Tatia's Point of View
"Hai Riz! Eh Reval ikut juga?" Ucapku kaget saat melihat Reval berjalan di sebelah Fariz yang baru saja datang.
"Gamau gue ikut ya Ta? Yaudah gue pulang ya.. bye om, tante", ujar Reval sambil berbalik badan.
"Et dah ni bocah, baperan amat dah," kata Fariz sambil menarik tangan Reval.
Oh iya, aku belum cerita soal Reval ya? Agak males sih sebenernya cerita tentang dia.
Hehe. Becanda deng. Jangan baper ya Val.
Jadi, Reval Arkan- atau biasa dipanggil Reval ini adalah sahabatku dan Fariz sejak kami kelas 10. Berawal dari kami bertiga yang berada di kelas yang sama saat itu. Lalu kalau aku ngga salah inget, saat itu sedang jam pelajaran Biologi dan guru kami menyuruh kami untuk membuat kelompok beranggotakan 3 orang.
Yah, kebayang kan gimana aku dan Fariz bingung mencari 1 orang lagi? Saat itu, kami masih belum begitu akrab dengan teman-teman sekelas kami, makanya kami hanya celingak celinguk aja, bukannya nyari 1 orang lagi.
Lalu, Reval tiba-tiba berjalan ke arah mejaku dan Fariz, dan berkata,
"Hi guys. Udah kenal gue belom? Pasti udah ya? Gue gabung kalian ya? Pasti kekurangan orang nih tampang-tampangnya,"
Gila dia emang.
Aku memandang Fariz bingung, lalu tertawa. Sedangkan Fariz benar-benar jengkel melihat tingkah laku Reval.
"I think we're gonna pass, thanks." Ucap Fariz saat itu, saking jengkelnya.
Aku tertawa.
"Yuk, gabung aja! Gue Tatia," sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Fariz langsung memandangku dengan tatapan "Ta?? What the hell??"
Aku inget banget, saat itu Fariz bener-bener jengkel selama pelajaran biologi karena tingkahnya Reval yang bikin malu kelompok. Tapi ternyata mereka nyambung juga. Sejak itu, kita bertiga jadi dekat.
Reval itu memang class clown di kelas kami, tapi walaupun tingkahnya yang goofy, dia itu pinter banget! Selalu ranking 2 di kelas, dan nilai-nilainya stabil. Jadi selama 3 tahun kami di SMA, dia selalu di posisi kedua.
Lalu siapa yang selalu ngalahin Reval di ranking 1? Ya aku, lah. Enak aja si badut itu ngarep bisa ngalahin aku.
Waktu itu dia pernah bilang, "Ta, gue tuh temenan sama lo cuman karena lo lebih pinter dari gue. Jadi ya biar kalo mau minta diajarin gitu gampang. Jangan kegeeran ya lo."
Dih? Kegeeran kenapa coba? Ini manusia emang aneh banget.
Oh iya, aku lupa bilang. Reval ini ganteng. Banget. Untuk ukuran orang aneh dan pinter ya. Dulu waktu jaman kelas 10, I had a little crush on him. Well, aku pernah tertarik sama dia karena keanehan dan kepintarannya.
Tapi sekarang udah ngga suka. Ilfeel malah. Bagian itu nanti aja aku ceritainnya.
Dia itu kulitnya putih, tinggi, badannya lumayan berotot (walaupun ngga kayak Dwayne Johnson gitu), kalo senyum ada lesung pipitnya dan emang, kalo senyum dia itu manis banget. Rambutnya wavy dan hitam pendek, berkacamata and he's got a great sense of fashion.
Jangan bilang-bilang Reval aku muji-muji dia ya, yang ada dia bisa ngefly dan bilang sama Fariz.
Fariz gatau soal ini. Kalian juga jangan bilang-bilang ya.
Okay, back to reality.
"Riz jangan selalu belain Tatia bisa ngga sih? Ga liat dia gamau aku ikut? Dia cuma pengen sama kamu, tau? Udahlah, aku pulang aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETEND
ChickLit"I don't want to have you to fill the empty parts of me I want to be full of my own. I want to be so complete I could light the whole city and then I want to have you. Cause the two of us Combined Could set it on fire."