil hitam milik Ray, aku memanggil Ray yang sedang membuka gerbang luar.

"Iya," jawab Ray melepaskan genggaman tangannya dari gerbang dan berjalan ke arahku, setelah cukup dekat ia berhenti dan memandangiku dari atas sampai ke bawah seakan ada yang aneh denganku.

"Lun---"

•••••

Kata Ray terhenti dan juga pandangannya terhenti ke arah kaki ku, aku memandanginya aneh, lalu aku memandangi kaki ku.

"Kamu mau keluar pakai sandal jepit?." tanya Ray dengan tertawa cukup keras, mengetahui itu pipi ku menjadi merah karena malu dan tertawa kecil melihat kekonyolan ku sendiri.

"Sana ganti pake apa gitu, yang penting jangan sandal jepit." kata Ray menyuruhku mengganti alas kaki yang aku pakai.

Lantas aku berjalan ke bagian rak sepatu yang tak jauh dari garasi dan memakai sepatu sneaker berwarna putih dengan hak tersembunyi di dalamnya yang kuduga itu sepatu milik Natalie. Setelah selesai memakainya, Aku langsung masuk ke dalam mobil Ray dan duduk di depan, Ray sudah berada di sampingku.

Mobil berjalan perlahan meninggalkan garasi, saat sudah berada di luar gerbang rumah, Ray turun dari mobil dan menutup gerbang yang ia buka tadi dan menguncinya. Setelah itu ia masuk lagi ke dalam mobil dengan langkah kaki sedikit berlari.

Suasana di dalam mobil hening, aku hanya duduk terdiam memperhatikan jalan, begitu juga dengan Ray, dia fokus menyetir, aku berusaha mencari bahan obrolan untuk memecah suasana.

Tangan Ray menyalakan musik yang sepertinya aku pernah dengar sebelumnya, kalau tidak salah berjudul Fire dan dinyanyikan oleh boy band korea BTS, aku tidak tahu mengapa aku bisa mengetahui judul lagu itu, semua hanya terlintas begitu saja. Kepala Ray bergerak gerak mengikuti alunan musik yang bernada semangat itu.

"Kepalamu masih sakit?" tiba tiba Ray bertanya kepadaku sembari sedikit mengecilkan volume lagu.

"Udah enggak." jawabku jujur.

"Eh, kamu pakai safety belt dong." kata Ray sambil menunjuk safety belt di sebelahku dengan dagunya.
Aku menuruti perintah Ray, lalu aku memasang safety belt nya di depan tubuhku.

15 menit kemudian...

Ray memakirkan mobil hitam miliknya di depan butik di sebelah kanan jalan dan mematikan mesinnya. Lalu ia turun duluan kemudian membuka kan pintu untukku dan aku keluar dari mobil dengan perlahan, Ray kembali menutup pintu.

Aku melihat butik di depanku tertulis nama 'Flowers' di atas. Aku dan Ray berjalan menuju ke pintu masuk.

Ting ting ting.

Bel pintu berbunyi ketika dibuka, namun ada seorang wanita dari kejauhan menghampiri ku dan juga Ray.
Tiba-tiba Ray mencium punggung tangan wanita itu.

"Rayhan... Kenapa kesini nak?." kata wanita itu penuh tanda tanya yang terlihat dari ekspresi wajahnya.

Nak?, berarti dia ibu nya Ray dong?!. Pikirku di benakku dengan sangat yakin.

Forget You [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang